4 Cara Berdagang Seperti yang Dilakukan Rasulullah, Agar Usaha Makin Laris Manis dan Berkah
Berikut 4 cara berdagang ala Rasulullah yang membawa banyak pelanggan dan selalu diberikan keberkahan.
Penulis: Candra isriadhi
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ibn Majah, Uqbah bin Amir pernah mendengar Rasulullah berkata;
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan." (HR. Ibn Majah).
- Tak Mudah Menyerah

Sikap yang dimiliki Rasulullah ini diperlukan saat menjalankan usaha apapun, terutama ketika memulai dengan berdagang kecil-kecilan.
Seorang pedagang yang sukses tidak akan berhasil jika mudah menyerah.
Dalam setiap perjalanan menuju sukses beberapa hambatan pasti akan menghadang.
Maka dari itu perlu sikap yang tak mudah menyerah untuk memulai berdagang dari nol dan sekaligus tetap diberikan semangat kepada pedagang lama.
Allah SWT sudah menjanjikan nikmat dan rahmat bagi hambanya yang terus berusaha.
“...Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87)
- Ambil Untung Secara Wajar

Biasanya para pedagang apa lagi yang baru saja memulai usaha dagangannya akan mengharapkan dapat untung cepat.
Bahkan hal itu bisa membuat para pelaku usaha baru tadi cenderung mengambil keuntungan yang berlebihan.
Hal itu sangat bertentangan dengan yang dilakukan Nabi Muhammad saat dulu berdagang.
Ketika itu Rasulullah berkata jujur dengan modal awal setiap ditanya pembeli.
Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia."
"Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat .” (QS. Asy-Syuraa: 20).
- Utamakan Kejujuran
