Breaking News:

Pengguna Sepeda Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19, Ini 7 Etika Bersepeda saat New Normal

Sepeda menjadi moda transportasi alternatif selama pandemi Covid-19, inilah 7 etika bersepeda pada era new normal.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
ITDP Indonesia
Ilustrasi bersepeda di jalur khusus sepeda. 

TRIBUNSTYLE.COM - Sepeda menjadi moda transportasi alternatif selama pandemi Covid-19, inilah 7 etika bersepeda pada era new normal.

Tren bersepeda semakin meledak seiring dengan pemberlakuan pembatasan alat transportasi umum selama pandemi virus corona.

Banyak orang yang mulai kembali beraktivitas dengan bersepeda karena dianggap sebagai alat transportasi yang lebih aman ketimbang angkutan umum.

Akibatnya, toko-toko sepeda pun mengalami peningkatan penjualan hingga kehabisan stok.

Tak hanya itu, bengkel-bengkel sepeda pun kebanjiran pesanan untuk memperbaiki sepeda rusak.

 Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi Covid-19, Jaga Kebugaran dengan Tetap Jaga Jarak Fisik

 Viral Video Rombongan Gowes Memaksa Parkir Sepeda Masuk ke Dalam Kafe, Ini Brompton Lo Mas

Ilustrasi bersepeda.
Ilustrasi bersepeda. (Freepik)

Berdasarkan hasil pengamatan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia, Kamis (11/6/2020), jumlah pesepeda mengalami peningkatan hingga 1000 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19.

Peningkatan itu merupakan hasil pengamatan di beberapa ruas Jalan Sudirman dan Thamrin, DKI Jakarta, pada pukul 06.30-08.00 di hari kerja.

Meski dianggap sebagai transportasi yang lebih aman di tengah pandemi, para pesepeda tetap dianjurkan untuk mematuhi protokol kesehatan terkait new normal.

Selain mematuhi protokol kesehatan, para pesepeda juga dianjurkan menjalankan etika bersepeda dengan baik di jalan.

Adapun etika bersepeda yang dianjurkan sebagaimana dikutip dari Instagram ITDP Indonesia adalah sebagai berikut.

Etika Bersepeda saat New Normal

1. Jaga Jarak Aman

Usahakan maksimal 2 pesepeda sejajar saat berkendara.

2. Beri Sinyal Belok

Rentangkan tangan jika ingin berbelok sesuai arah belok sebagai sinyal.

3. Tetap di Kiri

Tetap bersepeda di lajur kiri agar pesepeda lain yang ingin menyalip bisa melintas.

4. Nyalakan Lampu

Nyalakan lampu sepeda pada malam hari demi keselamatan.

5. Kunci Sepeda

Bawa selalu kunci atau gembok sepeda untuk keamanan sepeda saat diparkir.

6. Gunakan Masker

Ingat, di masa transisi atau new normal ini, masker tetap harus digunakan saat di luar.

7. Sayangi Jalur Sepeda

Apabila mendapati pembatas atau traffic cone yang jatuh, inisiatif untuk mengambil dan menegakkannya kembali.

Bersepeda di tengah pandemi Covid-19
Bersepeda di tengah pandemi Covid-19 (AFP/Gabriel Bouys)

Transportasi Alternatif di Tengah Pandemi Covid-19

Tidak hanya ramah lingkungan dan berkelanjutan, sepeda juga merupakan moda transportasi alternatif yang terbukti berketahanan dari krisis, serta fleksibel untuk menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing).

Tidak hanya di Indonesia, menjamurnya pengguna sepeda selama pandemi Covid-19 juga telah terjadi di banyak negara di Eropa.

Beberapa kota di di dunia seperti Bogota, Paris, Berlin, Filipina, dan menyusul, Indonesia, memperlebar jalur khusus untuk para pesepeda.

Hal itu bertujuan untuk mempermudah para pesepeda bermobilitas dan semakin percaya diri untuk mengendarai sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari.

Viral Video Rombongan Gowes Menerobos Masuk ke Dalam Kafe Sambil Bawa Sepeda

Beberapa waktu lalu, beredar video aksi rombongan gowes membawa masuk sepedanya ke dalam kafe, ada yang sambil menaiki dan lampu masih menyala.

Diketahui video itu adalah hasil rekaman CCTV yang berada di sejumlah sudut di kafe atau resto tersebut.

Tampak rombongan pesepeda dengan santai menuntun sepeda melewati pelanggan lain yang sedang makan.

Bahkan ada beberapa pesepeda yang menaiki sepedanya memasuki pintu masuk kafe.

Terlihat pula lampu sepeda rombongan itu masih menyala dan berkelip-kelip.

Viral rombongan gowes bawa sepeda blusuk kafe di Semarang.
Viral rombongan gowes bawa sepeda blusuk kafe di Semarang. (Twitter)

Video tersebut pun viral di Twitter serta membuat banyak warganet menjadi geram terhadap kelakuan para pesepeda itu.

 

Salah satu pengunggahnya adalah warganet dengan akun Twitter @aik_deathripper, Kamis (11/6/2020).

Setelah ditelusuri, diketahui aksi tersebut terjadi di salah satu resto di Semarang bernama Bellywise.

"Lokasi: Semarang

Buat yg kenal atau yg tau mohon di edukasi etika waktu masuk ruangan saat membawa sepeda lipat.

Dengan kondisi banyak customer apakah pantas masuk ruangan dengan cara seperti itu.

1.sepeda gak dilipat dulu dari luar
2.lampu masih menyala
3.ttp dinaikin
4.lampu masih dalam keadaan menyala
5.seperti tdk menghiraukan customer yg sudah ada disitu sejak awal," tulisnya di Twitter.

Unggahan itu pun langsung ramai diserbu para warganet.

Tak tanggung-tanggung, unggahan itu menarik perhatian akun Twitter resmi Walikota Semarang, Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi.

Melalui akun Twitter-nya, Hendi merespons dengan bertanya soal tempat kejadian pada kolom komentar.

"Itu di mana njeh," tanyanya lewat akun @hendrarprihadi.

Kronologi Aksi Rombongan Brompton Memaksa Masuk Kafe Bawa Sepeda

Seorang warganet dengan nama akun @Rakaholy, yang diketahui merupakan salah satu karyawan kafe, yang saat itu berada di lokasi pun menuliskan kronologi kejadian.

Ia mengaku bahwa sudah menegur rombongan pesepeda yang memaksa masuk dengan membawa sepedanya.

"Pak mohon maaf sebelumnya kita sudah menyediakan tempat parkir di sebelah sana," ungkap @Rakaholy.

Namun, tegurannya itu dijawab oleh pesepeda yang juga customer kafe itu dengan tetap bersikeras memarkir sepedanya di dalam kafe.

"Mas kalo ini sepeda dipindah atau kenapa-kenapa mas mau tanggung? Ini brompton lo mas," ucap salah satu pesepeda.

Beberapa kali @Rakaholy menegur dan memberikan penjelasan terkait sepeda yang sebenarnya sudah disediakan tempat parkir.

"Mas, gapapa mas ini bisa dilipet kok tenang," jawab salah satu dari rombongan pesepeda.

Karyawan kafe tersebut berulang kali menegur dan meminta para pesepeda memarkir sepedanya di tempat yang sudah disediakan.

@Rakaholy pun mengatakan bahwa di area parkir sudah dilengkapi dengan CCTV.

Namun, pesepeda itu malah memberikan jawaban yang terkesan arogan.

"Tapi mas, ini aja hotel bintang 5 masuk lo mas, brompton tu garuda pun masuk lo mas," kata pesepeda.

Pertemuan Pihak Kafe dengan Pesepeda

Dikutip dari TribunJateng, hal itu pun dibenarkan oleh pemilik Bellywise, Faiz Yazid Aulady.

"Benar, kejadiannya kemarin Kamis (11/6/2020) sekitar 18.35," ucap Faiz kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/6/2020).

Faiz mengungkapkan jika saat peristiwa itu terjadi, ia sedang tidak berada di resto.

Namun ia mendapat kabar dari anak buahnya jika ada rombongan goweser yang masuk kafe membawa sepeda.

Ia kemudian menayakan kronologi tersebut kepada anak buahnya.

"Jadi gini yang saya tangkap. Kondisi lagi hetic (sibuk) terus salah satu yang bawa sepeda tanya ada tempat nggak di dalam. Waiter bilang ada tapi outdoor." papar Faiz.

Aksi rombongan tersebut pun membuat pelanggan lain tidak nyaman.

Bahkan seorang pelanggan yang kenal dengan salah satu goweser juga sempat menegur.

Menanggapi hal ini, pihak Bellywise pun melakukan pertemuan dengan pihak rombongan gowes tersebut.

Faiz mengatakan jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan salah satu anggota rombongan.

Lebih lanjut, ia berharap kepada para pesepeda untuk lebih aware dan beretika saat bersepeda, baik di tempat umum, jalan, dan juga tempat makan.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

 Sepeda Dianggap Transportasi Aman di Tengah Pandemi, Sejumlah Negara Eropa Perbanyak Jalur Khusus

 Sepeda Dianggap Moda Alternatif Selama New Normal, Jakarta akan Sediakan Jalan Tol bagi Pesepeda

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
sepedaCovid-19virus coronanew normalbersepedaetika bersepeda saat new normal
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved