Hindari Konsumsi 5 Makanan Ini Jika Mengalami Kecemasan, Bisa Memperburuk Keadaan
Berikut adalah berbagai jenis makanan yang bisa menimbulkan kecemasan, hindari saat hati sedang tidak tenang.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut adalah berbagai jenis makanan yang bisa menimbulkan kecemasan.
Semua makanan yang kita konsumsi tentunya akan berpengaruh pada kesehatan tubuh, baik kesehatan fisik maupun mental.
Mengonsumsi makanan tertentu bisa membantu mengurangi stres, memperbaiki mood dan membantu tidur lebih nyenyak.
Akan tetapi, ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat kita menjadi cemas.
• 5 Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Musim Panas, Mampu Menghidrasi Tubuh dengan Baik
• 7 Cara Mengatasi Kecemasan di Malam Hari yang Bikin Tidak Bisa Segera Terlelap Tidur

Terlebih jika dikonsumsi ketika mengalami gejala kesemasan tersebut, hal ini akan membuat keadaan menjadi lebih parah.
Lalu, makanan apa saja yang harus dihindari saat merasa cemas agar keadaan tidak semakin buruk?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah berbagai makanan yang perlu dihindari untuk mengurangi kecemasan.
- Makanan olahan

Makanan olahan memang dikenal sebagai makanan yang memiliki dampak buruk untuk kesehatan.
Ternyata, selain berdampak buruk untuk kesehatan fisik, makanan olahan juga berdampakn pada tingkat kecemasan.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Public Health Nutrition pada 2012 menjelaskan hal ini.
Dalam penelitian yang dilakukan, mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih berisiko mengalami depresi dan cemas hingga 51 persen.
Penelitian yang sama juga dilakukan di Inggris dengan melibatkan 3.000 orang, hasilnya mereka yang mengonsumsi makana olahan cenderung akan mengalami perasaan deresi dan cemas.
- Gula

Gula adalah salah satu makanan yang sering dikonsumsi setiap harinya.
Ternyata, saat kita merasa cemas harus menghindari mengonsumsi gula.
Dalam jurnal Diabetologia, penelitian menemukan bahwa ketika kadar glukosa naik, kadar protein yang mendorong pertumbuhan sinapsis dan neuron akan menurun.
Dengan kata lain, ketika mengonsumsi gula maka otak akan bekerja tidak optimal.
Semakin banyak gula dikonsumsi maka semakin besar pula risiko cemas, depresi, diabetes dan demensia.
- Lemak trans

Lemak trans adalah lemak tak jenuh yang banyak ditemukan pada makanan, salah satunya dalam minyak terhidrogenasi.
Dalam jurnal Plus One, peneliitian menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan mengandung lemak trans akan mengalami tingkat depresi hingga 48 persen.
Dibandingkan menggunakan minyak terhidrogenasi yang banyak mengandung lemak trans, lebih baik menggunakan minyak zaitun yang dipercaya mampu menurunkan risiko berbagai jenis penyakit, termasuk depresi.
- Jus Apel

Buah apel memang dikenal sebagai buah-buahan sehat dan baik untuk kesehatan.
Akan tetapi, jika apel diolah menjadi jus, serat dalam apel justru berkurang dan lebih banyak mengandung fruktosa halus.
Jika jus apel dikonsumsi maka dampak yang ditimbulkan adalah memicu kenaikan gula darah dan memicu aliran hormon adrenalin.
Gejala ini akan menyebabkan serangan panik dan gejala kecemasan.
- Makanan yang mengandung gluten

Gluten adalah protein yang terdapat dalam gandum, di mana makanan ini sering diolah menjadi roti.
Gluten memiliki sifat kedap udara dan memiliki bentuk yang tidak beraturan, sehingga hanya bisa dicerna sebagian.
Berbagai gangguan kesehatan bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi gluten, dari mengiritasi usus, mengganggu kekebalan tubh dan memunculkan penyakit celiac.
Dilansir dari laman Psychology Today, iritasi usus sebenarnya beriringan dengan perasaan cemas yang dialami oleh seseorang.
Hal ini juga dimuat dalam jurnal Psychiatric Quarterly, dimana sepertiga dari orang yang menderita penyakit celiac ternyata juga mengalami masalah depresi.
(TribunStyle.com/Anggie)
• Pernahkah Kalian Merasa Cemas Sebelum Tidur? Kesulitan Memejamkan Mata, Ini Penyebabnya
• 5 Tips untuk Mengendalikan Kecemasan di Tengah Pandemi Virus Corona, Jangan Lupa Rawat Diri Sendiri
• 3 Tips Agar Tidur Lebih Nyenyak Saat Stres & Gangguan Kecemasan Gara-gara Pandemi Virus Corona