Viral Pengunjuk Rasa George Floyd Tunaikan Sholat di Tengah Aksi, Demonstran Nonmuslim Melindungi
Viral video yang memperlihatkan demonstran nonmuslim lindungi demonstran George Floyd lain yang sedang tunaikan sholat.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Viral video yang memperlihatkan demonstran nonmuslim lindungi demonstran George Floyd lain yang sedang tunaikan sholat.
Aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd masih terjadi bahkan di banyak wilayah di Amerika Serikat (AS).
Mereka juga memprotes praktik rasisme yang hingga saat ini masih terjadi, serta memperjuangkan hak-hak setiap manusia.
Ada satu peristiwa yang terekam kamera dan menuai simpati banyak orang, yakni ketika demonstran muslim yang tengah melaksanakan ibadah sholat di tengah aksi protes dan dikelilingi umat nonmuslim yang seolah-olah melindungi mereka.
Pemandangan itu seperti penyejuk di tengah panasnya gelombang protes Black Lives Matter.
Pada video tersebut, tampak para pengunjuk rasa nonmuslim berdiri melingkar mengelilingi para demonstran lain yang sedang melaksanakan ibadah sholat di jalan.
• POPULER 5 FAKTA Rainey Backues, Pria Bertato Indonesia yang Turut dalam Demo Rusuh George Floyd
• Ikut Black Lives Matter, Halsey Cerita Pengalaman di TKP: Aku Berlumuran Darah Orang Tak Bersalah
Video tersebut viral di Twitter, salah satu pengunggahnya adalah seorang pengguna bernama akun @_SJPeace.
"Dari seluruh hatiku
Non-Muslim mengelilingi umat muslim sehingga mereka dapat berdoa dengan aman dari tindakan NYPD selama protes Black Lives Matter di Brooklyn, New York.
AKU SUKA INI. INILAH KEMANUSIAAN!
Kita di sini bersama-sama," tulisnya melengkapi video yang diunggah pada Kamis (4/6/2020).
Hingga artikel ini ditulis, unggahan itu telah disukai oleh sekitar 88 ribu warganet dan dibagikan sebanyak 36 ribu kali.
"Mereka (nonmuslim) benar-benar siap untuk mendapatkan gas air mata, ditembakkan, ditembak dengan peluru karet supaya sesama manusia bisa berdoa dengan tenang.
Jika itu bukan CINTA, aku tidak tahu apa itu. Jika itu bukan HARAPAN, saya tidak tahu apa itu," ungkap @_SJPeace.
Menurutnya aksi ini merupakan aksi kemanusiaan yang tidak dapat digambarkan dengan kata apapun.
Unggahan video yang viral itu lantas memicu banyak komentar serta dukungan dari warganet Twitter.
"Luar biasa. Terima kasih kemanusiaan untuk mengingatkan saya mengapa ini layak untuk terus berjalan," ungkap pengguna akun @OhsweetGluttony.
"Sangat indah. Orang datang bersama-sama. Mari kita hentikan mereka yang berkuasa mencoba memecah belah kita. Kekuatan rakyat," tulis warganet lain, @KeithGray2020.
5 Fakta Kematian George Floyd yang Picu Demonstrasi Terkait Isu Rasisme
Tewasnya George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika pada 25 Mei 2020 lalu, kini menjadi sorotan dunia setelah videonya viral di media sosial.
Floyd meninggal karena kekerasan yang dilakukan petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Lehernya diinjak dengan lutut oleh seorang petugas polisi selama kurang lebih tujuh menit saat melakukan penangkapan.
Muncul pula isu rasisme yang membuat banyak warga berdemo menyuarakan keadilan untuk orang-orang kulit hitam.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini deretan fakta kematian George Floyd selengkapnya.
1. George Floyd alami kekerasan
George Floyd tewas setelah mengalami kekerasan.
kepalanya diinjak oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Aksi itu dilakukan saat empat polisi hendak menangkap Floyd.
Saat itu pihak kepolisian hendak menangkapnya lantaran mendapat laporan ia diduga terlibat kasus pemalsuan.
Floyd tewas setelah lehernya diinjak lutut oleh seorang polisi selama tujuh menit.
Ia sempat memohon-mohon agar polisi memberinya kesempatan untuk bernapas.
Namun rintihan Floyd tersebut tidak digubris.
Bahkan hingga ambulans tiba, polisi masih menindik lehernya.
Warga yang ada di sekitarnya meminta polisi untuk melonggarkan tindakannya, namun tidak dihiraukan.
Bahkan petugas menghalangi warga yang hendak mendekat untuk membantu Floyd.
Kejadian tersebut terekam oleh warga dan menjadi viral di media sosial.
2. Para pelaku ditindak
Dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/5/2020), juru bicara kepolisian Minneapolis, Garret Parten mengatakan, empat polisi tersebut telah dibebastugaskan.
Sementara itu, Wali Kota Minnepolis, Jacob Frey mengatakan, mendukung penuh keputusan Kepala Kepolisian Menneapolis, Medaria Arradondo.
"Itu keputusan yang tepat untuk kota kita. Keputusan yang tepat untuk komunitas kita, itu adalah keputusan yang tepat untuk Kepolisian Minneapolis," kata Frey.
Ia juga menyebut, teknik yang digunakan oleh polisi bertentangan dengan peraturan yang ada.
"Teknik yang digunakan tidak diizinkan. Ini bukan teknik yang dilatih petugas kami," katanya.
Pengacara hak-hak sipil Benjamin Crump, mengatakan dia telah mewakili keluarga George Floyd dan akan memperjuangkan proses keadilan.
3. Pihak keluarga tidak terima
Meskipun empat perwira Minneapolis yang terlibat dalam kematian George Floyd dipecat, anggota keluarganya mengatakan itu tidak cukup.
Mereka ingin melihat petugas didakwa melakukan pembunuhan.
"Mereka seharusnya ada di sana untuk melayani dan melindungi dan saya tidak melihat satu pun dari mereka mengangkat jari untuk melakukan apa saja untuk membantu ketika dia memohon untuk hidupnya."
"Tidak seorang pun dari mereka mencoba melakukan apa pun untuk membantunya," kata Tera Brown, sepupu Floyd, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/5/2020).
FBI sedang menyelidiki dan mengatakan akan mempresentasikan temuannya ke Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Minnesota meyoal pertimbangan kemungkinan tuduhan federal.
Biro Penahanan Pidana Minnesota sedang melakukan penyelidikan sendiri terhadap kemungkinan pelanggaran undang-undang Minnesota, kata FBI.
4. Viral di media sosial
Aksi tidak manusiawi yang diterima George Floyd itu membuat dunia geram.
Sempat muncul tagar BlackLivesMatter yang merajai trending Twitter dunia pada Kamis (28/5/2020).
Lebih dari satu juta kicauan menentang keras rasisme yang berakhir duka.
Sederet figur publik juga turut angkat suara terkait insiden ini.
Mulai dari Justin Bieber hingga Gigi Hadid menyoroti kematian pria kulit hitam itu setelah lehernya diinjak oleh polisi.
"Ini harus dihentikan. Ini membuat saya benar-benar muak. Ini membuat saya marah, pria ini meninggal. Ini membuat saya sedih, rasisme adalah hal yang jahat, kita harus menggunakan suara kita! Tolong. Saya berduka George Floyd," tulis Justin Bieber di akun Instagram-nya.
Bieber bahkan mengunggah potongan video saat seorang petugas kepolisian menekan leher George dengan lutut.
Gigi Hadid juga angkat suara dengan harapan agar masalah rasisme tidak lagi diberikan celah.
"Dan sekarang mereka harus dituntut. Ini terjadi terlalu sering, dan tampaknya hanya ketika tertangkap kamera PEMBUNUHAN bahkan dipecat, " tulis Gigi Hadid di media sosial.
5. Terjadi demonstrasi
Kematian Floyd juga memicu kemarahan publik Amerika Serikat hingga ramai orang berdemonstrasi.
Bahkan terjadi bentrok antara demonstran dengan polisi di Minneapolis.
Terjadi penjarahan toko-toko dan pembakaran ketika seorang pria ditembak mati polisi pada malam kedua protes di sana, Rabu (27/5/2020).
Polisi menembakkan gas air mata dan membentuk pagar perlindungan untuk mencegah pengunjuk rasa memanjat pagar di sekitar Third Precinct, tempat para petugas yang dituduh membunuh George Floyd bekerja sebelum mereka dipecat pada Selasa.
Mereka mendorong pengunjuk rasa kembali ketika kerumunan bertambah, sehari setelah penembakan peluru karet dan lebih banyak gas air mata pada ribuan demonstran yang marah atas kematian seorang warga Afro-Amerika di tangan penegak hukum AS.
Gubernur negara bagian Minnesota, Tim Walz mendesak orang-orang untuk meninggalkan daerah di sekitar gedung kantor polisi di mana beberapa kebakaran terjadi, memperingatkan melalui kicauannya di Twitter bahwa "situasi sangat berbahaya" pada rabu malam.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh/Amir)
• Viral, Foto-foto Polisi Amerika Serikat Berlutut di Hadapan Pendemo Kematian George Floyd
• George Floyd Positif Covid-19 Sejak April 2020, Apakah Penyebab Kematian? Terungkap Hasil Autopsi