Demo George Floyd Bergejolak di Seluruh AS, Donald Trump Labeli Antifa Jadi Teroris, Apa Itu?
Ramai demo George Floyd bergejolak di seluruh Amerika Serikat, Donald Trump labeli grup ANTIFA (Anti-Fasis) sebagai teroris, apa itu kelompok ANTIFA?
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Ramai demo George Floyd bergejolak di seluruh Amerika Serikat, Donald Trump bakal labeli grup Antifa (Anti-Fasis) sebagai teroris, apa itu kelompok Antifa?
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan dia akan memasukkan kelompok Antifa (anti-fasis) sebagai teroris.
Pernyataan itu terjadi setelah AS dihantam demonstrasi besar di 30 kota, buntut kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd, lapor Kompas.com (1/6/2020).
Pemerintah lokal dan pusat AS bahkan disebut umumnya menyalahkan "kelompok luar" atas aksi yang berujung kerusuhan dan penjarahan di AS.
Kerusuhan dan kericuhan yang terjadi dan berawal karena kematian George Floyd ini ini telah memasuki hari kelima.
Mereka menerangkan "penghasut yang terorganisasi" membanjiri kota tidak untuk menyuarakan keadilan, namun menciptakan kericuhan.
• Berani Ceraikan Polisi Sadis Pembunuh George Floyd, Kellie Chauvin Ternyata Nyonya Minnesota 2018
• ALASAN Istri Derek Chauvin Tuntut Cerai, Fakta Sebab Rusuh Kematian George Floyd Menjalar ke Eropa

Hanya saja, baik otoritas negara bagian maupun pusat memberikan pemahaman berbeda mengenai siapa yang dimaksud "kelompok luar" itu.
Demonstrasi ini terjadi setelah George Floyd tewas ketika ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu di Minneapolis, Senin (25/5/2020).
Salah satu polisi, Derek Chauvin, menjadi sorotan karena dia terekam menindih leher Floyd dengan lutut selama hampir sembilan menit.
Padahal, saat itu Floyd sudah mengerang agar Chauvin tak menindihnya karena dia mengaku tak bisa bernapas, sebelum kemudian tidak sadarkan diri.
Apa itu Antifa?
Antifa - kependekan dari aksi anti-fasis - adalah gerakan protes yang sangat menentang neo-Nazi, fasisme, supremasi kulit putih dan rasisme.
Antifa dianggap sebagai kelompok aktivis yang terorganisir secara longgar tanpa seorang pemimpin.
Sebagian besar anggota menentang semua bentuk rasisme dan seksisme, dan sangat menentang apa yang mereka lihat sebagai kebijakan nasionalis, anti-imigrasi dan anti-Muslim yang telah diberlakukan oleh Donald Trump di AS.
Sebagai anti-pemerintah dan anti-kapitalis, para anggota Antifa sering dianggap lebih dekat dengan kaum anarkis daripada kaum kiri arus utama.
