Breaking News:

Virus Corona

Tak Cuma Batuk, Sesak, & Demam, Kenali Gejala Paling Umum Dirasakan Pasien Virus Corona di Indonesia

Pasien dengan gejala riwayat demam dan demam masing-masing mencapai 52,4 dan 47,4 persen.

Editor: Dhimas Yanuar
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi virus corona. 

TRIBUNSTYLE.COM - Apa saja gejala infeksi virus corona yang dirasakan oleh pasien virus corona di Indonesia

Belum ada data komprehensif soal ini. Namun, jika melihat statistik yang ditampilkan pada laman covid19.go.id, sebagian besar pasien memiliki gejala yang umum seperti sering disampaikan oleh WHO, yaitu batuk, demam, dan sesak napas. 

Namun data yang ditampilkan pada laman Covid-19 baru merupakan data 7% pasien Covid-19 di Indonesia.

Berikut data gejala pasien yang dipublikasi di Peta Sebaran Covid-19, dikutip pada Sabtu (30/5/2020):

Dari data di atas, sebanyak 76,7% pasien disebut mengalami batuk. Pasien dengan gejala riwayat demam dan demam masing-masing sebanyak 52,4% dan 47,4%.

Sementara, 41,5% pasien Covid-19 di Indonesia menderita sesak napas dan 33,4% pasien memiliki gejala sesak napas. 

VIRAL VIDEO Monyet di India Curi Darah Pasien Covid-19, Satwa Liar Bisa Terinfeksi Corona?

5 Negara yang Sukses Hadapi Pandemi Virus Corona Covid-19, hingga Disebut Layak Dihuni Pelancong

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Freepik)

Beberapa pasien juga merasakan gejala seperti sakit tenggorokan (32,1%), pilek (31,2%), dan sakit kepala (23,7%).

Selain itu, ada 19,7% pasien menderita gejala mual, 17% mengalami keram otot, 10,8% pasien memiliki gejala menggigil, 8,5% menderita diare, dan 7,3% pasien bergejala sakit perut. 

Saat dikonfirmasi, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membenarkan bahwa data yang ditampilkan pada laman covid19.go.id baru data 7% pasien.

"Betul, itu gambaran penderita Covid-19 yang memiliki komorbid (penyakit penyerta), di mana datanya digambarkan dari 7 persen pasien positif Covid-19," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020). 

Mengapa hanya data 7% pasien yang dikumpulkan? Menurut Wiku, ada dua kemungkinan mengapa data tersebut hanya sebesar 7%.

Pertama, karena  fasilitas kesehatan yang merawat pasien belum mengisi data pasien secara lengkap. Kedua, pasien memang tidak memiliki komorbid.

Penyakit penyerta Berdasarkan data di atas, hipertensi menjadi penyakit penyerta pasien positif Covid-19 terbanyak yang diderita pasien, yaitu sebesar 52,8%. 

Kemudian, diabetes dengan 33,3%, dan penyakit jantung sebesar 20,7%.

Beberapa pasien juga sebelumnya telah memiliki penyakit paru kronis (16,1%), gangguan napas lain (8,2%), ginjal (5,2%), dan asma (3,2%).

Sisanya, merupakan peserta yang telah memiliki penyakit bawaan, seperti kanker, TBC, penyakit hati, dan gangguan imun. 

Nenek 100 Tahun dari Surabaya Ini Bisa Sembuh dari Corona Covid-19, Terungkap Rahasianya!

Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Diklaim Aman Corona di Negara Ini Melonjak, Menkesnya Malah Sudah Mundur

Namun, data grafik di atas hanya menunjukkan 2,5% data dari pasien Covid-19, sementara 97,5% tidak memiliki data atau kondisi penyerta.

"Grafik itu hanya khusus untuk menggambarkan keadaan penyakit penyerta dari kasus Covid-19," jelas Wiku. 

Wiku mengatakan, pasien Covid-19 terdiri dari orang sehat dan orang yang memiliki penyakit sebelumnya. Jika seseorang terinfeksi, maka dampak yang muncul akan berbeda jika tidak ditangani dengan baik.

Nenek 100 Tahun dari Surabaya Ini Bisa Sembuh dari Corona Covid-19, Terungkap Rahasianya!

Apa yang dilakukan Nenek Kamtin bisa menjadi contoh bagaimana disiplin mengikuti protokol kesehatan merupakan kunci kesembuhan dari Covid-19.

Seorang nenek berusia 100 tahun asal Surabaya, Jawa Timur, Kamtin dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah hampir sebulan dirawat di rumah sakit.

Kamtin merupakan pasien Covid-19 tertua di Jawa Timur bahkan di Indonesia.

Potongan video conference dengan Nenek Kamtin.
Potongan video conference dengan Nenek Kamtin. (Kompas.com/A Faizal)

"Nenek Kamtin adalah pasien Covid-19 tertua di Indonesia. Dia terbukti bisa sembuh karena disiplin dan hidup sehat," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020) malam.

Potongan video conference dengan Nenek Kamtin. (Kompas.com/A Faizal)
Nenek Kamtin yang lahir tahun 1920, tinggal di sekitar Pasar Tradisional Gresik PPI, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Awalnya, Kamtin merasakan demam dan batuk sejak 13 April.

Pada 20 April, dia memeriksakan diri ke Rumah Sakit PHC Surabaya hingga akhirnya dirawat di sana.

Pada 21 April, Kamtin melakukan tes swab, dan pada 28 April hasil tes swab ke luar, di mana nenek tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Adapun lima anggota keluarga Kamtin juga ikut diisolasi karena memiliki riwayat kontak.

Setelah menjalani perawatan, pada 17 Mei, Kamtin dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Sedangkan lima anggota keluarganya hingga kini masih menjalani isolasi.

Berbincang dengan Khofifah melalui video conference, Siti Aminah, menantu Kamtin membuka rahasia kesembuhan mertuanya itu.

"Kuncinya disiplin dan membiasakan diri hidup sehat," kata Siti Aminah.

Khofifah menambahkan, yang dilakukan Nenek Kamtin bisa menjadi contoh bagaimana disiplin mengikuti protokol kesehatan merupakan kunci kesembuhan dari Covid-19.

"Nenek Kamtin adalah bukti bahwa pasien dengan usia senja saja bisa sembuh dari Covid-19. Pesan saya buat semua pasien untuk tetap bersemangat, disiplin diri, membiasakan hidup sehat, dan mematuhi protokol kesehatan. Ini adalah vaksin paling ampuh dari virus Covid-19," ujar Khofifah. (Kompas.com/Achmad Faizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gejala Apa yang Paling Sering Dirasakan Pasien Covid-19 di Indonesia?

Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
virus coronagejala baru virus coronagejala virus coronaIndonesia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved