Viral Hari Ini
BIKIN NANGIS! Kisah Bocah Pengemis di Cianjur, Idap Diabetes, Kaki Bengkak, Menghitam & Bernanah
Tengah viral bocah di Cianjur mengemis dengan kondisi miris. Mengidap diabetes, kakinya kini bengkak, menghitam dan bernanah.
Editor: Monalisa
Namun sang sopir tak mendengar perintah H Syarifudin. Mobil sang pengusaha tersebut keburu belok dan berlalu.
"Kemarin saya nyuruh berhenti ke sopir mau beli kerupuk itu, tapi sopirnya melamun.
Dia bilang udah keburu belok kiri 'dah tanggung pak dah belok'.
Saya bilang ke sopir yang begitu yang harus dibeli karena anak itu bagus gak mau mengemis, saya jadi sedih melihat berita ini, jadi pengen nangis," kata Syarifudin.
Ia merasa salut bocah tersebut gigih berusaha membantu keluarga. Ia pun sempat menitikkan air mata setelah membaca kisah bocah itu.
Ia sempat menduga bocah tersebut warga sekitar bukan dari Cianjur selatan dan masih punya orangtua.
Seorang warga Cilaku lainnya, Redi Muhamad Daud (35) langsung mengirimkan emoticon menangis sebanyak enam biji saat membaca kisah Nurzen.
Diberitakan sebelumnya, Nurzen (12) seorang bocah warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, harus memikul beban berat membantu sang nenek berjualan kerupuk keliling.
Ia tak bisa menikmati pendidikan dan bermain layaknya anak seusianya.
• AKIBAT FATAL Keseringan Pakai Earphone, Lihat Lubang Telinga Bocah 10 Tahun Ini, Ada yang Mengerikan
Ia harus mengubur hal itu karena harus berjualan kerupuk kembang keliling kampung untuk membantu menafkahi bibi dan neneknya.
Bocah pedagang kerupuk ini tak lepas dari peci putihnya saat berjualan. Ia terlihat begitu gigih, ikhlas, dan sabar berjualan kerupuk dari satu kampung ke kampung lainnya.
"Hasil berjualan saya berikan untuk bibi dan nenek, ayah saya sudah meninggal.
Kalau ibu masih ada tapi tidak tahu keberadaannya di mana," ujar Nurzen kepada Tamem (35) seorang warga Cilaku yang membeli kerupuknya, Rabu (6/11/2019)
Nurzen mengatakan, seminggu ia mengambil 12 ikat yang berisi 120 bungkus. Setiap hari ia keliling berjualan dan penghasilan pun tak pasti kadang laku kadang tidak.
Nurzen bercerita ia hanya tamat SD dan tak melanjutkan sekolah.