Virus Corona
Brasil Menjadi Episentrum Baru Skala Global Pandemi Virus Corona karena Meremehkan Hal Ini
Brasil menjadi episentrum baru skala global pandemi virus corona karena meremehkan hal ini, data mencapai 21.000 jiwa yang meninggal
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Suli Hanna
Terlebih Presiden Brasil masih lemah dalam menanggapi virus corona ini.
Orang nomor satu di Brasil juga menyebut virus tersebut sebagai 'flu kecil'.
Ia juga sempat bergabung dengan demonstran untuk menentang pejabat pemerintah untuk melakukan social distancing.
Potret kuburan massal ini menunjukkan bahwa virus corona adalah hal yang serius.

Kuburan massal ini diketahui berada di wilayah Amazon.
Melansir Huffington Post, pada Rabu (20/5/2020), Anya Prusa, seorang senior di Institut Brasil Woodrow Wilson Center di Washington mengatakan, "Semua orang yang telah menyaksikan Brasil, yang telah melihat jumlahnya meningkat dari hari ke hari, minggu demi minggu, tahu bahwa itu mengarah ke arah ini.
Ini bukan kejutan, namun ini adalah tragedi kemanusiaan yang nyata."
Melansir Aljazeera, pada Sabtu (16/5/2020), Menteri Kesehatan Brasil, Nelson Teich, telah mengundurkan diri dari jabatannya hanya beberapa minggu setelah ia ditunjuk.

Menkes Brasil ini dikecam oleh Presiden Brasil karena tidak mendukung obat anti-malaria hydroxychloroquine.
Rencananya obat ini digunakan untuk pengobatan Covid-19.
Serta ia ragu-ragu untuk mendorong dibukanya kembali perekonomian.
Namun, Teich tak merinci alasan di balik pengunduran dirinya.
• Update Virus Corona Nasional 23 Mei 2020, Bertambah 949, Total 21.745 Kasus di Seluruh Indonesia
• Viral Video Keluarga Jenazah PDP Corona Diminta Bayar Rp 3 Juta, Ini Kata Pihak Rumah Sakit
UPDATE Corona Dunia Sabtu 23 Mei 2020: 5,3 Juta Kasus, 2,1 Juta Pasien Sembuh & 339 Ribu Meninggal
Berikut update kasus virus corona dunia per Sabtu (23/05/2020).
Pandemi corona hingga kini masih belum berakhir dan makin bertambah dari hari ke hari.
Dilansir oleh worldometers.info pukul 08.00 WIB kasus Covid-19 di seluruh dunia per Sabtu (23/05/2020) yakni mencapai 5.303.393 kasus.