Breaking News:

MENGAPA 20 Mei Menjadi Hari Kebangkitan Nasional? Ini Sejarah Lengkap Kiprah Dr Wahidin Sudirohusodo

Berikut ini fakta-fakta tentang Hari Kebangkitan Nasional, termasuk asal usul diperingati setiap 20 Mei.

superkidsindonesia
Hari Kebangkitan Nasional 

Serikat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Tionghoa pada waktu itu.

Sarekat Dagang Islam kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.

Setelah itu, berbagai pergerakan pribumi mulai bermunculan di berbagai daerah.

Tiga Serangkai pendiri Indische Partij yakni Ki Hadjar Dewantara,  Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo.
Tiga Serangkai pendiri Indische Partij yakni Ki Hadjar Dewantara, Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo. ((Islami.co/Ist))

Pada tahun 1912, berdirilah partai politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij.

Indische Partij atau Partai Hindia merupakan organisasi di Indonesia yang pertama secara tegas menyatakan berpolitik.

Partai ini didirikan oleh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hadjar Dewantara.

Indische Partij bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern terhadap bangsa Indonesia.

Cita-cita mereka di antaranya menyatukan semua golongan yang tersebar di Indonesia baik penduduk asli Indonesia maupun golongan lain seperti Indo, Cina, dan Arab.

Pada tahun itu juga, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta.

Setahun kemudian, Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.

Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda.

Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda.

Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.

Peringatan

Monumen Kebangkitan Nasional di Solo
Monumen Kebangkitan Nasional di Solo (TRIBUNSOLO.COM/BAYU ARDI)

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang ditetapkan sejak 1959.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2/4
Tags:
Wahidin SoedirohoesodoHari Kebangkitan NasionalBoedi OetomoKH Ahmad Dahlan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved