Viral Hari Ini
Pembawa Peti Mati Sambil Menari Ghana Berpesan Pada Dunia: Tetap di Rumah atau Menari dengan Kami!
Pembawa peti mati sambil menari yang viral dari Ghana berpesan pada dunia di tengah pandemi virus: 'Tetap di rumah atau menari dengan kami!'
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Amirul Muttaqin
Kadang mereka memanggul peti tersebut sembari menari mengikuti irama lagu.
Terkadang mereka menunjukkan sejumlah trik yang menarik
Keberadaan mereka kembali menuai perhatian di tengah wabah Covid-19, di mana video mereka digubah dengan alunan Electronic Dance Music (EDM).
Di internet, mereka dikenal sebagai Pembawa Peti Ghana Menari (Coffin Dance).
Namun, identitas asli mereka dalah Jasa Penunggu dan Pemanggul Peti Nana Otafrija.
Kepada BBC, Aidoo sempat mengungkapkan mereka menambahkan koreografi ke dalam jasa mereka sebagai pilihan bagi pelanggan dalam upacara pemakaman.
Jika mereka mendapat permintaan, Aidoo mengatakan mereka akan bertanya apakah pelanggan ingin yang khidmat atau ada semacam atraksi.
"Kami akan bertanya 'Apakah Anda ingin khidmat, atau mungkin sedikit penampilan. Bisakah saya menambahkan tarian'. Mereka tinggal meminta, kami akan melakukan," kata Aidoo.
Mereka kemudian menjadi meme di seluruh dunia, di mana sejumlah netizen secara kreatif mencampur video Nana Otafrija dengan momen saat terjadi sesuatu.
Di Ghana Kematian Justru Dirayakan dengan Pesta Pora, Bahkan Sampai Habiskan Biaya Ratusan Juta
Karena orang Ghana percaya bahwa kematian adalah sebagian kehidupan manusia, bahkan hal yang paling penting.
Penduduk setempat percaya bahwa almarhum akan melihat leluhurnya di dunia lain, dan kehidupan mereka selanjutnya akan menjadi reinkarnasi.
Karena itu siapapun di komunitas Ghana selalu membuat pemakaman yang bermartabat, dan karena itu Ghana juga dikenal sebagai "Ibukota pemakaman dunia."
New York Times setelah kematian, anggota keluarga tidak langsung melaporkan berita kematian, tetapi mereka berkomunikasi dengan keluarga almarhum.
Kemudian mereka baru membuat berita ke seluruh suku, tapi menghindari pemberitaan "kematian" secara langsung, diganti dengan metafor seperti, "perpisahan dengan makanan." atau lainnya.