Virus Corona
Pemuda 16 Tahun Meninggal Terindikasi Covid-19, Alami Gejala Tangan Kesemutan & Tidur Sepanjang Hari
Seorang jurnalis di televisi swasta nasional tengah berduka setelah putranya yang bernama Fabyan Devara (16) meninggal terindikasi Covid-19.
Penulis: galuh palupi
Editor: Dhimas Yanuar
Dokter di RS PON mendiagnosa Fabyan mengalami stroke.
• Selain Siap Suntik Corona, 3 Kontroversi Jerinx SID di Medsos, Singgung Via Vallen hingga Wiranto
"Kasus langka, tapi katanya memang pernah ada kejadian pada remaja. Namun dokter juga belum menemukan penyebabnya, karena hasil cek lab ulang terlihat normal, begitupun CT Scan," ungkapnya.
Hingga 5 hari dirawat di RS PON, kondisi Fabyan semakin memburuk.

Bahkan, dia sama sekali sudah tidak bangun dari tidurnya dan tidak bisa lagi merespons maupun berkomunikasi.
Hingga akhirnya Fabyan menjalani tes thorax karena saat itu ia mulai batuk-batuk, suhu tubuh tinggi, dan kejang-kejang.
"Hasil tes thorax, Fabyan terindikasi terpapar (Covid-19)," kata ayah Fabyan.
"Dia harus pindah ke ruang isolasi di lantai khusus pasien Covid dan diambil sampel tes swab keesokan paginya."
"Dengan berat hati, saya harus menandatangani protokol Covid, diantaranya biaya perawatan diambil alih pemerintah dan jika dia meninggal dunia harus menjalani proses pemulasaran jenasah hingga pemakaman sesuai protokol covid. Saya tidak punya pilihan lain," sambungnya.
Setelah itu, pada hari ke-4 di ruang isolasi, Fabyan mengembuskan napas terakhirnya tepat pada hari pertama Ramadan 1441 Hijriah, Jumat (24/4/2020).
Sudah Ikuti Anjuran Pemerintah
Keluarga Fabyan sebenarnya termasuk keluarga yang taat pada anjuran pemerintah dalam menghadapi pandemi.
Ayah Fabyan mengaku, sebelum kejadian yang menimpa putranya, ia dan keluarga menikmati masa-masa isolasi di rumah.
• Ngebet Nikah Meski Pandemi Corona, Kakek dan Janda Desa Beda 34 Tahun Tetap Gelar Pernikahan
Dirinya menjalani work from home dan dua putranya juga belajar dari rumah.
"Kami sekeluarga juga sudah ikuti anjuran pemerintah," kata dia.
"Sejak awal Maret, saya sudah WFH, Fabyan dan adiknya sudah belajar di rumah karena sekolah sudah meniadakan belajar mengajar fisik lagi."
"Ke mana-mana pakai masker, selalu cuci tangan, kami juga sudah tidak salat berjamaah di masjid lagi karena ditutup," sambungnya.
Kini setelah meninggalnya Fabyan, sang ayah mengaku tak mau berpolemik terkait dengan hasil swab.
Ia meyakini yang terjadi pada putranya sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa dan telah mengikhlaskannya.
"Saya tidak mau berpolemik, hasil test swab Fabyan nanti positif atau negatif Covid."
"Anak saya terpapar saat menjalani perawatan atau sebelumnya memang sudah terinfeksi Covid, anak saya sudah mati dan insyaAllah syahid, saya ikhlas," kata dia.
"Saya melihat kejadian ini dari aspek religius saja, Allah sudah berkehendak," tandasnya. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)
• Anniversary ke-9 Tahun di Tengah Corona, Pangeran William dan Kate Middleton Banjir Ucapan Selamat
• Bukan Chloroquine, Ahli Amerika Sebut Obat Virus Ebola Efektif Mempercepat Kesembuhan Pasien Corona