Breaking News:

Virus Corona

Bukan Chloroquine, Ahli Amerika Sebut Obat Virus Ebola Efektif Mempercepat Kesembuhan Pasien Corona

Bukan obat Avigan atau Chloroquine, Ahli dari Amerika Serikat sebut obat Remdesivir mampu memblokir virus corona dan mempercepat waktu pemulihan.

Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
Strait Times
Obat virus ebola Remdesivir akan digunakan untuk obati pasien virus corona Covid-19. 

Fauci bahkan mengatakan uji coba itu, "Bukan studi yang memadai."

Namun, uji coba yang dipimpin AS yanng dimulai akhir Februari sejauh ini merupakan yang terbesar untuk menyelidiki Remdesivir dan secara teknis paling kuat.

Remdesivir, yang sebelumnya gagal dalam uji coba terhadap Ebola, termasuk golongan obat yang bekerja pada virus secara langsung.

Yaitu bertentangan dengan mengendalikan tanggapan autoimun yang abnormal dan sering menimbulkan respons autoimun yang mematikan.

Pola itu meniru salah satu dari empat blok bangunan RNA dan DNA dan diserap ke dalam genom virus, yang pada gilirannya menghentikan patogen dari proses replikasi.

Obat antimalaria hidroksi kloroquin dan kloroquin juga banyak digunakan terhadap pasien Covid-19 sambil menunggu hasil dari uji coba besar, dengan studi awal campuran.

Terapi lain yang sedang dipelajari termasuk mengumpulkan antibodi dari penyintas Covid-19 dan menyuntikkannya pada pasien, atau memanen antibodi dari tikus rekayasa genetika yang sengaja terinfeksi.

Penampakan virus corona Covid-19 dan obat malaria Chloroquine.
Penampakan virus corona Covid-19 dan obat malaria Chloroquine. (CDC / Istimewa)

Chloroquine justru

Menurut sebuah studi di Amerika Serikat pasien virus corona yang diobati dengan Chloroquine lebih banyak yang meninggal daripada perawatan standar.

Presiden Indonesia, Joko Widodo sendiri juga menggunakan Chloroquine sebagai obat tambahan untuk merawat pasien virus corona Covid-19.

Obat Hydroxychloroquin atau Klorokuin ini disebut akan digunakan sebagai obat kedua yang berarti tidak bisa menyembuhkan secara total.

Obat malaria itu sebelumnya juga telah digemborkan oleh Donald Trump sebagai obat virus corona di Amerika Serikat.

Namun dilansir dari Dailymail pada (22/4/2020), sekitar 28% dari 368 veteran militer Amerika Serikat yang positif virus corona dan diobati dengan Chloroquine meninggal dunia.

Sedangkan 11% veteran tersebut meninggal ketika mendapat perawatan standar, termasuk cairan IV dan intubasi untuk membantu mereka bernafas.

 

Donald Trump sempat memuji obat itu sebagai 'pengubah keadaan' meskipun dokter dan ilmuwan memperingatkan bahwa belum ada bukti bahwa obat itu bisa mengobati virus corona.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Tags:
Chloroquineremdesivirvirus coronaAmerika Serikatobat Remdesivir untuk Covid-19
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved