Virus Corona
KABAR GEMBIRA! Berbeda dari Negara Lain, Corona di Indonesia Diprediksi Mulai Berakhir Bulan Juni
Peneliti Singapura mengungkapkan hasil risetnya dan memprediksi virus corona mulai berakhir di Indonesia pada bulan Juni. Ini kondisi tiap negara.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus penyebaran virus corona masih terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia.
Penyebaran virus corona yang masif membuat Indonesia dan beberapa negara lainnya harus bekerja dengan sangat keras.
Berbagai kebijakan terus dilakukan oleh Indonesia dan beberapa negara lainnya untuk segera membasmi virus corona.
Hal inilah yang juga membuat para peneliti tergugah untuk mencari tahu kapan virus Covid-19 dapat segera berakhir.
Peneliti asal Singapura akhirnya merilis hasil prediksinya kapan waktu berakhirnya virus corona di beberapa negara termasuk Indonesia.
Pada 18 April 2020, Singapore University of Technology and Design (SUTD) mengeluarkan website yang berisikan prediksi kapan pandemi virus corona dunia berakhir.
• Krishna Murti Bagikan Video Penampakan Lendir Pasien Virus Corona, Bikin Ngeri dan Mual
• Setelah Donald Trump Usul Agar Suntik Disinfektan Cegah Corona, Laporan Keracunan di AS Membludak

Melansir prediksi terbaru dari SUTD mencakup tiga perkiraan alternatif dari akhir pandemi secara berurutan.
Melansir Kompas.com berdasarkan prediksi terbaru hingga Minggu (2604) di laman SUTD, secara umum, diperkirakan bahwa pandemi virus corona di dunia akan berakhir 97 persen pada 29 Mei 2020 dan 100 persen pada 8 Desember 2020.
Akhir pandemi 97 persen adalah waktu di mana kurva kasus mulai memasuki area hijau pada grafik.
Sementara, untuk setiap negara, berikut adalah perkiraan akhir pandemi tersebut di beberapa negara berdasarkan data hingga Senin (27/04):
Indonesia
Titik belok dari pandemi virus corona di Indonesia diperkirakan telah terjadi pada 20 April 2020.
Twitter Mata Najwa, Jokowi: Saya ingin optimis, tetapi dengan Catatan
Sementara, akhir pandemi 97 persen diprediksi akan terjadi pada 7 Juni 2020 dan 100 persen pada 7 September 2020.
Singapura
Titik belok diperkirakan terjadi pada 5 Mei 2020.
Akhir pandemi 97 persen diprediksi terjadi pada 4 Juni.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diprediksi terjadi pada 7 Agustus 2020.
• POPULER Dokter Michael Meninggal Karena Corona, Pernikahan Batal & Inilah Janji Sang Calon Istri
Amerika Serikat
Amerika Serikat Akhir pandemi virus corona sebesar 97 persen diperkirakan akan berakhir pada 11 Mei 2020.
Sedangkan akhir pandemi 100 persen diperkirakan terjadi pada 26 Agustus 2020.
Namun, para peneliti menekankan, rilis prediksi ini untuk tujuan pendidikan dan penelitian, sehingga tak menutup kemungkinan mengandung kesalahan.
Kesalahan itu, di antaranya, model dan data tidak akurat untuk realitas yang kompleks, berkembang, dan heterogen dari berbagai negara.
Peneliti juga mengingatkan bahwa prediksi pada dasarnya tidak pasti sehingga publik harus menyikapi informasi ini dengan hati-hati.
Menurut peneliti, terlalu optimistis pada perkiraan tanggal akhir berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin sehingga dapat menyebabkan adanya gelombang kedua.
Artikel ini sudah tayang di GridStar.id dengan judul Bak Angin Segar, Virus Corona di Indonesia Diprediksi Mulai Berakhir Bulan Juni, Peneliti Singapura Ungkap Covid-19 Hilang 100 Persen dari Bumi pada Desember: Jangan Lengah Tetap Waspada Hal Ini!

Kisah Pilu Ibu & 2 Anak Tertular Virus Corona dari Baju Sang Ayah, Berpelukan saat Dievakuasi
Masih soal virus corona, beredar berita viral seorang ibu memeluk kedua anaknya saat harus dievakuasi lantaran virus Covid-19.
Penularan virus corona tersebut rupanya dari pakaian sang ayah.
Ayahnya diketahui bekerja menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Petugas medis lalu membawa ibu dan dua anaknya ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menjalani perawatan.
Proses evakuasi ibu dan dua anak ramai dibicarakan setelah videonya beredar luas di media sosial.
• Dokter Michael Rela Tunda Pernikahan April Ini Demi Jadi Garda Terdepan Corona, Kini Meninggal Dunia
• Berbeda dengan PSBB, Ini Aturan PKM yang Diterapkan Semarang Mulai Hari Ini untuk Cegah Corona

Juru Bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Dedi Syarif mengatakan, ibu dan dua anaknya tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Menurut Dedi, Ibu dan dua anak tersebut ketularan virus corona dari baju sang Ayah.
Adapun, sang Ayah bekerja menangani pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Iya sudah (diperiksa tertular dari baju ayahnya)," ucap Dedi yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).
Dedi menjelaskan bahwa pakaian sang Ayah menjadi media penularan virus corona atau Covid-19 di rumah mereka.
Meskipun sang Ayah langsung membersihkan tubuhnya sepulang dari rumah sakit, virus tersebut telah menempel pada permukaan pakaian.
Kemudian, secara tidak sengaja pakaian tersentuh tangan sang Ibu.
"Karena kan dia (Ayah) memang bekerja di sana, Wisma Atlet. Kemungkinan besar dari pakaiannya (penularan virus)," kata Dedi.
Untuk mencegah penularan, menurut Dedi, sang Ibu seharusnya segera mencuci tangan setelah mencuci pakaian.
Kemudian, pakaian yang bekas pakai langsung direndam di dalam air dan deterjen.
Dengan demikian, virus Covid-19 tidak akan bersarang dan bertahan hidup pada pakaian yang dikenakan sang Ayah.
Dua anak yang tertular adalah anak yang berusia 4 dan 8 tahun.

Kronologi
Sebelumnya, proses penjemputan Ibu dan dua anaknya oleh tim medis sempat viral di media sosial.
Sang Ibu terlihat memeluk kedua anaknya di dalam ambulans.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Ibu dan dua anaknya itu dinyatakan positif corona berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan di laboratorium RS Polri Jakarta.
Awalnya, sang Ayah menjalani rapid test virus corona dan dinyatakan non-reaktif.
Pada 14 April 2020, sang Ayah pulang ke rumah dan langsung membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan keluarganya.
Namun, 3 jam kemudian, ketiga anaknya mengeluh sakit kepala dan demam.
Saat diukur, suhu tubuh ketiga anaknya di atas 38 derajat celcius.
"Dan pada pagi harinya 15 April jam 10 dibawa ke rumah sakit," kata Ade.
Ketiga anak itu dibawa ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bogor.
Tim medis rumah sakit melakukan rontgen dan menyatakan ada peradangan di paru-paru ketiga anak itu.
Tim medis lalu melakukan tes darah.
Berdasarkan hasil tes, limfosit ketiga anak itu menurun dan mengarah kepada Covid-19.
"Karena kondisinya kurang bagus dinyatakan PDP," kata Ade.
Pada 16 April 2020, pihak puskesmas setempat belum bisa melakukan rapid test virus corona karena kehabisan alat.
Kantor sang Ayah kemudian memfasilitasi pemeriksaan tes swab untuk keluarga itu di RS Polri Jakarta.
Keesokan harinya, petugas puskesmas setempat mendapatkan telepon dari kepala dusun yang menyebut sang Ibu mengalami sesak napas.
Sang Ibu dilarikan ke IGD RSUD Cileungsi untuk mendapakan perawatan.
Setelah dilakukan rontgen, Ibu dari 3 anak itu mengalami pembengkakan jantung dan dipindahkan ke rawat inap di salah satu rumah sakit daerah.
"Tanggal 20 April 2020, hasil lab dari RS Polri dinyatakan bahwa Ibu dan dua anaknya positif Covid-19," kata Ade.
Sementara sang Ayah dan satu anak lainnya dinyatakan negatif Covid-19. (Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu dan 2 Anak Dijemput Ambulans, Diduga Ketularan dari Pakaian Ayah"