Virus Corona
Video Detik-detik Diduga Kelelahan 2 Petugas Pakai APD Nyaris Jatuhkan Peti Mati Korban Virus Corona
Tonton video detik-detik petugas berbaju APD diduga kelelahan tak kuat angkat dan nyaris jatuhkan peti mati korban virus corona.
Editor: Monalisa
Wabah virus corona nyatanya tak mampu menyadarkan warga DKI Jakarta tentang pentingnya berdiam diri di rumah.
Pak Syam ingin membagi ceritanya yang tiap hari harus membawa puluhan jenazah Covid-19 kepada masyarakat agar sadar.
"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan, kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih," pungkas Pak Syam.
Melanjutkan kegusarannya, Pak Syam pun mengurai kisah soal jenazah Covid-19.
"Jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat, saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah. Ini enggak jelas, sampai kapan mba," kata Pak Syam.
Tak lagi kuasa menahan kesedihan, air mata Pak Syam pun tumpah.
Yakni kala mengingat sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadhan.
Di tengah wabah virus corona, beberapa aktivitas di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih di masjid akan dibatasi.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona yang semakin besar.
"Sebentar lagi bulan puasa, pengin tarawih berjamaah. Pengin idul fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, 14 hari, minta tolong !" ucap Pak Syam seraya menangis.
Tangisan Pak Syam tampak semakin keras.
Yakni kala mengingat keluarganya dan kehidupan pasca-virus corona merebak.
• Lawan Corona, Begini Cara Joko Anwar dan Temannya Beri Semangat ke Masyarakat Lewat Lagu
"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" tanya Pak Syam.
Perasaan Pak Syam kian hari kian bertambah pilu.
"Jadi mba, sebentar lagi bulan puasa, saya pengin teriak di lampu merah. Di jalanan masih macet, dini hari masih macet. Masyarakat enggak ada yang ngerti, sedih mba tiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk," ungkap Pak Syam.
Mendengar curhatan Pak Syam, Najwa Shihab tampak menunduk.
