Tokoh Viral Hari Ini
Profil Belva Devara, CEO Ruang Guru yang Pilih Mundur dari Stafsus Jokowi, Sukses di Usia Muda
Profil lengkap Belva Devara, CEO Ruang Guru yang mengundurkan diri dari staf khusus Presiden Jokowi, apa rahasia suksesnya di usia muda?
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Simak profil lengkap Belva Devara, CEO Ruang Guru yang kini justru muncur dari staf khusus Presiden Jokowi.
Nama Belva Devara baru-baru ini tengah menjadi sorotan.
CEO Ruang Guru itu diketahui telah mengundurkan diri sebagai anggota Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengunduran diri tersebut disampaikan melalui surat kepada Presiden Jokowi tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada 17 April 2020.
Belva Devara kemudian menyampaikan hal tersebut melalui surat terbuka di unggahan Instagram-nya, Selasa (21/4/2020).
• 5 Bulan Menjabat, Belva Devara CEO Ruangguru Mundur dari Staf Khusus Presiden Joko Widodo
"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva dalam kolom keterangan unggahan di atas.
Belva mengundurkan diri berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru, perusahaan yang didirikan dan dipimpinnya, sebagai mitra program Kartu Prakerja.
Meski telah menegaskan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruang Guru, Belva memilih mundur demi menghindari polemik.
Belva Devara merupakan CEO dari Ruang Guru, platform bimbel online yang diklaim terbaik di Indonesia dengan pengguna terbanyak.
Ia kemudian diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi yang sering disebut staf khusus milenial bersama beberapa tokoh muda lain pada akhir 2019 lalu.
Berikut ini profil Belva Devara selengkapnya.

1. Jelang usia 30
Belva Devara diketahui memiliki nama lengkap Adamas Belva Syah Devara.
Ia lahir di Jakarta pada 30 Mei 1990.
Belva akan genap berusia 30 tahun pada 30 Mei 2020 mendatang.
Ia merupakan anak sulung dari tiga bersauduara.
Orangtuanya bernama Tri Harsono dan Murni Hercahyani.
Kedua orangtua Belva Devara tersebut merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2. Lulusan luar negeri
Belva menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Islam Al Azhar 8 Bekasi.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Presiden, sebuah sekolah semi-militer bertaraf internasional di Bekasi.
Selama SMA, ia selalu meraih peringkat satu dan berkat itu, ia tak mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya pendidikan.
Belva juga aktif berorganisasi dan pernah menjabat sebagai Ketua OSIS di SMA Presiden.
Ia melanjutkan pendidikannya ke Nanyang Technological University (NTU) Singapura.
Studinya ke Singapura dibiayai penuh oleh pemerintah Singapura dimana mengambil gelar ganda di program studi Ilmu Komputer dan Manajemen Bisnis.
Tahun 2013, Belva Devara memilih untuk mendapatkan gelar MBA (Master of Business Administration) di Stanford University.
Di sini pun ia tak mengeluarkan biaya dengan mendapatkan beasiswa.
Ketika berkuliah di Stanford University, ia sempat menjabat sebagai Co-President Stanford GBA Asia Club.
Ia berhasil mendapatkan pengahargaan manajemen publik dan inovasi sosial di tahun 2015.
Belva Devara mampu mendapatkan gelar MBA-nya dalam waktu singkat, hanya 1 tahun.
Pada tahun 2014, ia langsung mendaftar di Harvard University dengan mengambil jurusan Public Policy (kebijakan publik) dan lagi-lagi mendapatkan beasiswa penuh.
Tidak hanya mempelajari kebijakan publik, ia juga mengambil beberapa mata kuliah di fakultas lain seperti Harvard Law School, Harvard Graduate School of Education, dan Harvard Medical School.
Selain itu, ia juga sempat merasakan pengalaman belajar perencanaan tata kota di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Belva juga sempat terdaftar sebagai peneliti tamu di Ash Center for Democratic Governance and Innovation selama berkuliah di Harvard.
3. Perjalanan karier
Usai menamatkan seluruh pendidikannya, Belva memilih bekerja sebagai konsultan untuk perusahaan ternama, McKinsey & Co.
Di sana, ia menangani beragam klien yang datang dari berbagai bidang usaha seperti minyak dan gas, pendidikan, kesehatan masyarakat, barang konsumsi sampai telekomunikasi.
Tercatat, Belva bekerja selama dua tahun di McKinsey & Co.
Hingga saat dirinya tengah menghadapi tes untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang pascasarjana, Belva sempat kesulitan mencari mencari guru privat online yang sesuai dengan kebutuhannya.
Saat itu, ia juga bersama sahabatnya yang bernama Iman Usman.
Dari pengalaman itu, mereka berdua menyadari betapa sulitnya hal tersebut.
Dari sinilah, keduanya kemudian mendirikan Ruang Guru, yang kemudian menjadi sebuah terobosan di Indonesia.
4. Ruang Guru
Pada tahun 2016, Belva kembali ke tanah air dan memutuskan untuk fokus pada perusahaan start-up nya, Ruang Guru.
Ia bersama Iman Usman mengembangkan Ruang Guru menjadi platform teknologi edukasi terbesar di Indonesia.
Saat ini yang sudah menjangkau lebih dari 15 juta siswa di seluruh Indonesia dan 300.000 guru.
Layanan yang disediakan Ruang Guru tidak hanya sebatas bimbel untuk pelajar SD-SMP-SMA, namun juga persiapan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan seleksi STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara).
Pertumbuhan Ruang Guru sendiri dibandingkan bimbel online sejenis Quipper atau Zenius juga sangat pesat karena pemanfaatan aplikasi smartphone untuk proses belajar mengajar siswa.
Selain itu, siswa juga disediakan layanan belajar offline dan online, mengombinasikan belajar secara tatap muka dengan guru privat dan online melalui aplikasi.
Tidak mengherankan jika ia pernah diundang oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, yang dihadiri 19 menteri untuk memberikan pandangan yang diperlukan dalam menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat di dunia pendidikan.
Lima tahun lebih berjalan, Ruang Guru sendiri sudah pernah mendapat kuncuran pendanaan seri B senilai US$7 miliar di tahun 2017 dari lembaga investasi Bank UOB dan pendanaan hibah dari program MIT Solve yang ditujukan untuk program Ruang Guru Digital Bootcamp pada tahun 2018.
Juli 2019 lalu, Ruang Guru merayakan ulang tahun yang ke-5 dengan puncak perayaan acara yang disiarkan serentak di 10 stasiun TV nasional.
Acara tersebut berhasil mengantarkan Ruang Guru trending di media sosial dan masuk dalam daftar popular search Google.
Sejauh ini, aplikasi Ruang Guru menjadi aplikasi belajar terpopuler 2018 berdasarkan Google Play User’s Choice Award 2018 dan memperoleh rating tertinggi untuk aplikasi belajar di Indonesia, dengan rating 4.7/5.
Belva sendiri bersama Iman Usman mendapatkan penghargaan sebagai pemuda di bawah usia 30 tahun tersukses dalam bidang consumer technology versi majalah Forbes Asia.
5. Staf Khusus Presiden
Nama Belva semakin dikenal publik setelah dirinya masuk dalam Staf Khusus Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya, termasuk Belva, di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019).
Jokowi menyebut, tujuh staf khusus barunya ini berasal dari kalangan milenial.
Ia berharap bisa mendapat masukan-masukan segar dari para pembantu barunya ini.
Tujuh nama yang didapuk sebagai Staf Khusus Presiden tersebut didominasi oleh anak muda.
Selain Belva, ada pula Putri Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise), Billy Mambrasar (Pemuda asal Papua, dapet beasiswa kuliah di Oxford) juga Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke).
Belva kemudian mengundurkan diri setelah lima bulan tergabung di dalamnya.
Ia menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada 17 April 2020.
Belva mengundurkan diri berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru, perusahaan yang didirikan dan dipimpinnya, sebagai mitra program Kartu Prakerja.
Meski telah menegaskan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruang Guru, Belva memilih mundur demi menghindari polemik. (TribunStyle.com/ Amir)
• 5 Fakta Pengunduran Diri Belva Devara dari Staf Khusus Jokowi, Polemik Kartu Prakerja Jadi Alasan