Hari Kartini
MISTERI Sebab Kartini Mendadak Meninggal, Padahal Segar Bugar 30 Menit Sebelumnya, Benarkah Diracun?
Teka-teki penyebab Raden Ajeng Kartini Mendadak Meninggal, Padahal Segar Bugar 30 Menit Sebelumnya, Benarkah Diracun?
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Misteri dalam sejarah soal penyebab Raden Ajeng / RA Kartini mendadak meninggal dunia sampai kini masih belum terungkap!
Betapa tidak misterius? 30 menit sebelum meninggal dunia, Kartini masih dalam keadaan segar bugar.
Hanya mengeluh sakit perut, namun ketika didatangi dokter Belanda, perutnya malah meregang kejang hingga akhirnya menjemput ajal di usia masih sangat muda, yakni 25 tahun.
Kartini wafat di pangkuan suami dan dokter yang mendatanginya.
Benarkah Kartini meninggal karena diracun dokter Belanda?
Spekulasi itu hingga kini juga masih misterius.

• TERBARU 11 Ucapan Hari Kartini, Sang Penentang Feodalisme, Share ke WhatsApp, Facebook, Instagram
• Sambut Hari Kartini, 10 Quotes Inspiratif ini Bisa Kamu Bagikan ke Perempuan Indonesia Lainnya
Sejarah mencatat Raden Ajeng Kartini meninggal karena preeklampsia.
Sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ.
Kartini meninggal usai melahirkan anak pertamanya yang bernama Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat.
Menurut data, Kartini meninggal pada 17 September 1904, empat hari setelah kelahiran anak pertamanya pada 13 September 1904.
Kartini mati muda, meninggal di usia 25 tahun.
Meski begitu, tak semua sejarawan sependapat. Bahkan semacam teori konspirasi yang menyebut, sesungguhnya Kartini meninggal karena diracun.
Salah satu faktor yang memperkuat dugaan tersebut adalah kondisi Kartini nan segar bugar pada saat 30 menit sebelum meninggal.
Menurut suami Kartini sekaligus Bupati Rembang Djojoadiningrat, setengah jam sebelum meninggal istrinya masih sehat bugar dan hanya mengeluh perutnya tegang.
Van Ravesteijn, dokter sipil dari Pati, datang dan memberinya obat.