Viral Hari Ini
Tak Hanya di Solo, Fenomena Ribuan Cacing Tanah Meluap Pernah Terjadi di Yogyakarta, Ini Penyebabnya
Fenomena keluarnya cacing secara massal dari dalam tanah ternyata sebelumnya juga pernah terjadi di Yogyakarta.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Pada hari Sabtu (18/4/2020), warga Solo dihebohkan dengan Fenomena keluarnya cacing dari dalam tanah.
Ribuan cacing terlihat keluar dari Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 05.30 WIB dan berlangsung selama berjam-jam.
Fenomena keluarnya cacing secara massal dari dalam tanah ternyata sebelumnya juga pernah terjadi di Indonesia.
Tepatnya di Kota Yogyakarta.
Diberitakan Harian Kompas, Kamis (4/6/2015), fenomena keluarnya cacing sempat viral di Twitter dan dihubungkan dengan ramalan akan terjadinya gempa bumi.
• 5 Fakta Fenomena Ribuan Cacing Keluar dari Tanah di Solo dan Klaten, Terungkap Penyebabnya
• Berbagai Spekulasi Penyebab Fenomena Cacing Eksodus, dari Pertanda Gempa hingga Pengaruh Disinfektan
Dalam pesan itu disebutkan sebelum gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter melanda Yogyakarta pada 2006 fenomena cacing keluar dari tanah juga terjadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul saat itu Dwi Daryanto mendapatkan laporan adanya ffenomena keluarnya cacing, Rabu (3/6/2015).
Dwi membantah informasi yang viral di Twitter itu.
Menurutnya, berdasarkan literatur ilmiah yang ada dan pengalaman selama ini, keluarnya cacing dari dalam tanah tidak memiliki resolusi dengan gempa bumi.
"Sebelum gempa bumi tahun 2006 pun kami tidak memiliki catatan tentang cacing dari dalam tanah. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir tentang masalah tersebut,” katanya.
Terkait hujan
Dwi menjelaskan fenomena keluarnya cacing di Bantul saat itu karena faktor hujan.
Meskipun sedang masa peralihan dari musin hujan ke musim kemarau, tapi hujan mengguyur Yogyakarta selama beberapa hari.
Kepala Seksi Observasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Bambang Subadyo mengatakan hal yang sama.
Keluarnya cacing-cacing dari dalam tanah itu kemungkinan terkait dengan hujan yang turun beberapa hari terakhir.
Berdasar data BMKG Yogyakarta, pada 25-26 Mei 2015, sejumlah wilayah DIY diguyur hujan ringan.
Adapun pada 27-31 Mei 2015, hujan tak turun di DIY.
Namun, pada Senin (1/6/2015), hujan turun cukup lebat pada dini hari dan sore hari.
Pada hari itu, menurut data Stasiun Geofisika Yogyakarta, curah hujan mencapai 43 milimeter per hari.
Prekursor gempa
Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada Djati Mardiatno mengatakan, memang ada teori yang menyebut perilaku hewan bisa menjadi indikator akan datangnya bencana.
Namun, berdasar penelitian ahli bencana, kebenaran teori itu sulit dibuktikan.
Dikutip Harian Kompas, Senin (8/6/2015), ahli gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, mengatakan belum ada alat memprediksi kapan datangnya gempa.
Binatang memang dikenal sensitif pada perubahan alam, tetapi apakah hal itu bisa dijadikan prekursor kemunculan gempa masih diperdebatkan.
Sementara Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengutip Grant dan Conlan (2015), kemunculan cacing massal bisa menandai anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah beberapa hari sebelum gempa.
Namun, kemunculan cacing itu selalu didukung data perilaku binatang lain yang tak lazim.
Seperti kemunculan ular, anjing yang menggonggong bersahutan, hingga ikan melompat-lompat di kolam, dan perilaku lain.
"Munculnya cacing di beberapa tempat di daerah Bantul belum dapat dikatakan petunjuk akan ada gempa bumi. Ini karena fenomena ini berdiri sendiri tanpa didukung data anomali lainnya,” katanya. (Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Cacing Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak Juga Pernah Terjadi di Yogyakarta"
POPULER Termasuk Penyebab, Ini 5 Fakta Fenomena Ribuan Cacing Keluar dari Tanah di Solo dan Klaten
Pada Sabtu (17/4/2020), Warga Solo dihebohkan dengan munculnya fenomena ribuan cacing di Kota Solo, Jawa Tengah.
Munculnya ribuan cacing ini terjadi tepatnya di daerah Pasar Gede Solo.
Cacing yang keluar dari dalam tanah jumlahnya sangat banyak dan terjadi secara terus-menerus.
Kejadian ini pun langsung viral dan heboh di media sosial.
Berikut TribunStyle.com telah merangkum 5 fakta fenomena munculnya cacing yang muncul di sekitaran Pasar Gede.
1. Pertama kali terjadi
• Viral Bintik Putih pada Ikan Lele Disebut Mengandung Cacing, Ini Kata Ahli dan Dampaknya untuk Tubuh
• 6 Makanan Tak Lazim di Dunia Menurut Pakar Makanan Unik, dari Ulat Sagu Hingga Cacing Karang
Fenomena munculnya ribuan cacing di Pasar Gede Solo ini ternyata baru pertama kalinya terjadi.
Hal ini diungkapkan seorang pedagang bakso di Pasar Gede, Marsono.
Dilansir dari Kompas.com, Marsono mengatakan, cacing keluar dari taman sekitar pasar pada pukul 05.30 WIB.
Dirinya sempat membersihkan cacing-cacing tersebut, namun masih saja tetap keluar.
Hingga siang hari, cacing itu masih terus keluar dari dalam tanah meskipun jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya.
"Selama lima tahun saya di sini, munculnya cacing dari dalam tanah baru kali ini terjadi," kata Marsono.
2. Jumlahnya ribuan
Banyaknya cacing yang muncul di Pasar Gede ini jumlahnya mencapai ribuan.
Pasalnya cacing yang keluar dari dalam tanah jumlahnya sangat banyak dan terjadi secara terus-menerus.
Bahkan saksi mata mengatakan, jika cacing-cacing tersebut dikumpulkan, jumlahnya mencapai satu ember.
Marsono yang merupakan seorang pedagang bakso di Pasar Gede mengatakan bahwa dia sampai tidak bisa makan, karena merasa jijik melihat kemunculan cacing yang begitu banyak.
"Kalau cacing itu dikumpulkan, ada satu ember. Jumlah cacingnya banyak," kata Marsono kepada wartawan, Sabtu.
3. Cacing menyebar ke jalan raya
Marsono mengaku, kejadian pada Sabtu pagi tersebut sempat membuat heboh warga dan pedagang Pasar Gede.
Saking banyaknya, cacing yang keluar dari dalam tanah tersebut menyebar sampai ke jalur pejalan kaki dan jalan raya.
Marsono sempat membersihkan cacing tersebut dengan cara menyapunya.
Namun, cacing-cacing itu masih saja keluar dari dalam tanah.
"Saya sapu cacing itu saya buang ke jalan raya," ujar dia.
4. Muncul di Klaten
Fenomena kemunculan cacing dari dalam tanah dengan jumlah yang banyak tidak hanya terjadi di Kota Solo, di Klaten juga mengalami kejadian yang sama.
Kemunculan cacing itu kemudian viral di media sosial Instagram.
Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun @kabar_klaten.
Cacing-cacing itu muncul dari lahan persawahan dan pekarangan kosong yang jarang di jangkau masyarakat.
Lokasi tepatnya di Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom.
Saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Camat Jatinom Rahayu membenarkan adanya kemunculan cacing dari dalam tanah dengan jumlah besar di wilayahnya.
Cacing itu muncul dari dalam tanah sejak Sabtu (18/4/2020) pagi.
Jumlah cacing yang keluar cukup banyak.
"Hari ini, tadi Pak Lurah sudah laporan tidak sebanyak kemarin. Sudah normal kembali," kata Rahayu saat dikonfirmasi, Minggu (19/4/2020).
5. Penjelasan pakar lingkungan
Terkait munculnya fenomena muncul ribuan cacing di Solo, Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo Prabang Setyono beri penjelasan.
Menurut pakar tersebut, munculnya cacing dari dalam tanah dengan jumlah banyak itu diduga karena fenomena alam.
Menurut Prabang, diduga kelembaban di dalam tanah berkurang, sehingga cacing-cacing keluar melalui permukaan tanah.
"Bisa jadi yang pertama, di situ kelembabanya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau. Biasa begitu," ujar Prabang Setyono.
Prabang mengatakan, kemunculan cacing dari dalam tanah ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga terjadi di beberapa daerah.
Menurut dia, fenomena pada tahun lalu tidak seperti pada tahun ini.
"Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.
Selain itu, Camat Jatinom Klaten menduga, kemunculan cacing tersebut karena pengaruh cairan disinfektan yang disemprotkan sejak pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
Cairan disinfektan itu diduga telah membuat tanah yang merupakan habibat cacing tercemar.
Sehingga cacing-cacing itu keluar untuk mencari perlindungan atau tempat aman.
"Karena banyak disinfektan disemprotkan di mana-mana, kesuburan tanah yang di dalam itu otomatis termasuk cacing terganggu dan keluar," kata Camat Jatinom Klaten. (TribunStyle.com/Ika Bramasti).
• PENYEBAB Pasukan Cacing Bermunculan di Solo dan Klaten, Pakar dari UNS Ini Ungkap Tabir Misteri
• Viral, Perempuan Ini Telapak Kakinya Kemasukan Cacing Tambang Habis Pergi ke Pantai, Sudah Seminggu