Breaking News:

Virus Corona

LIHAT Kulkas Penyimpan 1.500 Virus Termasuk Corona di Lab Virus Wuhan, Jadi Dugaan Penyebar Wabah?

Lihat penampakan kulkas penyimpan 1.500 virus termasuk virus corona di laboratorium virus Wuhan, China, foto jadi dugaan penyebaran wabah Covid-19?

China Daily / Daily Mail
Kulkas penyimpan 1.500 virus termasuk virus corona (SARS/MERS) di Laboratorium Virus Wuhan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Lihat penampakan kulkas penyimpan 1.500 virus termasuk virus corona di laboratorium virus Wuhan, China, foto yang beredar ini malah jadi dugaan penyebaran wabah Covid-19?

Asal muasal virus corona dan bagaimana virus itu mewabah menjadi pertanyaan bagi para peneliti di dunia.

Pencarian asal-usul virus disebut sangat penting untuk penelitian awal penyebaran pandemi, dan penanggulangan wabah lain di masa depan nantinya.

Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa asal usul virus corona Covid-19 berasal dari pasar hewan basah Huanan, Wuhan.

Juga ada yang menyebutkan konspirasi bocornya sebuah virus dari Laboratorium virus baru di Wuhan.

Meski begitu, berbagai bukti menyebutkan bahwa virus corona ini adalah benar virus mutasi alami yang berasal dari kelelawar dan trenggiling lalu berpindah ke manusia.

KETELEDORAN China 11 Bulan Sebelum Corona Merebak Terbongkar, Sosok Wanita Kelelawar Ini Dibungkam

Ditemukan 6 Virus Corona Baru di Kelelawar, Ada Potensi Mutasi & Pindah Ke Manusia Seperti Covid-19?

Surat kabar China Daily tunjukkan kulkas virus di Laboratorium Virus Wuhan pada Mei 2018.
Surat kabar China Daily tunjukkan kulkas virus yang berisi 1.500 jenis virus di Laboratorium Virus Wuhan pada Mei 2018. (DailyMail)

Dilansir dari DailyMail, foto di atas adalah sebuah penampakkan langka dari dalam laboratorium virus level 4 di Wuhan, China.

Foto yang beredar ini menunjukkan pintu lemari es atau kulkas Institut Virologi Wuhan yang digunakan untuk menampung 1.500 jenis virus yang berbeda.

Dilaporkan bahwa beberapa diantaranya adalah virus corona yang telah bermutasi melompat pada manusia dalam beberapa dekade terakhir termasuk SARS dan MERS.

Foto-foto itu, pertama kali dirilis oleh surat kabar China Daily pada tahun 2018 yang lalu di Twitter sebelum dihapus.

-
- (China Daily / Daily Mail)

Satu komentar dari foto tersebut bahkan berbunyi:

"Saya melihat segel kulkas yang lebih baik di di dapur saya."

Terlihat dari salah satu foto yang ditampilkan oleh surat kabar China Daily memperlihatkan segel atau perekat kulkas yang rusak di sisi pojok.

Pekan lalu, surat kabar China Daily disebut mengungkapkan bahwa lembaga tersebut telah melakukan eksperimen virus korona pada kelelawar yang ditangkap lebih dari 1.000 mil (1.600 Km) jauhnya di Yunnan, yang didanai oleh hibah $ 3,7 juta dari pemerintah Amerika Serikat.

Dan beberapa peneliti dunia telah menyebutkan bahwa genom Covid-19 telah dilacak hingga kelelawar yang hanya ditemukan di gua-gua yang berada di China bagian selatan itu.

 

Donald Trump negatif virus corona.
Donald Trump - virus corona. (Kolase TribunStyle (Instagram @realdonaldtrump dan Freepik))

Reaksi terbaru Donald Trump akan menghentikan pendanaan lab virus Wuhan

Donald Trump sendiri sebelumnya berjanji akan menghentikan pendanaan riset virus di Wuhan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuntut agar Beijing 'berterus terang' apakah virus itu bocor dari laboratorium atau tidak.

‘Masih banyak yang harus dipelajari dan Pemerintah AS bekerja terus untuk mengetahuinya."

Dia menambahkan bahwa salah satu cara terbaik yang dapat ditemukan China untuk bekerja sama adalah "membiarkan dunia masuk dan membiarkan para ilmuwan dunia tahu persis bagaimana ini terjadi, persis bagaimana virus ini mulai menyebar".

Kecurigaan menutup-nutupi informasi oleh China semakin meningkat setelah Washington Post melaporkan bahwa para diplomat AS di Beijing telah menulis surat tentang laboratorium Wuhan pada 2018 lalu.

Dalam tulisan itu mereka memperingatkan Departemen Luar Negeri AS bahwa 'pekerjaan laboratorium tentang coronavirus dan potensi transmisi manusia merupakan risiko pandemi seperti SARS akan terulang lagi'.

Kelelawar di jual di pasar Wuhan
Kelelawar di jual di pasar Wuhan (AFP/RONNY ADOLOF BUOL)

6 jenis baru virus corona setelah Covid-19

Melansir Kompas.com, Ilmuwan dari Taman Zoologi Nasional dan Institut Biologi Konservasi Smithsonian telah mengindentifikasi enam virus corona baru.

Enam virus corona terbaru ini masih dalam keluarga gen yang sama dengan virus corona penyebab SARS-CoV-2 / Covid-19.

Enam virus tersebut terdeteksi pada kelelawar bebas yang hidup di Myanmar.

Virus corona sendiri merupakan sekelompok virus yang mengandung patogen yang menyebabkan beberapa penyakit seperti SARS, MERS, dan Covid-19.

Meski masih dalam satu keluarga, namun enam virus baru tersebut menurut peneliti tak terkait erat secara genetik dengan patogen yang menyebabkan 3 penyakit di atas.

Diketahui 3 penyakit virus corona SARS, MERS, dan Covid-19 ini memiliki kemampuan untuk berpindah inang dari hewan ke manusia lalu menyebar luas.

Dalam studi terbaru ini, peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit menular yang berpotensi melompat dari hewan ke manusia.

Para peneliti kemudian mengambil sampel air liur serta guano (kotoran kelelawar) dari lebih 400 kelelawar yang mewakili 11 spesies di Myanmar.

Sampel tersebut diambil dari tiga lokasi di Myanmar antara Mei 2016 dan Agustus 2018.

Lokasi yang dipilih berdasarkan peluang interaksi manusia-hewan yang tinggi.

"Dua dari lokasi merupakan gua yang populer, digunakan sebagai praktik keagamaan, ekowisata serta mencari guano," Marc Valitutto peneliti dari Taman Zoologi Nasional dan Institut Biologi Konservasi Smithsonian seperti dikutip dari Live Science, Minggu (12/4/2020).

Ilmuwan pun mendeteksi adanya enam virus corona yang belum pernah diketahui sebelumnya dalam sampel yang mereka kumpulkan.

Identifikasi tersebut mayoritas berasal dari sampel guano (kotoran kelelawar).

Hasil tersebut menunjukkan jika guano atau kotoran kelelawar bisa menjadi rute penularan penting virus corona ke manusia.

Tetapi perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami potensi enam virus ini untuk pindah ke spesies lain serta bagaimana mereka dapat berdampak pada kesehatan manusia.

"Banyak virus corona mungkin tidak menimbulkan risiko bagi manusia."

"Tapi kalau bisa mengidentifikasi virus corona sejak dini pada hewan maka akan ada peluang berharga untuk menyelidiki ancamannya," ungkap Suzan Murray, direktur Program Kesehatan Global Smithsonian.

Terlepas dari potensi untuk menyebarkan penyakit menular ke manusia, kelelawar juga punya peran penting tak terbantahkan dalam ekosistem.

"Mereka melakukan penyebaran benih, penyerbukan, pengendalian populasi serangga, serta pemupukan melalui feses," tambah peneliti.

Jadi dengan menyadari peran kelelawar bagi ekosistem serta reservoir alami dari banyak patogen zoonosis akan meningkatkan kemampuan untuk melakukan pencegahan dan menanggapi potensi ancaman kesehatan masyarakat.

"Harus ada upaya untuk melindungi orang dari penularan penyakit dan langkah-langkah supaya manusia dan kelelawar bisa hidup berdampingan," sebut peneliti dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, Kamis (9/4/2020). (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Benarkah Vitamin D Mampu Mencegah Penularan Virus Corona? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Jubir Pemerintah Tegaskan: Pasien Virus Corona yang Sudah Sembuh Tidak Akan Menularkan Covid-19

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
coronaWuhanCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved