Reza Alatas Positif Menggunakan Metamfetamin atau Sabu, Inilah Bahayanya untuk Tubuh
Pesinetron Reza Alatas ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Pesinetron Reza Alatas ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.
Pemain sinetron Ganteng Ganteng Serigala ini diamankan pihak berwajib di sebuah hotel di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2020).
Dalam penangkapan Reza Alatas, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti narkoba jenis sabu.
"Barang bukti yang berhasil kita amankan yang pertama adalah satu plastik klip sabu beratnya sekitar seperempat gram (0,25 gram). Kemudian, ada alat bong buat mengisap sabu tersebut dengan pipetnya. Ketiga adalah satu buah handphone," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, seperti dilansir oleh Kompas.com.
Berdasarkan hasil penyidikan, Reza Alatas menapatkan sabu dari seseorang yang berinisial D.
• POPULER Profil Tio Pakusadewo, Aktor Senior Ditangkap atas Kasus Narkoba, Bintangi 70 Film Lebih
• UPDATE Kasus Narkoba Reza Alatas: Ditangkap di Kamar Hotel hingga Temukan Barang Bukti Ganja

Sedangkan sosok D sendiri dikabarkan bukan berasal dari kalangan selebriti.
"D itu adalah teman main biasa, teman kumpul, teman make bersama. Saat itu, dia pakai bersama dengan D, bukan public figure. Tapi, diakui bahwa memang D ini dia bersama-sama pakainya," lanjut Yusri.
Sementara itu, menurut hasil tes urine Reza Alatas dinyatakan positif menggunakan tiga jenis narkoba.
Hal ini dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Reza Alatas diketahui positif menggunakan narkoba jenis metamfetamin, amfetamin, dan benzodiazepine.
"Sabu 0,25 gram sudah dipakai, buktinya yang bersangkutan positif metamfetamin, amfetamin, dan benzo, hasil sementara 3 positif ini," kata Yusri.
Hasil tes urine yang menunjukkan Reza Alatas positif mengonsumsi metamfetamin membuktikan dirinya positif menggunakan sabu.
Sabu-sabu

Sabu-sabu adalah salah satu jenis narkoba yang banyak disalahgunakan.
Dalam bahasa medis, sabu-sabu disebut dengan metamfetamin yang merupakan jenis narkotika.
Narkoba jenis ini bisa digunakan untuk keperluan medis dalam pengobatan pasien gangguan hiperaktif atau ADHD.
Lalu, apa akibatnya jika metamfetamin disalahgunakan? Simak faktanya berikut ini.
- Kecanduan

Seperti yang kita tahu, penyalahgunaan narkoba memang berujung pada kecanduan.
Selain kecanduan, dosis penggunaan sabu juga akan meningkat seiring dengan intensitas penggunaan.
Hal ini terjadi karena sabu-sabu mengeluarkan dopamin dalam jumlah besar di otak yang bisa menimbulkan efek euforia.
Setelah efek obat ini hilang, pengguna akan tidak mampu memproduksi dopamin sementara waktu, akibatnya ia membutuhkan obat ini untuk kembali merasa normal.
Jika dipenuhi secara terus menerus, maka akan menimbulkan efek yang parah untuk kesehatan mental.
Hal yang mungkin terjadi adalah kelelahan, depresi, disorientasi, dan sakau.
- Penyakit jantung

Efek dari penggunaan narkoba jenis sabu ini tidak hanya menyerang kesehatan mental, tetapi juga fisik.
Ada berbagai jenis penyakit jantung yang ditimbulkan dari konsumsi sabu-sabu.
Serangan jantung, aterosklerosis, dan stroke bisa terjadi karena konsumsi sabu-sabu.
Awalnya, pengguna akan merasakan gejala-gejala ringan seperti detak jantung tidak teratur dan tekanan darah tinggi.
Tetapi jika terjadi dalam jangka panjang, maka gejala yang awalnya sepele ini menjadi masalah besar untuk jantung.
- Hepatitis

Hepatitis juga bisa terjadi pada pengguna narkoba jenis sabu-sabu.
Penyakit yang menyerang organ hati ini bisa terjadi karena hati akan melemah karena penggunaan sabu.
Akibatnya, organ hati tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan menyebabkan penyakit hepatitis.
- Psikosis

Psikosis juga efek berbahaya yang pasti terjadi pada pengguna sabu-sabu.
Pengguna sabu-sabu akan mengalami gangguan membedakan mana yang realita dan mana yang halusinasi.
Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin pada otak.
Gejalanya adalah rasa takut atau paranoid, agresif, gangguan mood, halusinasi visual, dan delusi.
Efek ini bisa muncul secara tiba-tiba dan berlangsung lama, bisa selama bulanan atau tahunan.
(TribunStyle.com/Anggie)
• 4 Fakta Model Vitalia Sesha Terjerat Narkoba: Bukan Kali Pertama hingga Diamankan Bersama Teman Pria
• POPULER Tahan Sakit Sembunyikan Sabu dari Malaysia ke Surabaya, Nasib Wanita Ini Berujung Pilu
• 5 Fakta Tio Pakusadewo Terjerat Narkoba, Positif Konsumsi Sabu hingga Terancam 20 Tahun Penjara