Virus Corona
Kisah Ibu Positif Virus Corona Berhasil Melahirkan Dalam Keadaan Koma, Nama sang Anak Bikin Haru
Kisah haru ibu positif corona berhasil melahirkan meski dalam keadaan koma tak berdaya. Begini keadaan bayinya.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Dalam keadaan koma lantaran terjangkit virus corona, seorang ibu berhasil bertaruh nyawa melahirkan anak keduanya dengan selamat.
Penularan virus corona memang tidak mengenal usia, jabatan, jenis kelamin maupun keadaan.
Termasuk seorang ibu hamil yang tengah membawa nyawa dalam tubuhnya pun bisa berpotensi terjangkit virus Covid-19.
Hal itulah yang dirasakan oleh Angela Primachenko (27) yang merasakan keajaiban karena melahirkan ketika dirinya dalam keadaan koma akibat terjangkit virus corona.
Ketika dites positif Covid-19 pada 24 Maret lalu, kandungan Primachenko berusia 33 minggu atau lebih dari delapan bulan.
Saat itu, dia merasakan demam dan gejala lainnya.
• Nekat Nongkrong di Cafe, Remaja Ini Kapok Dites Virus Corona, Jika Positif Langsung Dibawa ke RSJ
• Imbas Corona, Hanung Bramantyo Blak-blakan Tak Mampu Menggaji Karyawan: Kita Bicara Hati ke Hati
Angela Primachenko berjuang melahirkan di tengah keadaan koma karena Covid-19, (Instagram @oksanaluiten)
Delapan hari kemudian, perempuan asal Vancouver, Washington, Amerika Serikat itu harus dipasangi ventilator, dan dalam keadaan koma.
Pada saat yang sama, dia melahirkan putrinya setelah para dokter di Pusat Medis Salmon Creek Legacy menginduksi persalinan.
Hal itu dilakukan untuk memberi Primachenko lebih banyak kesempatan berjuang melindungi putrinya.
Ventilator dilepas pada 6 April lalu, dan ia menyadari bayinya telah lahir.
• Update Virus Corona Dunia, Amerika Serikat Mencatat 1.509 Orang Meninggal Dunia dalam 24 Jam
"Aku merasa seperti mendapatkan keajaiban," kata Primachenko kepada laman Today.
Beberapa foto Angela Primachenko dibagikan oleh saudari kembarnya yang juga memohon doa melalui Instagram untuk kesembuhannya.
Ia sudah keluar dari rumah sakit sejak Sabtu kemarin, namun ia belum bisa menggendong putrinya, Ava, yang masih berada di unit perawatan intensif neonatal (NICU).
Tetapi, Primachenko telah melihatnya melalui aplikasi FaceTime, dan putrinya telah dites negatif Covid-19.

Suaminya David dan putri sulung mereka, Emily (11 bulan) tidak mendapatkan hasil positif Covid-19, sehingga mereka diperbolehkan menggendong putrinya yang baru lahir di NICU.
Saudari kembarnya, Oksana Luiten, terus mengabari keluarga dan kerabat tentang perjuangan Primachenko melawan penyakit, dan memohon doa melalui Instagram agar diberi keajaiban untuk sembuh.
Di samping kisah persalinannya yang penuh keajaiban, Primachenko juga mengaku tidak akan pernah lupa dengan pengalamannya berada dalam perawatan intensif Covid-19.
Ia ingat ketika semua orang memberinya tepuk tangan seiring ia keluar dari ruang perawatan intensif (ICU).
"Ini adalah rahmat Tuhan," ungkap dia.
Washington tempat tinggal Primachenko adalah negara bagian di AS yang paling terdampak Covid-19, dengan 10.411 kasus dan 508 kematian.
Lewat kisah ini, Primachenko berharap dapat memberikan motivasi pada semua orang dalam melalui masa pandemi yang sulit ini.
• Hampir 2 Juta Terinfeksi, Ternyata Ini Alasan Kenapa Virus Corona Lebih Cepat Menular Daripada SARS
"Bahwa selalu ada harapan bahkan di hari-hari paling sulit, dan kita bisa bersandar kepada Tuhan serta orang-orang di sekitar kita," kata dia.
Ia pun merasa tak percaya dengan banyaknya orang yang memberinya doa agar bisa melalui proses tersebut, dan Primachenko sangat bersyukur akan hal itu.
Memberi nama putrinya "Ava" juga memiliki makna tersendiri.
Ternyata, nama Ava memiliki arti "nafas kehidupan".
"Jadi, dia adalah nafas kehidupan baru kami," ungkap dia.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Penuh Haru, Kisah Pasien Corona yang Melahirkan di Tengah Koma

LIHAT Detik-detik Ibu Hamil Ini Diduga Ketularan Corona Saat Terima Uang Kembalian dari Tukang Sayur
Hanya ibu rumah tangga biasa yang sedang hamil, tak pernah keluar rumah jauh, apalagi sampai ke luar negeri, mengapa wanita ini bisa ketularan virus corona alias Covid-19 ?
Sang suami dan anak-anaknya yang lebih sering bepergian malah tak terbukti alias negatif virus corona ketika cek lewat rapid test.
Lantas bagaimana dia bisa kena corona?
Belakangan terungkap, detik-detik saat ibu ini diduga ketularan virus corona saat terima uang kembalian dari tukang sayur keliling.
Itu sebabnya, tetaplah rajin cuci tangan, termasuk sesudah terima uang kembalian.
Ibu-ibu kerap memanfaatkan penjual sayur keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
• Kisah Haru Pasien Positif Corona, Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia & Dihibur Petugas Kebersihan
• GARA-GARA Corona, Ramadan 2020 Ini Banyak Berubah, Tiada Lagi Shalat Tarawih, Bukber, Hingga Itikaf

Meski begitu, kita perlu hati-hati karena kita dapat tertular dari siapa saja, termasuk dari pedagang sayur keliling.
Berikut cerita lengkapnya.
Seorang ibu hamil bernama Nunki Herwanti terinfeksi corona ( Covid-19).
Padahal, Nunki merupakan ibu rumah tangga dan tak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota maupun luar negeri.
Awalnya ia menduga terinfeksi dari suaminya yang bekerja sebagai dokter.
Namun saat seluruh anggota keluarga Nunki dites, termasuk suaminya dinyatakan negatif virus corona.
Saat dihubungi Gubernur Ganjar melalui panggilan video, dia menyatakan tak tahu dari mana tertular virus tersebut.
Percakapan itu diunggah oleh Ganjar di akun YouTube-nya.
Video berjudul 'Cerita Ibu Hamil Tertular dari Uang Kembalian' tersebut hingga Sabtu (11/4/2020) telah ditonton oleh 23.458 kali.
"Enggak ada riwayat perjalanan ke luar kota, enggak mengikuti acara, kegiatan saya hanya antar jemput anak dan itu tidak ada kontak dengan siapapun.
Paling cuma ketemu sama tukang sayur keliling," kata dia.
Pernyataan Nunki itu tampaknya juga membuat Ganjar heran.
Ganjar pun kembali mengulangi pertanyaannya.
"Tidak ke luar kota, tidak ada pertemuan berskala besar yang memang empet-empetan (berdesak-desakan) enggak? ke luar negeri juga enggak?" tanya Ganjar.
Nunki pun mengatakan bahwa dirinya belum banyak kenal dengan orangtua murid yang lain lantaran anaknya baru pindah sekolah.
Ia juga memastikan tak ada kontak dengan orang lain saat mengantar jemput anaknya.
Hanya merasa batuk dan pilek Kepada Ganjar, Nunki menjelaskan, awal mulanya ia merasakan batuk dan pilek.

"Pada 16 Maret 2020, pagi-pagi bangun tidur awalnya pilek dan batuk," kata dia.
Kemudian pada hari kelima, dia merasakan demam.
Saat diperiksa di RSUP Kariadi rupanya dia positif terinfeksi corona.
Sedangkan suami dan dua anaknya negatif.
"Hasil keluar saya positif, tapi kondisi saya sudah membaik, tak ada demam, sesak, tinggal batuk sedikit," ungkap dia.
Sehingga ia membatasi kontak, bahkan dengan suami dan dua anaknya.
Kini Nunki menjalani isolasi dan merasa kondisinya membaik.
Ia pun berpesan agar masyarakat berhati-hati lantaran penularan virus corona bisa terjadi di mana saja.
Termasuk dari benda-benda yang ada di sekitar, seperti uang.
Kewaspadaan juga harus dilakukan terhadap orang tanpa gejala.
"Kita harus waspada sebab ada orang tanpa gejala tapi dia positif," kata dia.
Gubernur Ganjar pun mengapresiasi semangat Nunki melawan corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Ibu Rumah Tangga Hamil Terinfeksi Corona, Tak Punya Riwayat Bepergian, Nunki: Palingan Ketemu Tukang Sayur Keliling",