Breaking News:

Virus Corona

Hampir 2 Juta Terinfeksi, Ternyata Ini Alasan Kenapa Virus Corona Lebih Cepat Menular Daripada SARS

Hampir 2 juta jiwa positif terinfeksi, ternyata inilah alasan kenapa virus corona atau Covid-19 ini lebih cepat menular daripada SARS.

Medscape
JSARS - Coronavirus Covid-19. 

TRIBUNSTYLE.COM - Hampir 2 juta jiwa positif terinfeksi, ternyata inilah alasan kenapa virus corona atau Covid-19 ini lebih cepat menular daripada SARS.

Dilansir dari Worldometer pada (14/4/2020), jumlah pasien yang terinfeksi virus corona hampir mencapai 2 juta orang.

Terntunya seperti yang telah diketahui, virus corona baru terdeteksi di dunia selama 3-4 bulan terakhir, yang berasal dari China.

Dilansir oleh Kompas.com, menurut para peneliti di Jerman, kecepatan virus corona menular dari satu orang ke orang lainnya disebabkan oleh letak virus ini mereplikasi diri.

Lapor Healthline, SARS merupakan salah satu jenis virus corona yang merupakan satu keluarga dengan Covid-19.

Pada tahun 2002 lalu virus SARS menyebar ke lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan hampir 800 orang.

UPDATE Corona, China Laporkan 108 Kasus Baru, Bukti Gelombang Kedua Akan Datang Hingga Vaksin Dibuat

Bukti Covid-19 Bisa Dilawan, Dokter di Palembang Berhasil Sembuhkan Pasien Corona dengan 3 Resep Ini

Covid-19 telah terbukti lebih cepat menyebar dari SARS, dan bahkan telah merenggut 100 ribu jiwa lebih pada bulan Maret 2020.

Namun tidak seperti SARS, virus corona penyebab Covid-19 ternyata bisa hidup dan mereplikasi diri di tenggorokan.

Virus corona Covid-19 dilaporkan juga ditemukan bisa menyebar dari saluran pernapasan atas, lebih awal dari penyakit SARS yang mewabah pada tahun 2003.

Konklusi ini didasarkan pada perawatan klinis yang didapatkan oleh 9 pasien Covid-19 di rumah sakit Munich.

Kesembilan pasien adalah pekerja profesional berusia muda hingga paruh baya yang memiliki gejala Covid-19 ringan.

Foto pada (11/3/2020) menunjukkan teknisi laboratorium yang mengerjakan tes antibodi penetral virus corona (MERS) di laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan.
Foto pada (11/3/2020) menunjukkan teknisi laboratorium yang mengerjakan tes antibodi penetral virus corona (MERS) di laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan. (ED JONES / AFP)

Penelitian Jerman konsentrasi jumlah virus 1000 kali lipat lebih tinggi dari SARS

Hasil swab tenggorokan yang diambil dari pasien pada minggu pertama menunjukkan bahwa semua pasien positif virus corona.

Ini jauh lebih tinggi dibanding pasien SARS yang bila diswab pada tahap yang sama hanya akan menunjukkan hasil positif dengan kemungkinan kurang dari 40 persen.

Muatan virus pada swab tenggorokan pasien Covid-19 dan SARS juga sangat berbeda.

UPDATE Corona Dunia 14 April 2020: Total 1.923.651, Kematian 119.595, Ada 443.886 yang Sembuh

POPULER Deretan Kisah Kekejaman Kim Jong Un: Tembak Mati Pasien Virus Corona hingga Eksekusi Menteri

Foto wujud virus corona yang dilihat dengan mikroskop elektron
Foto wujud virus corona yang dilihat dengan mikroskop elektron (NIAID)

Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Nature, tim peneliti menulis, pada studi kali ini, konsentrasi puncak sudah tercapai sebelum hari ke-5, dan hasilnya 1.000 kali lebih tinggi dibanding puncak muatan virus swab tenggorokan SARS.

Mereka juga mengatakan, isolasi virus hidup dari swab tenggorokan adalah perbedaan lain (Covid-19) dari SARS, di mana isolasi seperti ini jarang berhasil (pada SARS).

"Secara keseluruhan, hal-hal ini menunjukkan adanya replikasi virus secara aktif pada jaringan saluran pernapasan atas," tulis mereka.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Christian Drosten dari Charité University Hospital di Berlin dan Clemens Wendtner dari Schwabing Clinic di Munich ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature mencoba menjelaskan temuan mereka dengan mengutip hasil penelitian Fudan University di Shanghai.

Hasil penelitian Fudan University yang dipublikasikan pada bulan lalu menemukan bahwa meskipun mirip dengan virus SARS, tonjolan mahkota (spike) pada virus penyebab Covid-19 memiliki fitur-fitur khusus yang membuatnya lebih mudah mengikat pada reseptor sel manusia yang disebut ACE2.

Fitur inilah, ujar tim peneliti Jerman, yang membuat Covid-19 bisa hidup dan mereplikasi diri di saluran pernapasan atas yang memiliki lebih sedikit reseptor ACE2 daripada paru-paru.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hidup dan Replikasi di Tenggorokan, Alasan Virus Corona Begitu Menular".

CURHAT Terakhir Pasien Corona Sebelum Meninggal Membuat Perawat Tercabik-cabik Hatinya, Ini Ucapnya

Boris Johnson Sudah Pulih dari Virus Corona, PM Inggris Optimis Lawan Covid-19 Siap Bertempur

Sumber: Kompas.com
Tags:
coronaSARSCovid-19
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved