Virus Corona
CURHAT Terakhir Pasien Corona Sebelum Meninggal Membuat Perawat Tercabik-cabik Hatinya, Ini Ucapnya
Curhat pilu perawat anestesi di Amerika Serikat yang tak bisa lupakan kata-kata terakhir pasien virus corona sebelum meninggal.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang perawat anestesi di rumah sakit di New York, Amerika Serikat, membagikan kisahnya dalam menangani pasien COVID-19.
Ia merasa tercabik-cabik dan tersayat hatinya mendengar curhat pilu terakhir si pasien sebelum detik-detik kematian menjemputnya ........
Perawat yang diketahui bernama Derrick Smith itu sudah mulai terbiasa menyaksikan akhir hidup para pasiennya yang menjadi korban virus corona.
Ia merupakan perawat anestesi terdaftar beersertifikat (CRNA).
Pekerjaannya adalah seputar memberikan anestesi dan sedasi sebelum orang operasi, serta menempatkan ventilator.

Namun, baru-baru ini, ia bekerja di unit gawat darurat (UGD) dan unit perawatan intensif (ICU), untuk membantu para pasien Covid-19 yang sulit bernapas dan membutuhkan bantuan ventilator.
Ia menceritakan kata-kata terakhir pasien yang hendak ia pasangi ventilator, yang tak akan pernah ia lupakan.
• Waspadai Hidden Carrier, Orang yang Tampak Sehat Tetapi Menularkan Virus Corona, Ini Ciri-cirinya!
• Dijenguk Abash, Kondisi Lucinta Luna Bikin Miris, Tidur Bareng 40 Napi di Tengah Wabah Virus Corona
Pasien yang akan dipasangi ventilator itu berkata pada Derrick, "Siapa yang akan membayarnya?"
Hal ini Smith ceritakan melalui akun Facebooknya pada Jumat (3/4/2020) lalu.
"Kata-kata terakhir yang tidak akan pernah saya lupakan, respon pasien yang membuat kaget saya dan tim, setelah kami menjelaskan bahwa dia perlu diintubasi dan ditempatkan di ventilator," tulis Smith.
Sementara itu, Smith menyadari meski dipasangi ventilator, pasien itu tetap kecil kemungkinannya untuk sembuh.
Smith kemudian memanggil istri pasien tersebut untuk berbicara di saat-saat terakhir sang suami.
Ia memberi keleluasaan bagi si pasien untuk mengucapkan selamat tinggal pada orang-orang terkasihnya.
Alih-alih menjawab pertanyaan pasien itu, Smith membiarkannya berbicara dengan pasangannya untuk yang terakhir kali.
Smith mengaku, situasi ini adalah hal terburuk yang telah ia saksikan selama 12 tahun bekerja di perawatan kritis dan anestesi.