Virus Corona
Diberi Bantuan Beras 10 kg Saat Darurat Corona, Warga Agam Kompak Kembalikan, Ternyata Ini Alasannya
Diberi bantuan beras sebanyak 10 kg,warga Agam justru kompak menolak. Tak disangka ini penyebabnya.
Editor: Monalisa
Akhirnya warga berinisiatif ingin membantu sesama dengan mengembalikan berasnya," kata Riki.
Menurut Riki, dari 130 KK yang mengembalikan beras itu, tercatat ada 1,3 ton beras yang terkumpul kembali.

"Beras yang terkumpul kembali itu kita serahkan kembali ke warga yang lebih membutuhkan," kata Riki.
Riki mengatakan, inisiatif warga untuk mengembalikan beras tersebut sangat diapresiasi.
Sebab, hal tersebut memperlihatkan bahwa warga Malalak sangat kompak dan rela saling membantu.
"Ini membuktikan kekompakan dan toleransi warga sudah sangat baik.
Kita berharap kekompakan ini terus terjaga," kata Riki.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Warga Agam Kembalikan Beras Bantuan Terkait Covid-19, Ini Sebabnya

Curhat Warga Sekawul Pasca Menolak Jenazah Corona: Kami Takut Bila Sakit Tak Ada yang Mau Merawat
Di saat warga Agam kompak saling tolong menolong di tengah wabah corona, kini warga Sewakul justru tengah mendapat kecaman pedas dari publik.
Aksi penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP Kariadi Semarang yang positif virus corona kini berimbas pada warga setempat.
Setelah aksi penolakan jenazah perawat korban virus corona viral di media sosial, kini warga Sewakul, Ungaran, Jawa Tengah turut terkena imbasnya.
Puluhan karangan bunga dukacita sengaja dikirim oleh beberapa pihak sebagai aksi protes atas sikap warga Sewakul yang menolak pemakaman jenazah korban virus corona.
Tak hanya itu perwakilan dari ikatan perawat Indonesia pun telah memutuskan untuk membawa kasus penolakan jenazah seorang perawat korban virus corona ke ranah hukum.
Alhasil tiga orang yang diduga sebagai provokator aksi penolakan warga atas jenazah korban Covid-19 ini pun ditetapkan sebagai tersangka.