Virus Corona
Berjalan 4 Hari, Ternyata PSBB di DKI Jakarta Masih Belum Optimal, Simak 33 Titik Pemeriksaan Polisi
Pemberlakuan PSBB di Jakarta masih belum optimal. Banyak engendara lalu lalang tanpa masker dan sarung tangan. Simak 33 lokasi pemeriksaan polisi.
Penulis: Tsania Fadhillah
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Pemberlakuan PSBB di Jakarta masih belum optimal. Banyak pengendara lalu lalang tanpa masker dan sarung tangan. Simak 33 lokasi pemeriksaan polisi.
Wabah virus corona telah membuat pemerintah di DKI Jakarta bertindak tegas.
PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar telah dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta.
PSBB ini telah dilaksanakan sejak tanggal 10 April 2020 lalu.
Hal ini dilakukan agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 atau virus corona.
PSBB yang diterapkan di ibu kota ini memiliiki aturan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga terlebih pengguna transportasi baik umum maupun pribadi.
• Update Virus Corona Nasional 13 April 2020: Total 4.557 Kasus, Bertambah 316 Kasus di 13 Provinsi
• MERUSAK Paru-paru, Benarkah Virus Corona Bisa Bisa Kambuh Lagi pada Pasien Sembuh? Lihat Faktanya

Di hari ke-empat penerapan PSBB di Jakarta, ternyata masih banyak masyarakat yang nekat melanggar aturan.
Seperti diketahui, beberapa aturan dari PSBB tersebut adalah sepeda motor yang berbasis aplikasi tidak boleh membawa penumpang.
Ojek online hanya diperbolehkan untuk mengangkut barang.
Selain itu, bagi kendaraan pribadi berpenumpang, kapasitasnya hanya boleh 50 persen dari kapasitas normal.
Kemudian untuk pengendara motor berbasis aplikasi maupun pribadi diwajibkan untuk menggunakan masker dan sarung tangan.
Peraturan ini dibuat agar masyarakat dapat menaati dan tidak terpapar virus corona atau covid-19.
Namun masih saja banyak masyarakat yang melanggarnya, dilansir dari TribunJakarta.com, beberapa lokasi masih banyak masyarakat yang beraktivitas menggunakan sepeda motor tanpa mengenakan masker maupun sarung tangan.

Terlebih di kondisi seperti saat ini banyak pengendara sepeda motor yang memanfaatkan kelengangan jalan.
Jalan yang terasa renggang membuat banyak pengendara melaju dengan kecepatan tinggi.