Breaking News:

Virus Corona

AKIBAT Tak Jujur, Satu Pasien Corona Ini Bikin Seisi Rumah Sakit Kelabakan, 76 Dokter & Suster Dites

Akibat tak jujur, ulah satu pasien saja membuat seisi rumah sakit ini kelabakan. 76 perawat dan dokter langsung dites Covid-19.

Courtesy of Samaritan's Purse
Pasien corona sedang ditangani tim medis 

TRIBUNSTYLE.COM - Akibat tak jujur, ulah satu pasien saja membuat seisi rumah sakit ini kelabakan. 76 perawat dan dokter langsung dites Covid-19.

Apa ketidakjujuran pasien yang membuat repot banyak orang itu?

Begitulah akibat pasien positif corona berbohong, perlakuan terhadap pasien pun harus diubah.

Ternyata, si pasien menyembunyikan riwayat perjalanan.

Karena kena cerita bohong, pasien ini tidak masuk golongan yang harus diisolasi.

Kini setelah semua kebohongan terungkap, tim medis satu rumah sakit harus bergegas jalani rapid test untuk memastikan ketularan si pasien atau tidak?

Tak hanya itu, orang-orang yang pernah bersentuhan dengan pasien positif Covid-19 itu juga di-tracing.

Kisah berawal dari seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah, membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi.

LIHAT Detik-detik Ibu Hamil Ini Diduga Ketularan Corona Saat Terima Uang Kembalian dari Tukang Sayur

Inilah Cara Agar Barang Belanjaan Terbebas dari Virus Corona Menurut Pakar IPB

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona(Shutterstock)
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona(Shutterstock) (Shutterstock)

Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus mengantre untuk menjalani rapid test.

Sedangkan, beberapa pasien di antaranya terpaksa harus dilakukan tracing atau pelacakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih mengatakan, pasien tersebut saat pertama dilakukan perawatan di RSUD Soedjati Soemdiardjo mengaku tidak pernah ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.

Karena keterangan itu, akhirnya pasien yang bersangkutan tidak ditempatkan di ruang isolasi.

Namun dirawat di ruang bangsal Aster bersama pasien lainnya terhitung mulai 24 Maret 2020.

Setelah hampir satu minggu dilakukan perawatan di ruang bangsal RSUD itu, oleh dokter spesialis dinyatakan pasien berusia 47 tahun tersebut ditemukan gejala pneumonia.

Karena curiga dengan gejala tersebut, akhirnya tim medis berusaha untuk memastikan terkait soal riwayat perjalanan pasien.

Saat itu juga tim medis terkejut, ternyata pasien baru mengaku jika sebelumnya pernah pergi ke luar negeri dan ke Yogyakarta.

"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau sebelumnya baru pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja.

Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020).

Meski sejak 2 April lalu pasien itu sudah diperbolehkan pulang dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.

Namun hasil uji laboratorium dari pasien bersangkutan belakangan diketahui ternyata positif Covid-19.

Menyikapi hasil uji lab yang menyebut pasien itu positif corona, pihak rumah RSUD langsung melakukan tracing terhadap pegawainya.

Hasilnya, ada 76 pegawai RSUD yang sempat kontak langsung dengan pasien bersangkutan selama dirawat di ruang bangsal pada 24-30 Maret 2020.

"76 orang itu akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo mengaku akan segera melakukan tracing terhadap orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan.

Selain para pegawai di RSUD, pihaknya juga akan melakukan tracing terhadap keluarga dan para pasien lain yang sebelumnya sempat satu ruangan dengan yang bersangkutan saat menjalani perawatan di ruang bangsal Aster.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing, sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Pasien Positif Covid-19 Berbohong Saat Diperiksa, Pegawai hingga Pasien di RSUD Purwodadi Terkena Imbas",

Wanita diduga terinfeksi virus corona ludahi banyak orang di sebuah gerbong kereta di Thailand, akhirnya diborgol petugas.
Wanita diduga terinfeksi virus corona ludahi banyak orang di sebuah gerbong kereta di Thailand, akhirnya diborgol petugas. (Mirror)

VIDEO Wanita Diduga Terinfeksi Corona Membabi Buta Ludahi Banyak Orang, Nasibnya Tragis, Diborgol!

Lain lagi dengan cerita viral wanita ini. Wanita ini sangat berbahaya! Diduga terinfeksi virus corona, perempuan ini menolak keras ketika disuruh pakai masker saat naik kereta.

Tak hanya menolak, bahkan marah-marah.

Tak berhenti di situ, banyak orang di sekitarnya diludahi.

Bahkan masinis kereta yang mendekatinya tak luput dari semprot ludahnya. 

Endingnya akhirnya menyedihkan. Terpaksa wanita ini diborgol di tempat duduknya karena dinilai sangat membahayakan banyak orang sekitarnya.

Alkisah, seorang wanita di Thailand diborgol di kereta setelah dia menolak memakai masker, bahkan meludahi penumpang lainnya.

Mukda Juengthanasomboon awalnya hendak pergi ke kediamannya di Provinsi Khon Kaen dari Nakhon Ratchasima pada Jumat pagi (3/4/2020).

Saat itu, staf kereta memintanya mengenakan masker sesuai dengan pedoman keadaan darurat untuk mencegah penyebaran virus corona.

 UPDATE Virus Corona Nasional Selasa 7 April 2020: Total 2.491 Kasus, Ada Laporan 218 Kasus Baru

 Makin Sulit Dideteksi! 70 Persen Kasus Corona di Indonesia Muncul Tanpa Gejala, Segera Lakukan Ini

Wanita diduga positif corona diringkus karena ludahi banyak orang di gerbong kereta
Wanita diduga positif corona diringkus karena ludahi banyak orang di gerbong kereta (Daily Mail)

Dilansir Daily Mirror Senin (6/4/2020), wanita itu menjadi marah, dan kemudian berjalan sepanjang gerbong sambil meludahi penumpang lain.

Tentu saja banyak penumpang ketakutan, terutama wanita dan anak-anak.

Mereka tidak ada yang berani mendekat karena takut diludahi. 

Sontak penumpang menjadi ketakutan dan menimbulkan kepanikan di seantero rangkaian gerbong kereta api.

Dan semakin banyak orang ketakutan, wanita aneh ini seolah makin bebas melenggang dan menebar teror ketakutan.

Lama-lama jeritan penumpang terdengar oleh petugas.

Apalagi saat itu, ada yang melaporkannya ke polisi di mana mereka segera datang dan mencoba membujuknya.

Di luar dugaan, ternyata polisi juga diludahi begitu mereka memasuki gerbong.

Polisi pun langsung melompat mundur demi hindari cipratan ludah. 

Mereka sempat syok melihat wanita dengan gelagat liar ini. 

 Pendapatan Negara Anjlok, THR dan Gaji ke-13 PNS Terancam Tak Cair di Tengah Pandemi Corona

Tak sekadar masinis, akhirnya petugas berseragam Alat Pelindung Diri / APD lengkap berdatangan datang mendekat tempat duduknya. 

Tak ada ampun, Juengthanasomboon diborgol di tempat duduknya.

Wanita ini meronta-ronta menolak dan sempat melawan.

Tapi karena membuat panik, ia pun tak berdaya setelah dipaksa turun dari gerbong kereta dan diamankan. 

 UPDATE Token Listrik Gratis, 10 Juta Pelanggan Sudah Dapat, Simak Cara WhatsApp PLN Agar Tak Gagal

Perempuan itu kemudian digelandang keluar dari kereta, di mana dia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapat pemeriksaan.

Kepala Stasiun Nong Sun, Ake Yungponkwan, mengatakan mereka diberi tahu rumah sakit bahwa Juengthanasomboon mengalami gejala virus corona.

Salah satu yang kentara adalah suhu tubuhnya mencapai 37,9 derajat Celsius.

Sementara suhu normal manusia adalah 36,5-37,5 derajat Celsius.

"Pihak rumah sakit memberi tahu kami bahwa perempuan itu berada dalam observasi karena dia mengalami demam dan berisiko menularkannya," ujar Yungponkwan.

Sebagai langkah pencegahan, Yungponkwan menyatakan gerbong tempat Juengthanasomboon duduk segera disemprot disinfektan.

Perempuan itu kemudian dibawa ke fasilitas kesehatan publik di Distrik Non Soong, Nakhon Ratchasima, dan menjalani karantina selama 14 hari.

Menaiki kereta atau kereta bawah tanah tanpa mengenakan masker merupakan perbuatan ilegal berdasarkan UU darurat untuk mencegah Covid-19.

Pekan lalu, seorang penumpang meninggal dalam kereta setelah beredar rekaman dia meludahi calon penumpang yang antre membeli tiket.

Anan Sahoh (56) ditemukan telah meninggal di dalam gerbong pada 31 Maret ketika tengah menempuh perjalanan dari Nangkok ke Narathiwat, selatan Thailand.

Hasil pemeriksaan jenazahnya menunjukkan dia positif Covid-19. Otoritas langsung mendisinfeksi gerbong dan meminta penumpang dikarantina. (Kompas.com/ Daily Mail) 

Diolah dari artikel: Menolak Pakai Masker dan Meludahi Penumpang, Wanita Ini Diborgol di Kereta

Berikut Video Sang Wanita yang Meludahi Banyak Orang di Kereta DIringkus Sejumlah Petugas Berseragam APD Lengkap 

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19Jawa Tengahpasien corona bohong satu rumah sakit kelabakan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved