Breaking News:

Virus Corona

Mengira Hari Kematiannya Tiba, Pasien Corona Sebut Nafas Seperti Dicabut & Takut Amalnya Tak Cukup

Inilah kisah pasien corona yang mengira hari kematiannya tiba. Nafas seperti dicabut, pikiran kalut dan takut amal tak cukup menghadap Ilahi.

Editor: Monalisa
My Metro, pixabay
Pasien asal Malaysia ceritakan penderitaannya saat berjuang melawan corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah kisah pilu pasien positif virus corona asal Malaysia yang sempat viral di media sosial. Rasakan penyiksaan luar biasa hingga mengira hari kematiannya telah tiba.

Terjangkit virus corona, Mohammad Faizal Awang Kechi mengira hari kematiannya telah tiba.

Dalam curhatnya yang viral di media sosial, pria asal Malaysia ini mengaku sangat tersiksa saat terinfeksi virus corona.

Ia menyebut nafasnya terasa seperti sedang dicabut malaikat pencabut nyawa.

Dalam pikirannya yang kalut, pria yang akrab disapa Faizal ini sempat takut lantaran amalnya tak cukup jika harus menghadap Sang Ilahi.

Dilansir dari My Metro, Senin (6/4/2020) Faizal menceritakan semua penderitaannya selama terjangkit virus corona.

Bikin Terkejut! Bill Gates Prediksi Pandemi Corona Baru Berakhir Tahun Depan, Ternyata Ini Alasannya

Menyayat Hati! Begini Kondisi Kuburan Masal Korban Corona, Hanya Tampak Nisan Putih Sederhana

Ilustrasi, seorang perawat melayani pasien terinfeksi virus corona
Ilustrasi, seorang perawat melayani pasien terinfeksi virus corona (Mirror.co.id)

Pria 25 tahun ini dinyatakan terinfeksi virus corona pada 23 Maret 2020 lalu.

Kala itu dirinya langsung mendapat perawatan di Rumah Sakit Sungai Buloh Malaysia.

Setelah diusut rupanya Faizal terjangkit virus corona setelah dirinya bertemu dengan seorang teman.

Setelah pertemuan itu, teman Faizal mengabarkan jika dirinya mengalami demam dan batuk parah.

 Rupanya teman Faizal pun ikut tertular virus corona dari kedua orangtuanya.

 “Pada waktu itu, teman saya tidak tahu bahwa ibu dan ayahnya positif Covid-19,” kata Faizal.

“Saya bertemu dengannya, berjabat tangan dengan semua orang sebelum mengetahui bahwa anggota keluarganya positif,” tuturnya.

3 ABK Terkena Corona, Penumpang KM Lambelu Menangis Histeris & Nekat Lompat ke Laut Menuju Daratan

Kemudian, temannya mengirimi pesan bahwa ibu dan ayahnya positif Covid-19.

Kemudian faizal melakukan tes covid-19 di Rumah Sakit Sungai Buloh (HSB).

Hasil menunjukkan bahwa dirinya positif terjangkit Covid-19.

“Di rumah sakit, saya mengalami gejala pernapasan yang parah dan membutuhkan alat pernapasan,” tuturnya.

“Saat itu, saya berkata dalam hati saya ... ini adalah hari kematian saya dan saya hanya bisa berdoa,” kata faizal.

"Hanya ingat itu (hari kematiannya) dan saya tahu, amal saya tidak cukup untuk dibawa menghadap Sang Ilahi.

Pada saat itu, air mata saya mengalir dan hanya mengingat Allah SWT melalui zikir,” ungkapnya

Ilustrasi
Ilustrasi (Stockphoto)

"Saya mengalami sesak nafas yang kritis, saya selalu berzikir di dalam hati saya dan berdoa kepada Allah SWT untuk memudahkan segala urusan.

Rasanya seperti nafas dicabut, hanya Allah SWT yang tahu sakitnya,” katanya

Faizal mengatakan demikian karena ia tahu bahwa tidak ada obat atau vaksin untuk virus ini.

Ia mengutarakan bahwa pasien positif hanya diberi air garam untuk diminum dan air untuk mencuci mulut.

"Apa yang terjadi  adalah tanda rahmat Allah juga.

Karena, saya ditempatkan dengan jamaah Tabligh dan mereka akan bangun setiap malam untuk beribadah,” ungkapnya.

Detik-detik Istri Saksikan Kematian Suami yang Positif Corona Lewat Video Call: Selamat Tinggal

“Sebelumnya, saya tidak pernah bangun di malam hari hanya untuk beribadah,” katanya.

“Alhamdulillah, ketika di rumah sakit saya lakukan ini semua.

Selama waktu itu, Allah SWT mengajarkan saya pelajaran yang luar biasa,”ucapnya.

Beberapa hari kemudian, dokter mengambil sample darah untuk dilakukan tes selanjutnya.

Kemudian hasil tes darah menunjukkan negatif covid-19.

POPULER Ribuan Warga Padati Lokasi Wisata Setelah Lockdown Selesai, Ahli: Corona Masih Mengintai

Akhirnya, Faizal diizinkan pulang ke rumah untuk melakukan karantina mandiri.

“Kebetulan, saya tinggal sendirian, jadi rumah sakit mengizinkan saya pulang untuk karantina mandiri,” kata Faizal.

Dirinya akan menyarankan masyarakat untuk selalu mematuhi segala perintah pihak berwenang.

Karena obat untuk virus corona ini belum tersedia.

"Aku berdoa pandemi ini akan segera berakhir.

Saya juga berterima kasih kepada semua staf, terutama staf kesehatan, yang bekerja lebih dari 12 jam sendirian untuk membantu orang lain,” pungkasnya.

Hingga kini, Senin (6/4/2020), Malaysia melaporkan sebanyak 3.662 orang terinfeksi virus corona dan sebanyak 61 orang dinyatakan meninggal.

Sementara itu, 1.005 orang sudah dinyatakan sembuh dan sehat.

(*/ Agus Ramadhan)

Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Pasien Corona: Nafas Saya Seperti Dicabut, Amal Saya tidak Cukup untuk Menghadap Sang Ilahi

Tags:
virus coronapasienMalaysiakematianMohammad Faizal Awang Kechiviral di media sosialCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved