Breaking News:

Virus Corona

Tahan Bersin karena Takut Dikira Idap Virus Corona? Hati-hati Ternyata Bisa Membahayakan Nyawa

Sering menahan bersin hanya gara-gara takut dikira terinfeksi virus corona? Tak disangka justru bisa mengancam nyawa.

Editor: Monalisa
Freepik
Ilustrasi tahan bersin gara-gara takut dikira idap virus corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Banyak orang mengira bersin sebagai salah satu gejala virus corona alias Covid-19.

Merebaknya virus corona di berbagai belahan dunia, membuat masyarakat memilih untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.

Namun terlalu waspadanya kini banyak orang mulai terkesan parno saat melihat orang di sekitarnya bersin ataupun batuk.

Padahal pakar sudah menjelaskan jika bersin tidaklah termasuk dalam gejala virus corona.

Tak ingin dikira pembawa virus corona atau pengidap Covid-19, seseorang pun akhirnya memilih untuk menahan bersin.

Menahan tidak bersin terpaksa dilakukan agar tetap merasa aman di tengah masyarakat.

5 Fakta Wajib Diketahui Soal Token Listrik Gratis Selama Corona Merebak, Termasuk Bisa Diperpanjang

UPDATE Virus Corona Nasional Senin 6 April 2020: 2.273 Kasus, Jawa Timur dan Bali Naik Peringkat

Virus corona yang dilihat menggunakan mikroskop elektron dan diberi warna secara digital oleh ilmuwan
Virus corona yang dilihat menggunakan mikroskop elektron dan diberi warna secara digital oleh ilmuwan (NIAID)

Namun siapa sangka, anggapan itu ternyata salah besar.

Aksi menahan bersin di tengah pandemi virus corona justru akan membahayakan nyawa.

Pada dasarnya, bersin adalah reaksi alamiah untuk mengeluarkan benda asing dan berbahaya dari dalam hidung.

Menahan bersin terkadang dilakukan ketika sedang berada di tempat yang ramai dengan banyak orang.

Apalagi jika sedang di tengah acara formal dan bersama orang-orang yang penting.

Terapkan Denda Rp8,9 Juta Jika Warganya Berada Terlalu Dekat dengan Orang Lain, Jerman Berhasil Membawa Harapan Besar di Tengah Wabah Corona 

Reuters/T. Schmuelgen

Akan tetapi, sesungguhnya menahan bersin tidak baik bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan bahaya.

Menurut Susan A. Werner, M.D., penyedia obat dari Geisinger Clinic, menahan bersin dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan.

“Fungsi tubuh seharusnya dikeluarkan, dan menahan bersin dapat menyebabkan infeksi atau masalah kesehatan serius,” katanya.

POPULER 5 Negara Ini Kewalahan Hadapi Corona, Bukti Cuaca Panas Tak Mempan Bunuh Virus Corona

Banyak orang merasa tidak enak untuk bersin karena takut mengganggu orang-orang di sekitar atau karena bisa menyebarkan virus.

Meski begitu, menahan bersin bukanlah tindakan yang tepat. Menahan bersin bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

Menahan bersin dapat menyebabkan banyak komplikasi, salah satunya ialah pseudomediastinum (kondisi ketika udara terperangkap di dada antara kedua paru-paru).

 Ramalan kesehatan zodiak hari ini, si Gemini hati-hati sering bersin.  

www.self.com, ilustrasi bersin

Menahan bersin juga dapat menyebabkan perforasi membran timpani (gendang telinga berlubang) dan bahkan pecahnya aneurisma otak, yaitu membengkaknya pembuluh darah di otak.

Dr. Werner mengatakan bahwa ada beberapa kasus orang-orang yang tenggorokannya pecah akibat menahan bersin.

"Kekuatannya cukup untuk menerobos tenggorokan dan mendorong udara melalui jaringan lunak di leher. Dalam kasus ini, mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama seminggu hingga benar-benar sembuh,” jelasnya.

Meskipun itu adalah peristiwa langka, peristiwa tersebut masih bisa terjadi. Demi menjaga kesehatan, sebaiknya jangan menahan bersin.

POPULER Wanita Asal Asia Diludahi & Dirundung Dituding Tularkan Corona, Lihat Ending Si Pembully

Bersin adalah hal yang wajar untuk mengeluarkan virus dari tubuh. Saat bersin, seluruh bakteri dan virus keluar dari hidung.

Saat bersin, tutuplah hidung dan mulut dan menjauhlah sebentar agar tidak mengganggu orang-orang sekitar.

Jika malu, sediakan saja tisu atau sapu tangan untuk menutup mulut sehingga suara bersin pun teredam.

Sebagian artikel ini sudah tayang di gridhealth.id dengan judul "Jangan Menahan Bersin Kalau Tak Mau Alami Infeksi hingga Tenggorokan Pecah

Ilustrasi virus corona dan disinfektan
Ilustrasi virus corona dan disinfektan (Kolase TribunStyle.com/ Envatoelements/Nadian / Istimewa)

Memang Mematikan, Tapi Virus Corona Amat Lemah Oleh 5 Bahan Ini, Tak Hanya Sabun dan Disinfektan

Covid-19 ternyata memiliki kelemahan terhadap sesuatu hal meski vaksin dan obat masih terus dilakukan penelitian oleh para ahli.

Kelemahan coronavirus sendiri bisa dimanfaatkan untuk mencegah penularan yang kian meluas. 

Sehingga risiko seseorang terpapar Covid-19 pun bisa lebih rendah, bahkan rantai penularan bisa diputus. 

Sejauh ini para pihak terkait seperti ilmuwan, peneliti, dan petugas kesehatan bekerja sama untuk menyusun cara pencegahan terinfeksi coronavirus. 

Pencegahan yang dilakukan pihak terkait yakni melalui kelemahan-kelemahan dari virus itu sendiri. 

Apa saja kelemahan-kelemahan dari virus corona yang bisa meminimalisir penyebaran?

Berikut lima kelemahan dari Covid-19 yang berhasil dirangkum oleh TribunStyle di bawah ini:

1. Gunakan sabun untuk mematikan virus

Cuci tangan pakai kertas sabun buatan sendiri.
Cuci tangan pakai kertas sabun buatan sendiri. (Kolase TribunStyle (Shutterstock, YouTube BuzzFeed Nifty))

Virus corona bisa hancur dan mati jika terkena sabun.

Pasalnya sabun yang sehari-hari kita gunakan mengandung pelarut lemak yang bisa membunuh virus tersebut. 

Hal itulah kita sangat dianjurkan untuk rajin cuci tangan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi Covid-19.

Sabun menjadi media yang efektif untuk membunuh coronavirus karena terdapat beberapa susunan dari virus itu sendiri. 

Virus corona pada intinya tersusun atas tiga bagian, yaitu:

1. DNA atau RNA yang menjadi inti dari virus,

2. Protein yang merupakan bahan baku virus untuk memperbanyak diri, dan

3. Lapisan lemak sebagai pelindung luarnya

Ketiga bagian tersebut sebenarnya tidak terikat dengan kuat satu sama lain.

Sehingga, saat lapisan lemak tersebut hancur karena sabun, maka virus tersebut pun akan hancur dan mati.

Maka tepat imbauan untuk mencuci tangan adalah langkah yang dipilih dan sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Apabila masyarakat rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka kemungkinan virus berpindah dari tangan dan masuk ke dalam tubuh akan berkurang drastis.

2. Disinfektan mampu membunuh virus

Sebagai informasi, virus corona sendiri ada banyak jenisnya.

Ada virus corona yang menyebabkan SARS, MERS, dan sekarang jenis yang baru ditemukan yakni yang mengakibatkan Covid-19.

Perbedaan pada masing-masing pun memang ada, sehingga masih butuh lebih banyak penelitian.

Akan tetapi, sejauh ini bahwa secara umum karakter keluarga coronavirus cukup mirip, yaitu dianggap lemah apabila dihadapkan dengan bahan disinfektan.

Merujuk pada hasil penelitian, virus corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti metal, kaca, atau plastik hingga beberapa hari.

Meski sejauh ini belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tak akan jauh berbeda dari satu rumpun sesama virus corona lainnya.

Kabar baiknya, virus tersebut dianggap bisa mati dengan bahan disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, hidrogen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit 0,1% dalam waktu 1 menit.

Sehingga masyakarat diimbau untuk rajin membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, dan meja kerja menggunkaan bahan disinfektan.

 Darah Pasien Sembuh dari Virus Corona Ternyata Bisa Dipakai Sebagai Vaksin Darurat, Begini Caranya

 Wajib Dikurangi! Inilah 6 Jenis Makanan & Minuman yang Bisa Turunkan Sistem Imun Saat Pandemi Corona

3. Akan lemah di suhu panas

Memang sejauh ini belum ada penelitian yang menyebut bahwa virus penyebab Covid-19 lemah terhadap panas.

Akan tetapi, virus corona penyebab penyakit SARS telah terbukti bisa melemah pada suhu yang panas.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), virus penyebab SARS sendiri bisa terbunuh pada suhu 56°C.

4. Tak mampu bertahan lama di permukaan

Ilustrasi
Ilustrasi (unsplash/CDC)

Virus corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan.

Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini tak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan infeksi kepada seseorang.

Melihat kondisi tersebut, baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tak melarang pengiriman paket antar negara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut dianggap sangat rendah.

5. Kalah dengan antibodi yang baik

Perlu diketahui, infeksi Covid-19 memang bisa dilihat dari tingkat keparahan, mulai dari yang ringan hingga parah.

Seperti pada pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan, maka bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuhnya baik.

Mengacu pada penelitian yang dilakukan di Australia menyatakan bahwa salah satu kelemahan virus corona adalah dalam menghadapi antibodi yang sehat.

Syaratnya yakni tetap melihat secara teratur kadar antibodi yang dihasilkan oleh seorang pasien Covid-19 berusia 47 tahun dengan gejala ringan hingga sedang, seperti:

1. Pasien tersebut tak punya penyakit penyerta yaitu hipertensi atau diabetes.

2. Kondisi tubuh secara keseluruhan sehat dan hanya terdapat satu infeksi yang tengah dialami, yaitu Covid-19.

3. Pada hari ke 7-9 sejak gejala Covid-19 pertama kali muncul pada pasien tersebut, sejumlah antibodi mulai terbentuk di tubuh.

Tanda yang diketahui tersebut menunjukkan tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan virus corona.

Sehingga beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik.

Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “peperangan” antara virus corona dan antibodi.

Tak memungkiri juga penelitian di atas bisa dijadikan sebagai pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup yang sehat.

Beberapa kelemahan virus corona itulah perlu diketahui supaya masyarakat dapat memahami bagaimana cara mencegah penularan Covid-19

Selain itu tetap waspada akan wabah corona dan tak boleh meremehkan adanya virus ini.

Masyarakat pun harus selalu melakukan pencegahan di mana ia berada dan setiap waktu. 

Hal itu guna meminimalisir risiko masyarakat terinfeksi virus ini dan bisa meredam wabah yang kian meluas ini. 

(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)

Tags:
virus coronaCovid-19menahan bersin
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved