Virus Corona
Darah Pasien Sembuh dari Virus Corona Ternyata Bisa Dipakai Sebagai 'Vaksin' Darurat, Begini Caranya
Darah pasien sembuh dari virus corona ternyata bisa dipakai sebagai 'vaksin' darurat untuk, begini caranya vaksin darurat tersebut digunakan.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Darah pasien sembuh dari virus corona ternyata bisa dipakai sebagai "vaksin" darurat untuk, begini caranya vaksin darurat tersebut digunakan.
Lebih dari 1,2 juta jiwa di seluruh dunia hingga kini terjangkit virus corona.
Dari laporan berbagai sumber, hingga saat ini vaksin dan obat masih dikembangkan oleh berbagai negara untuk melawan penyakit covid-19 ini.
Namun, ada satu metode "vaksin darurat" yang ternyata bisa menjadi alternatif yaitu dengan mengambil darah pasien yang sembuh.
Dengan laporan Worldometer menyebutkan bahwa penderita virus corona yang sembuh di seluruh dunia mencapai 200.000 lebih jiwa mungkin cara ini bisa jadi jalan pintas.
Memang terdengar aneh, tetapi hal tersebut merupakan salah satu metode pengobatan paling lawas.
Bahkan menurut salah satu ahli pengobatan di Amerika Serikat, Dr Peter Hoetz pada (3/4/2020), di sebuah wawancara mengatakan bahwa hal ini pernah dilakukan saat wabah SARS dan MERS.
• Kabar Baik! Detri Warmanto Akhirnya Negatif COVID-19, Mantu Tjahjo Kumolo: Alhamdulillah Allahuakbar
• 7 Benda yang Berpotensi Menjadi Perantara Penularan Virus Corona, dari Uang Kertas hingga Smartphone

Dilansir dari Intisari.grid.id pada (4/4/2020), plasma darah yang telah dimurnikan dari pasien yang sembuh Covid-19 dianggap bisa menjadi salah satu sumber vaksin Covid-19.
Cara ini termasuk cara paling lawas dan pernah dilakukan saat terjadi pandemi flu Spanyol pada tahun 1918 silam.
Jurnal kesehatan yang dipublikasikan saat pandemi flu Spanyol menggambarkan transfusi darah dari mereka yang selamat telah mengurangi tingkat kematian hingga 50%.
Selanjutnya di tahun 1934 saat wabah campak muncul di sekolah asrama di Pennsylvania, serum dipanen dari pasien pertama.
Serum tersebut kemudian digunakan untuk sembuhkan 62 pasien yang lain.
Dari 62 pasien tersebut tinggal 3 saja yang masih memiliki sakit campak, dengan gejala ringan.
Baru-baru ini, terapi menggunakan plasma darah juga digunakan untuk menangani wabah Ebola dan flu burung.
Rabu kemarin perusahaan farmasi Jepang Takeda Pharmaceutical Co. mengatakan mereka mengembangkan obat virus Corona baru yang didapat dari plasma darah pasien Covid-19 yang telah sembuh.