Breaking News:

Virus Corona

Darah Pasien Sembuh dari Virus Corona Ternyata Bisa Dipakai Sebagai 'Vaksin' Darurat, Begini Caranya

Darah pasien sembuh dari virus corona ternyata bisa dipakai sebagai 'vaksin' darurat untuk, begini caranya vaksin darurat tersebut digunakan.

Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
ED JONES / AFP
Foto pada (11/3/2020) menunjukkan teknisi laboratorium yang mengerjakan tes antibodi penetral virus corona (MERS) di laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Darah pasien sembuh dari virus corona ternyata bisa dipakai sebagai "vaksin" darurat untuk, begini caranya vaksin darurat tersebut digunakan.

Lebih dari 1,2 juta jiwa di seluruh dunia hingga kini terjangkit virus corona.

Dari laporan berbagai sumber, hingga saat ini vaksin dan obat masih dikembangkan oleh berbagai negara untuk melawan penyakit covid-19 ini.

Namun, ada satu metode "vaksin darurat" yang ternyata bisa menjadi alternatif yaitu dengan mengambil darah pasien yang sembuh.

Dengan laporan Worldometer menyebutkan bahwa penderita virus corona yang sembuh di seluruh dunia mencapai 200.000 lebih jiwa mungkin cara ini bisa jadi jalan pintas.

Memang terdengar aneh, tetapi hal tersebut merupakan salah satu metode pengobatan paling lawas.

Bahkan menurut salah satu ahli pengobatan di Amerika Serikat, Dr Peter Hoetz pada (3/4/2020), di sebuah wawancara mengatakan bahwa hal ini pernah dilakukan saat wabah SARS dan MERS.

Kabar Baik! Detri Warmanto Akhirnya Negatif COVID-19, Mantu Tjahjo Kumolo: Alhamdulillah Allahuakbar

7 Benda yang Berpotensi Menjadi Perantara Penularan Virus Corona, dari Uang Kertas hingga Smartphone

Jumlah Pengidap Virus Corona Sudah Melebihi SARS, Ilmuwan Beberkan 2 Penyebab Utama Mewabahnya Virus
Jumlah Pengidap Virus Corona Sudah Melebihi SARS, Ilmuwan Beberkan 2 Penyebab Utama Mewabahnya Virus (Medscape)

Dilansir dari Intisari.grid.id pada (4/4/2020), plasma darah yang telah dimurnikan dari pasien yang sembuh Covid-19 dianggap bisa menjadi salah satu sumber vaksin Covid-19.

Cara ini termasuk cara paling lawas dan pernah dilakukan saat terjadi pandemi flu Spanyol pada tahun 1918 silam.

Jurnal kesehatan yang dipublikasikan saat pandemi flu Spanyol menggambarkan transfusi darah dari mereka yang selamat telah mengurangi tingkat kematian hingga 50%.

Selanjutnya di tahun 1934 saat wabah campak muncul di sekolah asrama di Pennsylvania, serum dipanen dari pasien pertama.

Serum tersebut kemudian digunakan untuk sembuhkan 62 pasien yang lain.

Dari 62 pasien tersebut tinggal 3 saja yang masih memiliki sakit campak, dengan gejala ringan.

Baru-baru ini, terapi menggunakan plasma darah juga digunakan untuk menangani wabah Ebola dan flu burung.

Rabu kemarin perusahaan farmasi Jepang Takeda Pharmaceutical Co. mengatakan mereka mengembangkan obat virus Corona baru yang didapat dari plasma darah pasien Covid-19 yang telah sembuh.

Pendekatan mereka berdasarkan ide jika antibodi dikembangkan di tubuh pasien yang telah sembuh dari penyakit tersebut dan memperkuat sistem imun pasien baru.

Viral Curhat Ibu, Putrinya Berusia 21 Tahun Meninggal Karena Corona Tanpa Punya Masalah Kesehatan

5 Protokol Kesehatan Untuk Cegah Covid-19 yang Harus Diterapkan Walau Sedang Berada di Rumah

Sampel darah uji virus Corona .
Sampel darah uji virus Corona. (Sonis via Kompas.com)

Lalu bagaimana cara kerjanya?

Dijelaskan dari statnews.com, pasien yang sembuh dari suatu penyakit yang berasal dari virus akan memiliki antibodi permanen yang kemudian menjadi bagian dari sistem imun melekat di plasma darah mereka.

Plasma darah adalah cairan darah manusia.

Mengubahnya menjadi obat dilakukan dengan mengambil darah pasien yang sembuh, diuji untuk keamanan dan memurnikannya.

Tujuan pemurnian ini adalah untuk mengisolasi antibodi pelindung tersebut.

Saat disuntikkan ke pasien yang baru, terapi plasma atau convalescent plasma, menyediakan imunitas pasif sampai pasien yang telah disuntik dapat kembangkan antibodinya sendiri.

Mike Ryan, kepala program gawat darurat WHO mengatakan jika plasma convalescent adalah pengobatan potensial untuk pasien Covid-19.

Namun harus diberikan di waktu yang tepat dan tidak selamanya sukses.

Pendekatan ini telah dilakukan oleh para dokter di Shanghai pada Februari kemarin.

Namun belum ada jurnal yang resmi dirilis terkait hal tersebut.

Selanjutnya, yang dilakukan perusahaan farmasi Takeda adalah mereka sudah memiliki obat bernama intravenous immunoglobin (IVIG).

Imbas Corona, Hampir 140.000 Pekerja di Jakarta Dirumahkan, Masih Bisa Daftar Kartu Prakerja?

UPDATE Virus Corona Nasional Minggu 5 April 2020: 2092, Tertinggi Jakarta 1028 Positif Covid-19

Virus Corona, Golongan darah A dan O
Virus Corona, Golongan darah A dan O (kolase carterbloodcare.org / free3d.com)

IVIG digunakan untuk mengobati pasien yang memiliki kelainan imun.

Obat tersebut terbuat dari berbagai jenis antibodi yang telah dimurnikan dari plasma darah orang-orang sehat.

Memberikan antibodi dalam bentuk yang telah dimurnikan lebih mudah, karena jumlah yang diperlukan untuk mengobati pasien yang sakit hanyalah sedikit.

Obat ini juga lebih aman, karena tidak ada peluang menularkan virus lain, serta lebih efisien.

Program IVIG mulai membuat obat baru, TAK-888 dari darah pasien yang sembuh dari virus Corona.

Karena sudah dilakukan dalam waktu yang lama, Takeda tidak memerlukan fase I untuk mendemonstrasi keamanan dasarnya atau fase III untuk menguji efisiensinya.

Dengan ini, pengobatan dapat tersedia lebih cepat.

Manfaat lain dari pendekatan ini adalah tidak diperlukan prosedur untuk tentukan antibodi terbaik dalam memerangi novel coronavirus.

Hal ini karena seluruh antibodi dari pasien yang telah sembuh diambil untuk melawan novel coronavirus.

Harapannya, serum dari plasma ini akan digunakan untuk pasien yang sakit parah.

Selain Takeda, ada lagi perusahaan farmasi yang sedang kembangkan serum pengobatan dengan cara yang sama.

Antara lain Regeneron dan Vir Biotechnology.

Pengobatan cara ini dianggap lebih cepat dibandingkan vaksin, karena pembuatan vaksin lebih sulit dari anggapan masyarakat.

Lebih-lebih, Sars-CoV-2 adalah virus baru yang masih dipelajari. (*)

Artikel ini telah tayang di kanal Intisari.grid.id dengan judul Terbukti 'Sakti', Darah Pasien yang Sembuh dari Covid-19 'Dipanen', Ini Keajaiban yang Terjadi Jika Darah Tersebut Disuntikan pada Pasien yang Terinfeksi Corona, dengan sedikit pernggubahan dan tambahan fakta.

Nenek Usia 102 Tahun Sembuh dari Corona, Mimpinya Ketemu Valentino Rossi Ditanggapi Sang Pembalap

UPDATE Virus Corona Dunia Minggu 5 April 2020, Kasus di AS Masih Tertinggi, Spanyol Salip Italia

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronadarahvaksinberita vaksin virus corona terbaru hari ini
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved