Virus Corona
KABAR Baik & Buruk Corona Dunia Hari Ini Jumat 3 April 2020 Kasus Positif Tembus 1 Juta, Sembuh 75 %
KABAR Baik & Buruk Corona Dunia Hari Ini Jumat 3 April 2020 Kasus Positif Tembus 1 Juta, Sembuh 75 %
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Update kabar baik dan buruk virus corona atau Covid-19 dunia hari ini, Jumat 3 April 2020. Angka positif terinfeksi virus corona di berbagai belahan dunia tembus angka 1 juta. Dari angka tersebut, sekitar 75 persen alami kesembuhan, sedangkan sisanya meninggal dunia.
Mengutip Worldometers, per Jumat (3/4/2020) pukul 06.20 WIB, kasus positif terpapar virus corona SARS-CoV-2 mencapai 1.013.709 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 212.015 orang dinyatakan sembuh, dan 52.975 orang meninggal dunia.
Data menunjukkan, Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus terkonfirmasi terbanyak, bahkan melebihi China, yang pertama kali menemukan kasus Covid-19 di negaranya.
Amerika Serikat melaporkan 243.970 kasus (28.967 kasus baru), dan angka kematian 5.883 orang (781 kasus baru).
Lebih dari 48.000 kasus yang dilaporkan otoritas AS terjadi di New York.
Ketika virus ini terus menyebar di seluruh AS, China telah melaporkan beberapa infeksi baru secara lokal dalam beberapa minggu terakhir setelah memberlakukan langkah-langkah jarak sosial atau physical distancing selama dua bulan.
• WASPADA! Minggu Kedua April Fase Kritis Virus Corona, Lalu Kapan Berakhirnya Covid-19? Ini Jawabnya
• POPULER Fase Kritis Corona di Indonesia Mulai Bulan April, Simak Pernyataan Ahli Sekaligus Kurva

China berencana mengurangi lockdown atau pembatasan di Wuhan, pusat pandemi berawal, pada 8 April 2020.
Sementara itu, disusul Italia dengan 114.242 kasus, dan Spanyol melaporkan 112.065 kasus positif.
Meski demikian, Italia menjadi negara yang melaporkan kematian tertinggi dengan 13.915 kasus (760 kasus baru).
Sementara, di Timur Tengah, Iran tercatat mengonfirmasi jumlah kasus paling banyak dengan lebih dari 50.000 kasus.
Adapun Israel telah melaporkan sedikitnya 6.800 kasus.
Diperkirakan, ada 7,8 miliar orang di dunia atau 0,01 persen populasi dunia saat ini akan terpapar virus corona.
Namun, para ahli kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa jumlahnya mungkin lebih tinggi.
Hal itu karena orang-orang yang tidak menunjukkan gejala tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi virus corona.
Sekedar perbandingan, pada Rabu, 1 April 2020, total jumlah kasus Virus Corona sebanyak 935,190 kasus, pasien sembuh sebanyak 193,989 orang dan total jumlah kematian mencapai 47,192 kasus.
1. Amerika Serikat
Total kasus : 244,433
Total kematian : 6,070
Total pasien sembuh : 10,403
2. Italia
Total kasus : 115,242
Total kematian : 13,915
Total pasien sembuh : 18,278
3. Spanyol
Total kasus : 112,065
Total kematian : 10,348
Total pasien sembuh : 26,743
4. Jerman
Total kasus : 84,794
Total kematian : 1,107
Total pasien sembuh : 22,440
5. China
Total kasus : 81,589
Total kematian : 3,318
Total pasien sembuh : 76,408
6. Perancis
Total kasus : 59,105
Total kematian : 5,387
Total pasien sembuh : 12,428
7. Iran
Total kasus : 50,468
Total kematian : 3,160
Total pasien sembuh : 16,711
8. Inggris
Total kasus : 33,718
Total kematian : 2,921
Total pasien sembuh : 135
9. Swiss
Total kasus : 18,827
Total kematian : 536
Total pasien sembuh : 4,013
10. Turki
Total kasus : 18,135
Total kematian : 356
Total pasien sembuh : 415
Sumber : World Meters
Diolah dari TribunJogja.com - UPDATE 3 April 2020 : Jumlah Kasus Virus Corona di Dunia Tembus Angka 1 Juta

WASPADA! Minggu Kedua April Fase Kritis Virus Corona, Lalu Kapan Berakhirnya Covid-19? Ini Jawabnya
Inilah hasil kajian sejumlah hasil penelitian di Indonesia soal kapan fase kritis virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Termasuk menjawab, kapan kira-kira berakhirnya virus corona di Indonesia?
Beberapa lembaga penelitian dan ilmuwan di Indonesia telah merilis hasil penelitian terkait prediksi titik puncak penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia.
Adapun beberapa penelitian tersebut terdiri atas kajian dari Badan Intelijen Nasional (BIN), Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB), Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemda DIY, Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Ilmuwan Matematika dari UNS hingga gabungan tim dari UGM.
Mayoritas dari penelitian-penelitian yang dilakukan bersumber dari data yang sama, yaitu data penambahan jumlah kasus penyebaran Covid-19 yang diperbarui harian oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
• Cegah Infeksi Covid-19 Dengan Mengonsumsi 5 Jenis Buah Berikut Ini, Mampu Meningkatkan Imun
• Tolak Pasien Corona Hingga Ancam Bakar Wisma Atlet, Ketua RT di Mimika Akhirnya Ditangkap Polisi

Mengutip keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020), berdasarkan kurva eksponensial yang diperoleh dari enam penelitian tersebut, dapat disimpulkan hal-hal berikut:
- Periode titik puncak mayoritas penelitian memprediksi terjadi sekitar bulan Mei 2020. Pada periode ini, diprediksi pertambahan jumlah kasus harian sudah mulai melambat.
- Periode kritis diprediksi terjadi pada minggu kedua bulan April hingga awal Mei 2020 di mana tingkat pertambahan harian akan meningkat cukup tajam
- Periode pemulihan diprediksi paling cepat pada 110 hari hingga 150 hari
Sedangkan secara rinci, berikut adalah penjabaran dari hasil masing-masing penelitian:
Badan Intelijen Nasional (BIN)
Pada 13 Maret 2020, peneliti dari Badan Intelijen Nasional (BIN) merilis informasi tentang estimasi puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Dalam paparannya, Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN Mayjen TNI Afini Boer mengatakan, pihaknya memperkirakan puncak penyebaran Covid-19 akan terjadi sekitar 60-80 hari sejak pengumuman kasus positif 2 Maret lalu.
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Pada 19 Maret 2020, peneliti dari ITB juga memaparkan perkiraan puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia yaitu sekitar akhir Maret hingga pertengahan April 2020.
Pandemi tersebut diperkirakan berakhir pada saat kasus harian baru terbesar berada di angka sekitar 600 pasien.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Richard's curve.
Namun, pada 23 Maret 2020, dilakukan revisi karena data terlapor sebagai data masukan dalam model Richard's curve sebelumnya terjadi perbedaan.
Waktu estimasi titik puncak penyebaran pun turut berubah, dari akhir Maret 2020 hingga pertengahan April 2020 menjadi akhir Mei atau awal Juni 2020.

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta
Pada 24 Maret 2020, ilmuwan pengenalan pola dari Pemda DIY Dr Joko Hariyono merilis prediksi puncak penyebaran Covid-19 yang didasarkan pada dua referensi pola, yaitu referensi global dan lokal.
Adapun hasil penelitian berdasarkan data harian kasus Covid-19 di Indonesia per 21 Maret 2020 menghasilkan estimasi periode puncak terjadi antara 70 hingga 100 hari atau sekitar 12 Mei hingga 12 Juni 2020. Jumlah total kasus diperkirakan tidak kurang dari 10 ribu kasus.
Periode kritis muncul pada rentang 40-60 hari dengan angka pertumbuhan harian meningkat secara drastis.
Sedangkan estimasi waktu pemulihan nasional diperkirakan sekitar 120-150 hari dari kasus pertama ditemukan.
Pada 27 Maret 2020, tim FKM UI juga merilis prediksi jumlah kasus dan titik puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Tim ini menghitung jumlah kasus berdasarkan statistik dari beberapa input indikator. Hasil prediksi jumlah kasus bervariasi antara 500.000 hingga 2.500.000 kasus dengan mempertimbangkan tingkat intervensi pemerintah.
Prediksi tersebut diasumsikan terjadi pada hari ke-77 atau sekitar pertengahan April 2020, di mana tim menggunakan patokan hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.
Ilmuwan Matematika Universitas Sebelas Maret
Ilmuwan Matematika UNS Sutanto Sastraredja memprediksi puncak Covid-19 di Indonesia terjadi pada pertengahan Mei 2020.
Namun demikian, akhir dari pandemi bergantung pada kebijakan yang diambil pemerintah.
Sutanto memaparkan secara matematis dinamika populasi Covid-19 dengan model SIQR.
Setelah ditemukan parameter, kemudian dimasukkan dalam rumus matematika, sehingga dapat dihitung kecepatan orang yang sudah terinfeksi dan yang masuk karantina.
Universitas Gadjah Mada
Guru Besar Statistika UGM Prof Dr rer nat Dedi Rosadi, alumni MIPA UGM Drs Herivertus Joko Kristadi, dan Alumni PPRA Lemhanas RI Dr Fidelis I.
Diponegoro juga turut menyampaikan hasil prediksi puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan menggunakan model yang mereka namakan sebagai model probabilistik yang didasari atas data real.
Dengan model tersebut, diperkirakan penambahan maksimum total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua April 2020 (7 April-11 April) dengan penambahan kurang dari 185 pasien/hari.
Diperkirakan jumlah penambahan akan terus menurun dan pandemi diprediksi akan berakhir sekitar 100 hari setelah 2 Maret 2020, yaitu sekitar 29 Mei 2020. Sedangkan maksimum total penderita positif Covid-19 adalah sekitar 6.174 kasus. (Kompas.com/ Vina Mukaromah)
Diolah dari: 1.677 Orang Terinfeksi Covid-19, Kapan Virus Corona di RI Berakhir?