Breaking News:

Virus Corona

KABAR BAIK di Tengah Corona, Agar Warga Tetap Mudik, Jokowi Usulkan Penggantian Hari Libur Lebaran

Tenangkan masyarakat yang ingin mudik lebaran 2020, Presiden Jokowi usulkan mengganti hari libur nasional setelah Idul Fitri.

Editor: Monalisa
Wartakota/ Tribunnews.com
Ilustrasi mudik, Presiden Joko Widodo 

TRIBUNSTYLE.COM - Presiden Joko Widodo mulai susun strategi agar masyarakat Indonesia tetap dapat mudik Idul Fitri 2020.

Presiden Jokowi akhirnya menjawab kerisauan masyarakat soal mudik saat Indonesia diterpa virus corona.

Agar warga tetap dapat menikmati mudik lebaran Idul Fitri 2020, Presiden Jokowi mengusulkan akan mengganti hari libur nasional.

Presiden Jokowi mengusulkan mengganti jadwal mudik pada libur nasional setelah hari raya Idul Fitri.

Hal itu diusulkan Jokowi untuk menenangkan masyarakat yang berpotensi tak bisa mudik di tengah wabah Covid-19.

"Saya melihat ini untuk mudik ini dalam rangka menenangkan masyarakat.

Sentilan Keprihatinan Rocky Gerung untuk dr Tirta yang Sibuk Urusi Corona, Nama Jokowi Ikut Disebut

Dukung Kebijakan Jokowi, PLN Siap Bebaskan Tarif Listrik 450 VA dan Diskon 900 VA Hingga Juni 2020

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan Virus Corona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan Virus Corona. (Youtube/Sekretariat Presiden)

Mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya.

Ini mungkin bisa dibicarakan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas soal mudik melalui sambungan konferensi video, Kamis (2/4/2020).

Ia juga mengusulkan nantinya pada hari libur pengganti mudik itu, pemerintah akan menyediakan fasilitas dan infrastruktur khusus mudik sebagaimana dilaksanakan di kala mudik Lebaran.

Nantinya, pemerintah daerah bisa menggratiskan tempat-tempat wisata milik mereka agar ramai dikunjungi masyarakat.

"Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat," lanjut Jokowi.

Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, pemerintah tengah merampungkan peraturan pemerintah (PP) terkait mudik.

PP itu akan mengatur pergerakan orang saat pulang kampung untuk mencegah penyebaran Covid-19.

PP tersebut, kata dia, akan memperkuat imbauan pemerintah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"PP-nya sedang dirumuskan mungkin dua hari lagi tentang masalah mudik itu," ujar Ma'ruf dalam konferensi pers melalui video conference, Selasa (31/3/2020).

"Tapi yang jelas, kami meminta masyarakat untuk tidak mudik sebab risikonya besar sekali," lanjut dia.

Ia mengatakan, sebagaimana anjuran agama Islam bahwa saat melakukan sesuatu yang diyakini dapat menimbulkan bahaya bagi dirinya atau orang lain adalah dilarang bahkan cenderung diharamkan.

Apalagi, saat ini pemerintah juga sudah meminta masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman sehingga warga negara wajib tidak melakukannya.

"Sesuatu yang wajib menurut agama dan diwajibkan oleh pemerintah itu menjadi kuat," kata dia.

Jokowi Siapkan Aturan Mengenai Mudik Lebaran 2020

Jokowi sebelumnya disebut tengah menyiapkan sejumlah aturan dan instruksi mengenai arus mudik lebaran 2020.

Hal tersebut disiapkan guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dalam keterangannya pada Senin (30/3/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

"Pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) sebagai dasar hukum pengaturan mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah untuk mencegah persebaran Covid-19," kata Fadjroel.

Menurut Fadjroel, Presiden Jokowi meminta semua elemen masyarakat agar tetap fokus pada pencegahan meluasnya Covid-19 dengan mengurangi mobilitas antar daerah.

Fadjroel juga mengimbau pada masyarakat yang sudah terlanjur pulang kampung agar selalu meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kesehatan.

Sebagian dari 459 armada bus mudik gratis BUMN yang diberangkatkan dari TMII, Jakarta Timur, Senin (19/6/2017).
Ilustrasi mudik dengan armada bus (TRIBUNNEWS/APFIA)

"Dan bagi masyarakat yang terlanjur mudik agar meningkatkan pengawasan, meningkatkan protokol kesehatan, tetapi tidak melakukan screening secara berlebihan," kata Fadjroel.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa keselamatan rakyat merupakan hal utama yang diupayakan pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

"Artinya, keselamatan rakyat ialah hukum tertinggi," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah memimpin rapat terbatas terkait mudik.

Jokowi menyebut banyak masyarakat yang mudik lebih awal sebagai dampak Covid-19.

Setidaknya sudah ada 14 ribu orang dari wilayah Jabodetabek yang sudah pulang ke kampung halamannya menggunakan bus dalam delapan hari terakhir.

Jumlah itu belum termasuk arus mudik yang menggunakan transportasi massal lainya, seperti kereta api, kapal laut, pesawat, serta mobil pribadi.

Para warga yang mudik itu rata-rata adalah pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian.

"Mereka terpaksa pulang kampung karena penghasilan turun sangat drastis atau bahkan hilang," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta jajarannya merumuskan langkah yang lebih tegas untuk mencegah lebih banyak warga yang mudik.

Ia menilai imbauan yang selama ini sudah disampaikan para pejabat daerah dan tokoh belum cukup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi akan Ganti Libur Nasional Lebaran agar Warga Tetap Bisa Mudik" dan judul Jokowi Akan Terbitkan Perpres dan Inpres Atur Mudik Lebaran 2020

Sumber: Kompas.com
Tags:
Presiden JokowiIdul Fitri 2020mudikliburvirus coronaCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved