Virus Corona
UPDATE Virus Corona Nasional Minggu 29 Maret 2020, Bertambah 130 Kasus, Total 1.285 Pasien
Pemerintah kembali memperbarui data pasien positif virus corona atau Covid-19 pada hari ini, Minggu (29/3/2020).
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Pemerintah kembali memperbarui data pasien positif virus corona atau Covid-19 pada hari ini, Minggu (29/3/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menuturkan, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh pemerintah sejak Sabtu (28/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Minggu (29/3/2020) pukul 12.00, ada penambahan pasien positif sebanyak 130 kasus.
Sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia per hari Minggu (29/3/2020) sebanyak 1.285 kasus positif.
"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130 orang, sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 (kasus)," kata Yurianto.
Yuri juga menjelaskan bahwa ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 5 orang dan totalnya menjadi 64 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 bertambah sebanyak 12 orang dan totalnya menjadi 114 orang.

Yuri mengingatkan bahwa masih ada kasus positif yang belum melakukan isolasi.
"Mari kita sadari betul bahwa penambahan kasus positif ini, sekali lagi menggambarkan bahwa masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi," kata Yuri.
Selain itu, Yuri juga mengatakan bahwa masih ada penularan melalui kontak dekat antar masyarakat dan masih ada masyaraat yang belum mencuci tangan.
Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan physical distancing untuk menekan laju penularan virus corona atau Covid-19.
(TribunStyle.com/ Anggie)
• UPDATE Corona Dunia - 660.000 Terinfeksi, 140.000 Sembuh, Amerika Terbanyak, Italia 10.000 Tewas
• Mengapa Corona Ganas? Ilmuwan Bongkar Penampakan di Microscope: Bulat, Kasar, Menyeramkan
• Indonesia, Amerika, Italia, Kelabakan Hadapi Corona, Ini Puisi Pilu Jusuf Kalla Tagih Janji Tuhan

Ilmuwan Bongkar Penampakan Virus Corona di Microscope
Sebelumnya, banyak beredar ilustrasi wujud dari Covid-19 ini.
Digambarkan, virus corona berbentuk bulat dan terdapat beberapa mahkota pada sisi-sisinya.
Lantas benarkan demikian wujud aslinya?
Dilansir oleh Business Today, ilmuwan di India telah mengungkapkan penampakan dari virus corona tersebut.
Tim ilmuwan ICMR-NIV di Pune, India ini menganalisa sampel Swab Test atau usap tenggorokan.
• VIRAL Wanita & Anak Kecil Menghisap Rokok Herbal Demi Cegah Virus Corona, Ini Fakta Untuk Kesehatan
• VIRAL Cara Dokter Agar Virus Corona Pasien Tak Menular ke Anak Istri, Triknya Mudah Tapi Harus Rela

Hasil penelitian tersebut kemudian diterbirkan dalam Indian Journal of Medical Research (IJMR) edisi terbaru.
Para ilmuwan itu berhasil mengamati gejala pernafasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2) atau virus corona baru.
Mereka mengamati dengan jelas tentang virus itu di bawah mikroskop khusus berdaya tinggi.
Para ilmuwan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) mengambil gambar dari sampel usap tenggorokan pasien yang positif virus Corona yang telah dites positif pada 30 Januari di Kerala.
Gambaran Sars-Cov-2 ini dari pasien wanita, seorang mahasiswa kedokteran yang menempuh pendidikan di Wuhan, China.
Dirinya didiagnosis Covid-19 setelah kembali ke India.
Pengurutan gen sampel dari Kerala yang dilakukan di National Institute of Virology (NIV) di Pune menemukan bahwa virus itu 99,98 persen cocok dengan virus di Wuhan.
Hingga saat ini, morfologi terperinci studi tentang bentuk-bentuk benda dan ultrastruktur virus ini masih belum sepenuhnya dipahami.
Ultrastruktur hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron yang dapat diperbesar.
ICMR menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM) untuk gambar Sars-CoV-2 dari sampel usap tenggorokan.
Sebanyak tujuh partikel virus yang bernoda negatif, yang memiliki fitur seperti partikel virus corona, dicitrakan dari sampel.
Gambar-gambar mikroskop yang diambil oleh para ilmuwan ICMR menampilkan bentuk bulat dari virus serta proyeksi menonjol keluar dari permukaannya berupa struktur permukaan berbatu yang memiliki proyeksi selubung.
Gambar tersebut mengungkapkan adanya proyeksi seperti tangkai yang berakhir pada struktur peplomerik bulat yang khas dari partikel coronavirus.
“Singkatnya, sepengetahuan kami, ini adalah laporan pertama dari India yang mendeteksi virus SARS-CoV-2 yang menggunakan TEM langsung dalam spesimen usap tenggorokan yang dikonfirmasi oleh PCR. Meskipun pencitraan TEM dibatasi oleh beban partikel dalam spesimen, kami masih bisa mendeteksi partikel utuh yang dapat diidentifikasi secara morfologis dalam sampel klinis yang disimpan tanpa fiksasi awal, "kata penelitian itu.
Artikel berjudul "Transmission electron microscopy imaging of SARS-CoV-2" atau "Pencitraan mikroskop elektron transmisi dari SARS-CoV-2" ini telah ditulis oleh Tim Pusat Influenza Nasional ICMR-NIV.
Para penulis termasuk Atanu Basu, wakil direktur dan kepala mikroskop elektron dan patologi di NIV Pune.
Menurut artikel itu, satu partikel virus sangat terpelihara dengan baik, menunjukkan fitur yang sangat khas dari virus corona.
Partikel ini berukuran 75 nm dan menunjukkan penggumpalan noda yang tidak merata pada permukaan dan proyeksi amplop berbeda yang berakhir dengan peplomerik bulat (lonjakan glikoprotein pada permukaan virus).
Ini mengikat hanya pada reseptor tertentu pada sel inang.
Menurut penelitian, deskripsi human coronavirus novel, awalnya disebut sebagai Wuhan coronavirus (CoV), saat ini ditetapkan sebagai sindrom pernafasan akut akut (SARS) -CoV-2 sesuai dengan Komite Internasional terbaru tentang Taksonomi Virus ( ICTV) klasifikasi.
Ini mungkin adalah virus pneumonia manusia terbaru dengan potensi wabah yang tinggi.
Virus novel ini awalnya diidentifikasi melalui sequencing generasi berikutnya (NGS) dan disarankan untuk memiliki kemungkinan asal zoonosis.
Hingga saat ini, morfologi terperinci dan ultrastruktur virus ini masih belum sepenuhnya dipahami.
Update Penyebaran Virus Corona di Dunia
Penyebaran wabah virus corona secara global masih terus bertambah.
Dilansir dari Kompas.com merujuk data real time, Coronavirus COVID-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University, tercatat ada 662.073 kasus hingga Minggu (29/3/2020) pagi.
Dari ratusan ribu kasus tersebut, 139.426 orang dilaporkan sembuh. Sementara korban jiwa akibat virus yang pertama kali menyebar di Kota Wuhan, China tersebut mencapai 30.780.
Adapun jumlah negara yang mengonfirmasi terjangkit virus corona mencapai 200 negara.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia:
1. Amerika Serikat: 123.271 kasus, 2.202 orang meninggal, total sembuh 3.231
2. Italia: 92.472 kasus, 10.023 orang meninggal, total sembuh 12.384
3. China: 81.394 kasus, 3.295 orang meninggal, total sembuh 74.971
4. Spanyol: 73.235 kasus, 5.982 orang meninggal, total sembuh 12.285
5. Jerman: 57.695 kasus 433 orang meninggal, total sembuh 8.481
6. Perancis: 37.575 kasus, 2.314 orang meninggal, total sembuh 5.700
7. Iran: 35.408 kasus, 2.517 orang meninggal, total sembuh 11.679
8. Inggris: 17.089 kasus, 1.019orang meninggal, total sembuh 135
9. Swiss: 14.076 kasus 264 orang meninggal, total sembuh 1.530
10. Belanda: 9.762 kasus, 639 orang meninggal, total sembuh 3
Populasi India yang memiliki penduduk sebesar 1,3 miliar orang diberikan pemberitahuan lockdown tiga pekan secara mendadak.
Mereka mengetahuinya hanya kurang dari empat jam sebelum kebijakan itu diumumkan pada Selasa 24 Maret 2020.
Negeri Bollywood secara resmi melaporkan sekitar 900 kasus positif.
Namun, para ahli khawatir bahwa jumlah infeksi sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
India memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia, meskipun upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas.
Sejauh ini 20 orang dilaporkan meninggal akibat Virus Corona. (Dhita Mutiasari/TribunPontianak)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Pertama Kalinya, Ilmuwan di India Publikasikan Gambar Penampakan Virus Corona
• Cara Membuat Disinfektan Sendiri Guna Cegah Penyebaran Virus Corona di Sekitar Rumahmu
• Manfaat Berjemur Saat Pandemi Virus Corona, Ini Waktu yang Tepat untuk Tubuh Mendapatkan UVB