Breaking News:

Virus Corona Belum Reda Kini Muncul Lagi Hantavirus, Hati-hati dengan Hewan Pengerat Ini

Belum juga reda virus corona yang mewabah, kini muncul penyakit hantavirus yang sudah merenggut nyawa.

Editor: Monalisa
animal-dream.com, Stockphoto
Hantavirus berasal dari hewan pengerat seperti tikus 

TRIBUNSTYLE.COM - Belum juga reda virus corona yang mewabah, kini muncul penyakit hantavirus yang sudah merenggut nyawa.

Gejala yang ditunjukkan Hantavirus ternyata memiliki kesamaan seperti virus corona atau Covid-19.

Gejala yang ditunjukkan oleh orang yang terserang Hantavirus ini juga mengalami demam, nyeri otot dan dan sakit kepala.

Bedanya antara virus corona dan Hantavirus adalah adanya peran hewan pengerat atau tikus

Sama seperti virus corona, Hantavirus jika tak ditanggani dengan segera dapat mengakibatkan kematian.

Satu korban meninggal akibat Hantavirus sudah terjadi di China.

Kesaksian Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona, Berawal Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19

POPULER Baca tentang Corona Lalu Merasa Meriang, Bisa Jadi Gejala Psikosomatik, Apa Bahayanya?

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.(AFP/STR/CHINA OUT)
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.(AFP/STR/CHINA OUT) (AFP/STR/CHINA OUT)

Melansir dari Weibo, Senin (23/3/2020) dari distrik Ningshan, Provinsi Shaanxi, situs resmi otoritas setempat mengabarkan seorang pekerja tewas di dalam bus.

Pria tersebut dikabarkan tewas bukan lantaran terjangkit virus corona melainkan virus lain bernama hantavirus.

Dilansir dari China Global Times, pria asal Yunnan tersebut tewas di dalam bus salam perjalanan pulang menuju provinsi Shandong.

Akibat kematian pria tersebut, 32 orang lainnya yang juga ada di dalam bus yang sama ikut di tes.

Pengecekan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penularan penyakit akibat hanvirus atau tidak.

Pemerintah kabupaten Ningshan mengatakan pada pukul 23:00 waktu setempat, Shandong Leasing Limited Longwei bus yang berisi dua orang supir, seorang petugas medis dan 30 pekerja di kota Mengding sedang menempuh perjalanan pulang ke provinsi Shandong.

Ketika bus itu melewati distrik Ningshan, provinsi Shaanxi, petugas medis yang ada di dalam bus membantu seorang pekerja yang merasa kurang enak badan.

POPULER Hasil Tes Negatif Corona, Dokter Handoko Gunawan Pulang ke Rumah Naik Taksi

Pekerja itu bernama Tian Moumou. Petugas medis akhirnya menghubungi call center 120 untuk meminta pertolongan.

Tak lama, setelah petugas medis datang untuk memeriksa demam dan indikasi pneumonia dari pasien bernama Moumou, pasien itu akhirnya tewas di kota Ankang, provinsi Shaanxi, China.

Petugas medis menemukan kematiannya tidak berkaitan dengan virus corona melainkan virus bernama hantavirus berdasarkan tes nukleus acid di mana pekerja lainnya juga diminta mengikuti tes yang sama.

Hantavirus, berdasarkan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan (CDC) AS, adalah anggota virus yang penyebarannya diawali oleh hewan pengerat tikus dan dapat menyebabkan beragam penyakit kepada manusia.

Hantavirus bisa menyebabkan HPS (hantavirus pulmonary syndrome), demam berdarah dan bahkan sindrom ginjal (HFRS).

Penyakit ini tidak menyebar melalui udara namun dapat menyebar jika orang-orang menyentuh urin, tinja dan air liur tikus atau mengalami gigitan dari hewan perantara virus (inang) yang terinfeksi.

Gejala awal HPS biasanya lelah seperti tidak enak badan, demam, dan nyeri otot bersama dengan sakit kepala, pusing, meriang dan sakit perut.

Jika tidak segera diobati, penyakit itu bisa menyebabkan batuk dan sesak napas, bahkan berakibat fatal dengan tingkat kematian sebanyak 38 persen menurut CDC.

Hal serupa juga dialami oleh penderita HFRS, bedanya penyakit yang juga disebabkan hantavirus ini memiliki gejala tekanan darah rendah, syok akut, kebocoran pembuluh darah dan gagal ginjal akut.

HPS tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, sementara penularan HFRS antar manusia sangat jarang terjadi.

Salah satu tindakan pencegahan terhadap kedua penyakit yang disebabkan hantavirus itu adalah kontrol populasi hewan pengerat. 

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul:belum-selesai-virus-corona-seorang-pria-tewas-akibat-hantavirus

Coronavirus.
Coronavirus. (Freepik)

Kesaksian Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona, Berawal Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19

Dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya tertular virus corona karena hal sepele yang berasal dari pasien positif covid-19.

Ia pun memberikan pengakuannya kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui video testimoni di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/3/2020).

 Ilmuwan China Ungkap Rahasia Virus Corona Hilang Tak Bersisa dan Caranya, Ikuti Instruksi WHO

 Lakukan Syuting di Tengah Pandemi Corona, Ria Ricis Ditegur Triawan Munaf: Harusnya Mengedukasi

Tenaga medis virus corona
Tenaga medis virus corona ((AFP/HECTOR RETAMAL))

Sosok Dokter tersebut adalah dr Markus PPDS Anastesi, dokter anastesi RSUD Dr Soetomo.

Diketahui Dokter Markus terkonfirmasi sebagai positif covid-19 setelah sempat berinteraksi dengan orang yang sebelumnya sudah positif covid-19.

Interaksinya sangat sederhana.

Ia tak sengaja lewat di hadapan pasien positif VIrus Corona tersebut saat keluar dari kamar mandi, saat kebetulan pasien tersebut batuk dan dengan kondisi tanpa mengenakan masker.

"Saya dr Markus, saya PPDS anestesi RSUD Dr Soetomo.

Saya merupakan salah satu pasien covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.

Untuk itu saya ingin berterima kasih pada Gubernur Jatim beserta jajaranya melalui satgas covid-19 Jatim.

Juga pada guru-guru saya dari departemen anestesi RSUD Dr Soetomo, juga kepeda tim PINERE dan juga kepada dirut Soetomo yang telah membantu saya dan telah merawat saya dengan luar biasa sehingga saat ini saya boleh keluar rumah sakit.

Saya dinyatakan sembuh dari virus covid-19,” kata dr Markus dalam video yang ditayangkan di kesempatan jumpa pers tersebut.

Ia mengatakan bahwa besar harapannya agar apa yang diupayakan bersama dalam Gugus Tugas tersebut bisa terlaksana seperti mengaktifkan RS Menur sebagai rumah sakit khusus untuk menangani covid-19 di Surabaya.

“Juga besar harapan saya segera dilakukan tes massal sehingga masyarakat boleh tahu boleh mempunyai tanggung jawab lebih jika dikatakan positif yaitu mereka akan isolasi diri di rumah dan tak menularkan ke orang lain,” tegasnya.

Ia juga meminta agar alat alat medis segera disiapkan untuk menghadapi infeksi yang mengarah ke gejala yang berat.

Juga yang tak kalah penting ia meminta masyarakat untuk bersama sama meningkatkan kesadaran untuk melakukan social distancing, yang menjaga diri dengan tidak ikut melakukan perkumpulan.

Dan menjaga diri melalui isolasi diri di rumah.

Hal ini dilakukan supaya tidak menyebarkan virus yang potensial berbahaya bagi orang tua atau orang memiliki banyak penyakit.

“Saya juga berharap kepada Gubernur Jawa Timur, juga satgas covid-19 untuk tidak lupa menyediakan rumah singgah buat kami, para tenaga medis supaya kami tidak khawatir ketika bekerja pulang dan membawa virus itu kemudian menulari keluarga kami," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Pengakuan Dokter di Surabaya Tertular Virus Corona Karena Hal Sepele Tak Disengaja Pasien Covid-19, 

Sumber: Kompas.com
Tags:
virus coronaCovid-19tewasChinaHantavirustikusYunnan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved