Virus Corona
Tiba-tiba Meriang Setelah Baca Berita tentang Corona? Bisa Jadi Alami Psikosomatik, Ini Bahayanya
Kenali bahaya psikosomatik di tengah kepanikan masyarakat akan virus corona yang tengah mewabah di Indonesia. Termasuk mendadak meriang dan batuk.
Editor: Monalisa
Sebagian besar gangguan psikosomatik ini melibatkan pikiran dan tubuh.
Bagaimana kita bereaksi terhadap penyakit dan bagaimana kita mengatasi itu sangat bervariasi dari orang ke orang.
Faktor mental juga mempengaruhi beberapa titik di tubuh.
Misalnya merasakan sesak dan sakit dada, namun secara fisik tidak ditemukan adanya indikasi gangguan di jantung atau paru-paru.
Umumnya penderita psikosomatik berusia muda, dan didominasi wanita. Pemicunya adalah stres.
Sebagai contoh, ketika merasa cemas dan stres, detak jantung menjadi cepat, berdebar, merasa sakit (mual), tremor, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut dan napas menjadi cepat.

Ketika kita cemas, gejala fisik meningkat akibat meningkatnya aktivitas impuls saraf yang dikirim dari otak ke berbagai bagian tubuh, dan adanya pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.
Otak mungkin dapat mempengaruhi sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan penyakit.
Biasanya, dokter juga akan mempertimbangkan faktor-faktor mental dan sosial yang mungkin mempengaruhi timbulnya penyakit.
Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah psikis, kita perlu menjaga kondisi mental.
Hindari stres, buat pikiran tenang, atasi rasa cemas, hindari depresi, dan selalu berpikiran positif.
• UPDATE Total Kematian Virus Corona di Italia Capai Angka Tertinggi, Ada 6.077 Pasien Meninggal
Pikiran mempengaruhi fisik
Ingat, pikiran dapat berpengaruh pada tubuh.
Pikiran dapat menyebabkan gejala-gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, saat kita merasa takut.
Misalnya, ketika kita takut atau cemas kita sering merasa: