Virus Corona
Anggota DPR RI & Keluarga Bakal Rapid Test Covid-19, Dokter Ini Singgung Nasib Krisdayanti
Semua anggota DPR dan keluarganya bakal di cek kesehatan soal Covid-19. Dokter muda dan spesialis ini justru nekat singgung nasib Krisdayanti.
Penulis: Octavia Monalisa
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Sekertariat Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, meminta dilakukan rapid test khusus Covid-19 untuk para anggota DPR berserta keluarga mereka. Nasib Krisdayanti justri disinggung dokter spesialis ini.
Kabar rapid test virus corona untuk para anggota DPR RI dan keluarga rupanya kini tengah menjadi sorotan publik.
Bahkan seorang dokter bernama Muhammad Yusuf ini terang-terangan menyinggung nasib Krisdayanti sebagai anggota dewan.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Krisdayanti sang anggota DPR RI diketahui berlibur ke luar negeri di tengah wabah virus corona.
Aksi adik Yuni Shara berlibur dalam kondisi Tanah Air darurat corona ini pun ramai diperbincangkan.
Tak terkecuali Dokter Muhammad Yusuf yang baru-baru ini menyingung nasib Krisdayanti terkait isu rapid test Covid-19.
• Momen Romantis Krisdayanti & Raul Lemos Liburan ke Swiss, Begini Ekspresi Bahagia Adik Yuni Shara

Seperti diketahui Sekertariat Jenderal DRP, Indra Iskandar, meminta dilakukan rapid test khusus Covid-19 untuk para anggota DPR berserta keluarga mereka.
Melansir laman Kompas.com, rapid test tersebut akan dilakukan mulai Kamis (26/3/2020) mendatang.
Tes tersebut rencananya akan dilakukan pada 2000 orang.
Sayangnya wacana soal rapid test untuk anggota DPR dan keluarganya ini menuai kritik dari dokter spesialis ObsGyn Konsultan Onkologi tersebut.
Lewat akun Instagramnya, Dokter Muhammad Yusuf membuat surat terbuka untuk Presiden Jokowi.
• POPULER Yuni Shara Beri Isyarat Kabar Krisdayanti yang Sudah Kembali dari Swiss
Ia menyayangkan tindakan Krisdayanti sebagai wakil rakyat yang malah asyik liburan, dan tidak mempedulikan nasib rakyatnya.
Bahkan, KD nantinya akan mendapat fasilitas rapid test dari pemerintah.
Yusuf menilai nasib para anggota DPR yang mendapat hak istimewa sangat kontradiktif dengan nasib para dokter dan tenaga medis, yang berada di garda terdepan untuk menangani pendemi ini.
"Surat terbuka buat Presiden RI @jokowi, @bnpb_indonesia.