Breaking News:

virus corona

Buat yang Suka Belanja Online, Mungkinkah Ketularan Corona dari Bungkusnya? Simak Jawaban Sang Ahli

Jawaban para ahli kesehatan soal benarkah virus corona bisa menulari dari plastik pembungkus belanjaan.

kolase TribunStyle.com/rencongpost
plastik belanja dan virus corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Hingga kini, virus corona telah menyebar luas di Indonesia.

Pemerintah sendiri telah mengeluarkan himbauan untuk melakukan segala aktivitas #dirumahaja.

Rupanya hal ini membuat banyak orang memilih melakukan berbagai hal secara online, termasuk aktivitas berbelanja.

Mulai dari membeli pakaian, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan mandi, hingga memesan makanan.

Namun, tak sedikit orang yang khawatir, apakah kardus yang membungkus paket yang dikirimkan pada mereka bisa terkontaminasi virus corona?

Dilansir dari Business Insider, kecil kemungkinannya untuk dapat terinfeksi virus corona dari kardus pembungkus paket yang dikirim.

POPULER 12 Kabar Baik Virus Corona, Perkembangan Vaksin hingga Siapnya Obat Covid-19 di Indonesia

Viral WNA di Bali Tewas Diatas Motor, Sempat Kejang-kejang, Setelah Diperiksa Positif Corona

Ilustrasi
Ilustrasi (shutterstock)

Ini karena virus corona tak dapat hidup untuk waktu yang lama di permukaan keras.

Virus corona menyebar terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, kemudian menyebarkan tetesan yang mengandung virus ke orang lain.

Sehingga, para ahli kesehatan mengatakan, risikonya sangat kecil virus corona bisa menyebar melalui pembungkus paket yang diantar ke rumah.

"Jika ada transmisi melalui paket, kita akan melihat penyebaran global langsung dari China pada awal wabah," kata Elizabeth McGraw, direktur Pusat Penyakit Infeksi Menular di Pennsylvania State University.

"Kami tidak melihat hal itu dan karena itu saya pikir risikonya sangat rendah."

Namun, menurut Rachel Graham, seorang ahli epidemiologi di University of North Carolina, jika kamu ingin ekstra hati-hati, kamu dapat membersihkan paket yang baru diterima.

Ada bukti virus corona dapat hidup di permukaan tertentu selama berhari-hari, tetapi itu tidak berarti kamu akan mendapatkan Covid-19.

Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan, bahwa coronavirus dapat hidup di permukaan, tetapi jumlah mereka bisa bertahan hidup juga tergantung pada bahan permukaan.

Sebuah studi baru dari National Institutes of Health menemukan, virus corona dapat bertahan hingga tiga hari pada plastik dan baja, dan 24 jam di atas kertas karton.

Studi 1 Maret di Journal of Hospital Infection menemukan, bahwa virus corona dapat bertahan hingga empat hari pada kayu dan kaca, serta hingga lima hari pada logam, plastik, dan keramik pada suhu 20 derajat Celsius.

Periode waktu ini dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban, dan sifat permukaan yang berpori seperti kardus, uang kertas, dan kain.

Selain itu, kondisi pengiriman mempersulit virus corona untuk bertahan hidup.

"Kami yakin bahwa virus corona cenderung hanya hidup beberapa jam hingga beberapa hari di bawah kondisi seperti yang kami paparkan, termasuk perubahan suhu dan kelembaban," kata McGraw.

Menurut situs web CDC, "ada kemungkinan risiko penyebaran yang sangat rendah dari produk atau kemasan yang dikirim selama beberapa hari atau minggu pada suhu kamar."

Jika kamu memang ingin ekstra hati-hati, bersihkan paket dengan larutan alkohol sebelum membawanya masuk ke dalam rumah.

Larutan berbasis alkohol dapat membantu mendesinfeksi paket, jika itu membantu meredakan kecemasanmu tentang virus.

Seperti dilaporkan Business Insider, para penulis studi Journal of Hospital Infection menyarankan, menggunakan alkohol antara 62% dan 71% alkohol etanol.

Larutan dengan hidrogen peroksida 0,5% atau 0,1% natrium hipoklorit juga efektif, menurut para peneliti.

“Semprotkan larutan pada paket, tunggu lima atau enam menit, lalu bersihkan,” kata Graham.

Graham menambahkan, penting untuk tidak menyentuh wajah saat memegang paket. Segera buka paket, keluarkan isinya, dan segera mencuci tangan dengan sabun sesudahnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mungkinkah Tertular Virus Corona dari Pembungkus Paket Belanja Online?"

Ilustrasi penularan virus corona
Ilustrasi penularan virus corona (Shutterstock)

UPDATE Data Virus Corona, Jumlah Pasien Covid-19 Bertambah, 38 Orang Meninggal, Tertinggi di Jakarta

Penyebaran virus corona terus meluas di Indonesia.

Pemerintah menyampaikan update data terkait pasien positif virus corona atau yang mengidap penyakit Covid-19 di Indonesia.

Terdapat penambahan jumlah pasien yang mengidap virus corona.

Jumlah pasien meninggal setelah mengidap Covid-19 di Indonesia kini jumlahnya menjadi 38 kasus.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Sabtu (21/3/2020).

"Ada penambahan kasus kematian 6 orang, sehingga totalnya 38 orang (pasien Covid-19 yang meninggal dunia)," ujar Yurianto.

Angka ini bertambah 6 kasus sejak pengumuman yang diumumkan kemarin, yaitu 32 kasus yang didapat hingga Jumat (20/3/2020) pukul 12.00 WIB.

 Bela Fatwa MUI, Ini Kata Ustaz Abdul Somad Soal Sholat Jumat Diganti Sholat di Rumah karena Corona

 Gara-gara Virus Corona, Balapan MotoGP 2020 Ditunda, Nasib Danilo Petrucci Juga Jadi Tanda Tanya

Ilustrasi pasien terjangkit virus corona
Ilustrasi pasien terjangkit virus corona (EPA via AlJazeera)

Adapun penambahan 6 kasus baru mengenai pasien Covid-19 yang meninggal dunia berasal dari DKI Jakarta (5 orang) dan Banten (1 orang).

Hingga Sabtu ini, diketahui bahwa secara total ada 450 pasien Covid-19 di Indonesia.

Jumlah ini bertambah 81 kasus sejak kemarin, yaitu hingga Jumat siang.

DKI tertinggi

DKI Jakarta menjadi wilayah yang mencatat angka pasien meninggal akibat Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Hingga Sabtu sore ini, tercatat ada 23 kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Jakarta.

Dari jumlah tersebut, terdapat penambahan 5 kasus baru pasien meninggal, yang tercatat sejak kemarin siang pukul 12.00 WIB.

Di bawah DKI Jakarta, Jawa Barat mencatatkan jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 yang cukup tinggi. Ada 7 kasus pasien meninggal di Jawa Barat.

Jawa Tengah juga mencatat kasus kematian tertinggi akibat Covid-19, yaitu 3 kasus pasien meninggal.

Berikut data pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia hingga Sabtu sore ini:

1. DKI Jakarta: 23 kasus (5 kasus baru)

2. Jawa Barat: 7 kasus

3. Jawa Tengah: 3 kasus

4. Banten: 2 kasus (1 kasus baru)

5. Bali: 1 kasus

6. Jawa Timur: 1 kasus

7. Sumatera Utara: 1 kasus. (Kompas.com/Ardito Ramadhan).

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Pasien Covid-19 Meninggal Tambah 6 Orang, Total Ada 38 Kasus"

 
Sumber: Kompas.com
Tags:
belanja onlinevirus coronaCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved