Virus Corona
Tak Semua Horor, Ini 11 Kabar Baik Virus Corona, Termasuk Sudah Siapnya Obat Covid-19 di Indonesia
Tak selamanya kian buruk, ada 10 kabar baik soal virus corona yang perlu diketahui, kurangi paranoidmu!
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Menyebarnya wabah virus corona menimbulkan kekhawatiran dunia.
Di beberapa negara, kini semakin banyak yang terinfeksi virus bernama covid-19 ini.
Virus corona selalu menjadi topik utama dalam pemberitaan setiap harinya, baik di media sosial maupun di berbagai media.
Virus yang mulai merebak pada Desember 2019 di Wuhan, Hubei, China ini kerap dikabarkan dengan pemberitaan yang bernada negatif, seperti jumlah korban yang meninggal, penyebaran virus yang semakin meluas, dan angka infeksi yang terus melonjak.
Meskipun demikian, ada sejumlah berita dari beberapa penjuru dunia yang memberikan secercah harapan di tengah-tengah pandemi ini.
• Jokowi Andalkan Avigan dan Chloroquine Untuk Obat Pasien Corona, Seberapa Ampuh? Ini Fakta-Faktanya
• Penjelasan Lengkap Apa itu Corona, Gejala Virus Covid-19, Ciri-ciri Hingga Cara Mencegahnya

Berikut 10 pemberitaan kabar baik yang telah dirangkum oleh Timesunion terkait virus corona beberapa waktu terakhir ini:
1. Lebih dari 70 persen pasien virus corona di China sembuh
China merupakan negara yang diketahui sebagai awal mula penyebaran virus corona pertama kali, terkhusus di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Sebelumnya, seorang warga negara China menderita penyakit sesak napas misterius pada Desember 2019 dan pada Februari 2020 penyakit tersebut resmi dinamakan Covid-19.
Kendati sebagai pusat wabah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, dari sekitar 80.000 kasus terinfeksi virus corona di China per Jumat (20/3/2020), sebanyak 70 persen lebih pasien telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.
2. Ilmuwan telah menemukan cara virus corona menembus ke dalam sel manusia
Menurut media Live Science, para ilmuwan telah menemukan bagaimana virus corona menembus ke dalam sel manusia, yang akan membantu secara signifikan dalam mengembangkan perawatan.
Mereka juga mengungkapkan gambar pertama mengenai bagaimana virus corona berikatan dengan sel-sel pernapasan manusia untuk menghasilkan lebih banyak virus.
Gambaran tersebut juga telah diperbesar sampai ke perbesaran atom pada titik-titik yang mengikat.
Dengan adanya pemberitaan ini, masyarakat setidaknya paham bagaimana virus memasuki sel dan hal ini dapat membantu peneliti dalam menemukan obat-obatan dan vaksin untuk melawan virus.
3. Ilmuwan Kanada telah membuat terobosan besar dalam upaya mengembangkan vaksin
Berdasarkan pemberitaan New York Post, sebuah tim ilmuwan Kanada akhirnya mengisolasi dan menumbuhkan salinan virus corona, yang saat ini dapat membantu mereka mempelajari patogen untuk mengembangkan pengujian, perawatan, vaksin yang lebih baik, dan mendapatkan pemahaman yang rigid tentang kajian biologinya.
4. Polusi udara telah merosot di sejumlah kota akibat karantina
Analis dari Washington Post mencatat ada penurunan drastis gas rumah kaca utamanya di Eropa karena orang-orang melakukan karantina dan mengakibatkan mobil (kendaraan pribadi) tetap terparkir di rumah.
Sementara itu, pakar ekonomi perubahan iklim di Universitas Teknologi Georgia yang telah memperlajari kebijakan iklim Italia, Emanuele Massetti mengungkapkan, dalam beberapa hari ke depan orang-orang di Italia utara akan menikmati udara terbersih yang pernah ada.
Kondisi ini juga terjadi di China setelah terjadinya kebijakan lockdown besar-besaran saat melonjakny akasus virus corona.
Sebuah analisis yang dilakukan oleh situs iklim Carbon Brief menyebutkan bahwa terdapat penurunan penggunaan energi dan emisi di China sebanyak 25 persen.
5. Peneliti Johns Hopkins klaim antibodi dari pasien yang sembuh dapat membantu melindungi orang yang rentan
Sebuah tim dari Johns Hopkins University, AS bersama banyak peneliti lain sedang mempelajari apakah antibodi dari pasien yang pulih/sembuh dari virus corona dapat membantu melindungi orang-orang yang berisiko/rentan terinfeksi virus corona.
Dalam sebuah makalah baru, para ahli penyakit menular menjelaskan bagaimana antibodi virus, yang terkandung dalam serum darah pasien yang sudah pulih dari coronavirus baru, kemudian dapat disuntikkan ke orang lain, menawarkan mereka perlindungan jangka pendek.
Formula medis yang telah lama ini, disebut terapi antibodi pasif, telah ada sejak akhir abad ke-19, dan secara luas digunakan selama abad ke-20 untuk membantu membendung wabah campak, polio, dan influenza.
"Penempatan opsi ini tidak memerlukan penelitian atau pengembangan," ujar ahli imunologi, Arturo Casadevall pada Science Alert.
"Itu bisa digunakan dalam beberapa minggu karena bergantung pada praktik bank darah standar. Pemberian antibodi pasif menjadi cara untuk memberikan kekebalan langsung kepada orang yang rentan," ujar para peneliti.
6. China bangkit kembali, membuka taman dan melonggarkan pembatasan perjalanan
Sementara itu, ketika virus corona baru terkendali atau mulai mereda di China, pemerintah setempat telah membuka taman dan tempat wisata di seluruh negeri, dan juga pembatasan perjalanan.
"Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, wabah telah melewati puncaknya, dan angka tersebut nampaknya mendukung klaim tersebut," ujar pemberitaan dari South China Morning Post pada Kamis (19/3/2020).
7. Peneliti Australia sedang menguji dua obat untuk melawan virus corona
Para ilmuwan di Australia mengklaim telah mengidentifikasi bagaimana sistem kekebalan tubuh melawan virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.
Diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, penelitian menunjukkan orang-orang sembuh dari virus corona, seperti mereka sembuh dari flu.
"Adapun penemuan ini penting, sebab ini pertama kalinya para ilmuwan benar-benar memahami bagaimana sistem kekebalan tubuh kita memerangi Covid-19," ujar rekan penulis studi Prof. Katherine Kedzierska kepada BBC News.
8. Apple dan Starbucks membuka kembali semua toko di China

Saat toko dan restoran di seluruh AS telah menutup toko, baik Apple maupun Starbucks telah membuka kembali semua toko mereka di China.
Adapun tindakan ini dilakukan, karena penyebaran virus corona yang mulai melambat di seluruh China.
9. Obat flu Jepang terbukti efektif obati Covid-19
Dilansir dari The Guardian, seorang pejabat di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Zhang Xinmin mengatakan, favipiravir yang dikembangkan oleh anak perusahaan Fujifilm, telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis di Wuhan dan Shenzhen yang melibatkan 340 pasien.
Diketahui, obat tersebut memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan terbukti efektif menyembuhkan virus corona.
"Ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan jelas efektif dalam perawatan," ujar Zhang pada Selasa (17/3/2020).
10. Tempat penyulingan di AS buat hand sanitizer dan memberikan gratis kepada publik
Associated Press mengungkapkan, meski kebanyakan warga AS dapat tenang mengantisipasi virus corona dengan cara membeli barang secara mendadak (panic buying), namun tempat penyulingan di AS menggunakan alkohol teruji secara klinis dapat membuat pembersih tangan dan membagika secara gratis.
Tindakan ini merupakan sumbangan untuk memerangi virus corona.
11. Presiden Jokowi Sudah siapkan Puluhan Ribu Butir Avigan Untuk Obati Pasien Corona
Presiden Jokowi akhirnya mengandalkan Avigan dan Cloroquine sebagai obat yang diandalkan untuk pasien-pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Obat-obat tersebut akan didistribusikan dengan berbagai cara, termasuk lewat dokter keliling.
Seberapa ampun Avigan dan Cloroquine dalam mengobati pasien corona?
Yang pasti, mewabahnya virus corona di Indonesia membuat pemerintah harus bergerak cepat.
Berbagai upaya pencegahan pemerintah telah dilakukan.
Dari mulai menghimbau untuk melakukan karantina pribadi hingga pembatasan sosial atau social distancing.
Selain menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan menjauhi keramaian, Presiden Jokowi juga telah mengupayakan untuk mengadakan rapid test.
Rapid test ini dilakukan untuk tes massal virus corona pada masyarakat.
Selain itu pemerintah telah menyediakan kanal resmi untuk melaporkan dan mendeteksi gejala awal dari virus asal Kota Wuhan China itu.
• Penjelasan Lengkap Apa itu Corona, Gejala Virus Covid-19, Ciri-ciri Hingga Cara Mencegahnya
• Obat Flu Avigan Dipercaya Efektif Obati Virus Corona, Tak Sembarangan Dikonsumsi, Inilah Faktanya

Seiring berjalannya waktu, beredar kabar bahwa telah ada sebuah obat untuk menangkal virus corona ini.
Pemerintah bahkan telah mempersiapkan dua jenis obat yang digadang-gadang dapat mengobati virus Covid-19 itu.
Obat tersebut adalah avigan dan chloroquine.
12. Kapan Berakhirnya Virus Corona? Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad dari Perspektif Agama
Sementara, dalam postingan terbarunya, Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan kapan berakhirnya sebuah wabah penyakit yang melanda suatu negeri.
Meski tak menyebut Virus Corona, dia merujuk pada wabah ini.
Dia menukil dari perkataan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani soal wabah yang terjadi di negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah.
Wabah yang biasa terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar musim dingin akan berakhir pada musim panas.
Sedangkan musim panas dimulai terjadi pada 21 Juni 2020.
Apakah ini akah terjadi pada Virus Corona?
"السلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: " Wabah yang terjadi di berbagai negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah biasanya terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar dari musim dingin dan akan berakhir pada awal musim panas ".
كتاب: بدل الماعون في فصل الطاعون
Start musim panas 21 Juni," tulisnya.
Sebagian isi artikel ini mengutip Kompas.com dengan judul "Ini 10 Kabar Baik soal Virus Corona yang Perlu Anda Ketahui"
• FOTO Isolasi Diri Aktor Detri Warmanto, Mantu Menteri Tjahjo Kumolo, Bingung Kok Bisa Positif Corona
• 7 Fakta Ibu Suspect Corona di Solo Dijemput Petugas Medis Hingga Berimbas 17 Rumah Ikut Diisolasi