Breaking News:

Perbedaan Social Distancing dengan Lockdown, Mana yang Lebih Cocok Diterapkan di Indonesia?

Social distancing berbeda dengan lockdown, ini penjelasannya. Mana yang lebih cocok diterapkan di Indonesia?

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Suli Hanna
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, Covid-19 di Indonesia. 

TRIBUNSTYLE.COM - Pemerintah Indonesia belum akan melakukan lockdown terhadap virus corona.

Namun, upaya pemerintah saat ini yang sedang digalakkan adalah social distancing.

Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020), menegaskan tentang pentingnya social distancing.

"Yang paling penting menurut saya saat ini adalah social distancing, bagaimana kita menjaga jarak," ungkap Jokowi.

Perbedaan Lockdown dengan Social Distancing

Dilansir dari Cambridge, lockdown adalah sebuah situasi dimana tidak diperbolehkannya orang-orang untuk meninggalkan sebuah bangunan dan kawasan karena alasan darurat.

Malaysia lockdown
Malaysia lockdown. (AFP/Goh Chai Hin)

Karena Corona, Beginilah Gaya Social Distancing para Artis, dari Sandra Dewi hingga Justin Bieber

Bayi 1 Tahun Ditemukan Mati Kelaparan & Membusuk Ketika Lockdown Virus Corona, Padahal Ibunya Ada

Istilah tersebut juga bisa diartikan sebagai karantina suatu wilayah, bisa diterapkan di tingkat kota ataupun negara tertentu yang ada dalam kondisi darurat.

Dilansir oleh Kompas TV, jika lockdown dikaitkan dengan kasus Corona atau COVID-19, pemerintah wajib mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun negara.

Oleh karena itu, semua fasilitas umum harus ditutup.

Sekolah, transportasi umum, tempat umum, perkantoran, bahkan pabrik harus ditutup dan tidak diperkenankan beraktivitas.

Selain itu, aktivitas warganya pun dibatasi, siang maupun malam.

Adapun contoh negara yang telah menerapkan lockdown adalah negeri tetangga, Malaysia.

Dikutip dari Kompas.com, dalam pidato pada Senin (16/3/2020) malam, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengatakan pemerintah akan menerapkan Perintah Pengendalian Gerakan mulai 18 Maret hingga 31 Maret 2020.

Malaysia menutup semua bisnis, kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Apa Itu Social Distancing?

Dilansir dari verywellmind, social distance baru-baru ini telah dirujuk oleh Centers for Disease Control (CDC) sebagai salah satu strategi terbaik dalam mencegah penyebaran virus corona.

Social distancing adalah tindakan menjauhi kerumunan, menghindari pertemuan masal, dan menjaga jarak (sekitar 2 meter) dari orang lain.

Hal ini bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.

Kiranya ada poin penting dari social distancing, yaitu sebagai berikut:

- Menjauhi segala bentuk perkumpulan;

- Menjaga jarak dengan orang lain;

- Menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

Ilustrasi social distancing.
Ilustrasi social distancing. (Shutterstock)

Faktanya, tidak semua negara memutuskan lockdown sebagai langkah cegah penyebaran virus corona.

Korea Selatan, contohnya, mengambil kebijakan lain untuk mencegah penyebaran virus corona, yaitu dengan social distancing.

Selain Korea Selatan, Indonesia dan Singapura juga menerapkan social distance alih-alih lockdown.

Alasan Indonesia tidak Mengambil Langkah Lockdown

Dilansir oleh Kompas.com, alasan pemerintah belum putuskan lockdown adalah karena itu justru akan meningkatkan peluang penyebaran virus di suatu wilayah.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Ilustrasi social distancing.
Ilustrasi social distancing. (Kolase TribunStyle, Shutterstock, Pixabay)

"Kalau di-lockdown, malah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Konsekuensinya, kasus (Covid-19) di wilayah itu bisa jadi naik dengan cepat," ujar Yuri.

Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyatakan bahwa lockdown akan berbahaya bagi perekonomian di Indonesia.

"Karena dengan lockdown orang di rumah semua, aktivitas ekonomi sulit. Dan secara ekonomi berbahaya," ujar Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers BNPB pada Rabu (18/3/2020).

"Itu (lockdown) memiliki implikasi ekonomi, sosial dan keamanan. Maka dari itu kebijakan itu belum bisa diambil pada saat ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Wiku sepakat dengan keputusan pemerintah terkait konsep jaga jarak atau social distancing. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Menkes Inggris Sebut Virus Corona Hilangkan Indra Pencium & Perasanya, Makanan Cuma Panas & Dingin

Daftar Istilah Terkait Virus Corona, Apa Itu COVID-19, ODP, PDP, Lockdown, hingga Social Distancing

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
social distancinglockdownIndonesiaJoko WidodocoronaCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved