Breaking News:

Virus Corona

Perbandingan Mencolok Situasi di Indonesia Dengan 7 Negara Lain Akibat Virus Corona, Masih Ramai?

Berikut perbandingan mencolok situasi di Indonesia dengan 7 negara lain yang berdampak Covid-19.

ANDREA PATTARO/AFP dan ADEK BERRY/AFP
Perbandingan Mencolok Situasi di Indonesia dengan Italia 

TRIBUNSTYLE.COM - Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 sudah memberikan dampak yang begitu besar di semua belahan dunia.

Berbagai dunia pun meningkatkan kewaspadaan terhadap virus corona.

Dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Kamis (19/3/2020), tercatat setidaknya ada 8 negara yang menetapkan status lockdown.

Terbaru ada Malaysia yang mengunci negaranya mulai Selasa (18/3/2020) hingga dua pekan ke depan.

 

Selain itu juga ada Spanyol, Italia, Perancis, Denmark, Irlandia, Belanda, hingga Belgia.

Semua aktivitas pada delapan negara tersebut ditutup.

Lalu bagaimana dengan kondisi beberapa negara tersebut?

Kabar Baik! Balita Positif Corona di RSUP Dr Sardjito Yogya Dinyatakan Sembuh, Begini Kondisinya

Tembus 3400 Kematian, Italia Gunakan Truk Tentara Angkut Jenazah Virus Corona, Ini yang Terjadi

Ilustrasi virus corona atau Covid-19
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Shutterstock)

Berikut perbandingan mencolok situasi di Indonesia dengan 7 negara lain yang berdampak Covid-19:

1. Malaysia

Sejak Malaysia memberlakukan lockdown per 18 Maret 2020 kemarin, perubahan yang terjadi di Negeri Jiran sudah mulai terlihat.

Mobilitas warga Malaysia sudah sangat berkurang.

Hal itu terbukti beberapa tempat ataupun jalan sudah terlihat sepi.

Saloma Link Bridge di Kuala Lumpur, Malaysia
Saloma Link Bridge di Kuala Lumpur, Malaysia (MOHD RASFAN/AFP)
Jalan Raya Tinggikan Ampang-Kuala Lumpur, Malaysia
Jalan Raya Tinggikan Ampang-Kuala Lumpur, Malaysia (MOHD RASFAN / AFP)

2. Spanyol

Stasiun Kereta Api Vigo, Spanyol
Stasiun Kereta Api Vigo, Spanyol (MIGUEL RIOPA/AFP)
Jalan La Castellana, Madrid, Spanyol, Sabtu (15/3/2020)
Jalan La Castellana, Madrid, Spanyol, Sabtu (15/3/2020) (OSCAR DEL POZO/AFP)
Gran Via Madrid, Spanyol, Jumat (14/3/2020)
Gran Via Madrid, Spanyol, Jumat (14/3/2020) (JAVIER SORIANO/AFP)

3. Italia

Aktivitas di Italia benar-benar lumpuh total.

Beberap tempat wisata yang biasanya dikerumuni oleh wisatawan, terlihat sepi dan sunyi, bak kota mati.

Seperti yang diketahui, jumlah pasien positif Corona di Italia menjadi yang terbanyak kedua di bawah China.

Sebuah speedboat polisi kecil berlayar melintasi sebuah kanal di Venesia, Rabu (18/3/2020).
Sebuah speedboat polisi kecil berlayar melintasi sebuah kanal di Venesia, Italia, Rabu (18/3/2020). (ANDREA PATTARO/AFP)
Penghentian aktivitas lalu lintas perahu motor di kanal Venesia oleh Hotel Cavalletto, Rabu (18/3/2020).
Penghentian aktivitas lalu lintas perahu motor di kanal Venesia oleh Hotel Cavalletto, Rabu (18/3/2020). (ANDREA PATTARO/AFP)

4. Filipina

Selain Malaysia, Filipina menjadi negara Asia Tengara yang lebih dulu memberlakukan lockdown.

Dampaknya beberapa tempat umum tidak terlihat adanya mobilitas manusia.

Selain itu, pemerintah Filipina juga memang menutup tempat-tempat wisata.

Taman Rizal yang sepi di Manila, Filipina, Rabu (18/3/2020)
Taman Rizal yang sepi di Manila, Filipina, Rabu (18/3/2020) (TED ALJIBE/AFP)
Sebuah taman sepi di Manila pada Rabu (18/3/2020)
Sebuah taman sepi dan terlihat pagar pintu dikunci di Manila, Filipina pada Rabu (18/3/2020) (TED ALJIBE/AFP)

5. Perancis

Sebuah situasi malam hari pada persimpangan di jalan Paris, Perancis, Rabu (18/3/2020)
Sebuah situasi malam hari pada persimpangan di jalan Paris, Perancis, Rabu (18/3/2020) (PHILIPPE LOPEZ/AFP)
Petugas polisi memeriksa dokumen seorang pria di depan Menara Eiffel di Paris, Perancis, Rabu (18/3/2020)
Petugas polisi memeriksa dokumen seorang pria di depan Menara Eiffel di Paris, Perancis, Rabu (18/3/2020) (LUDOVIC MARIN/AFP)

6. Indonesia (Jakarta)

Di Indonesia sendiri belum ada lockdown yang dilakukan oleh pemerintah.

Meski begitu, tetap ada imbauan untuk pembatasan sosial atau social distanching.

Namun tetap saja, masih banyak mobilitas yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya di kota-kota besar, seperti Jakarta.

Masyarakat Indonesia yang dengan menggenakan masker wajah menyeberang jalan di Jakarta, Kamis (19/3/2020)
Masyarakat Indonesia yang dengan menggenakan masker wajah menyeberang jalan di Jakarta, Kamis (19/3/2020) (ADEK BERRY/AFP)
Kondisi jalan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta masih cukup padat
Kondisi jalan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta masih cukup padat (ADEK BERRY/AFP)
Jalan yang sangat tenang di kawasan di Jakarta pada Rabu (13/2/2020)
Jalan yang sangat tenang di kawasan di Jakarta pada Rabu (13/2/2020) (BAY ISMOYO / AFP)

(TribunWow.com/Elfan Fajar Nugroho)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Lihat Foto Perbandingan Situasi di Indonesia dengan Negara Lain akibat Virus Corona, Masih Ramai?

Inilah Pesan WHO untuk Indonesia dalam Memerangi Virus Corona

Virus corona yang berawal dari Wuhan, China kini sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Virus corona ini secara global telah menyebar ke sekitar 170 negara di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan virus corona ini sebagai pandemi global karena penyebarannya yang sangat luas.

Berbagai negara di dunia juga sedang berusaha melakukan segala upaya agar dapat melawan pandemi virus yang telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.

Dilansir dari Kompas.com, Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih, menyebutkan bahwa sejak awal virus corona menyebar, banyak pelajaran yang bisa diambil oleh Indonesia dari negara-negara yang lebih dahulu melaporkan kasus virus corona.

Tetapi, hal yang paling penting dan ditekankan WHO pada Indonesia adalah untuk melakukan berbagai cara dengan tujuan utama menyelamatkan nyawa manusia.

 Turuti Permintaan WHO, Presiden Jokowi Akhirnya Umumkan Indonesia Darurat Nasional Virus Corona

 WHO Surati Presiden Jokowi, Menghimbau Pemerintah RI Umumkan Darurat Nasional Virus Corona

"Clear message (pesan yang jelas) dari WHO adalah menyelamatkan nyawa orang. Jadi priority (prioritas) pertama adalah saving lives," kata Diah dalam forum diskusi online bertajuk "Peran Masyarakat Sipil Hadapi Covid-19", Kamis (19/3/2020), seperti dilansir oleh Kompas.com.

Ilustrasi virus corona atau covid-19
Ilustrasi virus corona atau covid-19 (freepik)

Cara menyelamatkan nyawa orang versi WHO

Dalam pemaparannya, Diah menjelaskan cara terbaik untuk menyelamatkan orang versi WHO adalah dengan tidak menunggu semua hasil yang pasti berhasil saja terkait virus corona lantas mau bertindak.

Dengan kata lain, ia mengatakan bahwa kecepatan aksi atau tindakan benar-benar diperlukan untuk kondisi darurat saat ini.

"Kalau kita nunggu semuanya yang hanya pasti berhasil. Itu tidak akan cukup cepat menghadapi virus ini, juga menangani virus ini," ujar dia.

Agenda setting nasional

Menurut Diah, Indonesia harus melakukan agenda setting nasional dengan tetap melihat dan memperhitungkan konteks dan determinan atau faktor yang menentukan wabah corona.

Diah juga menyebutkan bahwa data, transparansi, akurasi laboratorium, sistem kesehatan dan perlindungan tenaga kesehatan merupakan determinan atau faktor yang menentukan agenda setting nasional di Indonesia.

Pemerintah atau pembuat kebijakan ini seharusnya menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas yang utama, meskipun dampak virus corona sudah masuk ke persoalan non kesehatan.

"Kita gak boleh ketuker-tuker (tertukar) bahwa harus jelas ini adalah mitigasi kesehatan untuk menyelamatkan hidup orang. Baru dampak ekonomi yang ada di dalamnya di-handle (diatasi)," tegasnya.

Menurut Diah, persoalan mitigasi keehatan ini memang tidak perlu diragukan dan disampaikan secara transparan agar dipercaya oleh publik.

Dari determinan, transparansi dan kepercayaan publik, baru bisa dengan baik menentukan aksi yang seharusnya diambil oleh pemerintah juga masyarakat sipil.

Selain itu, satuan tugas kesehatan adalah salah satu jembatan yang baik antara irisan pemerintah dan masyarakat sipil.

Kedua elemen ini harus bekerjasama dan saling mendukung untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.

Diah juga menekankan bahwa saat ini kita tidak bisa banyak bergerak sendiri-sendiri.

"Kolaborasi itu penting termasuk antara pemerintah dan masyarakat sipil, yang di dalamnya terdapat banyak elemen dan profesi yang harus dipertimbangkan kapasitas keilmuannya masing-masing," tutupnya.

(TribunStyle.com/Anggie)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan WHO untuk Indonesia dalam Hadapi Corona, Prioritaskan Kesehatan".

 Tembus 3400 Kematian, Italia Gunakan Truk Tentara Angkut Jenazah Virus Corona, Ini yang Terjadi

 Update Terbaru Virus Corona di Indonesia, Pasien Meninggal Melonjak Jadi 29 Orang, Jakarta Terparah

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
virus coronaMalaysiaIndonesiaSpanyolItaliaCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved