Breaking News:

Virus Corona

Tak Hanya China, Dua Negara Ini Ternyata Juga Sudah Persiapkan Vaksin Virus Corona, Selesai Kapan?

Update terbaru virus corona - Tak hanya China, dua negara ini, AS dan Jerman ternyata juga sudah persiapkan vaksin virus corona, selesai kapan?

Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: vega dhini lestari
Medscape
Tampak mikroskopik SARS dan virus corona. 

TRIBUNSTYLE.COM - Update terbaru virus corona - Tak hanya China, dua negara ini, AS dan Jerman ternyata juga sudah persiapkan vaksin virus corona, selesai kapan? 

Berbagai negara di dunia hingga sekarang berlomba untuk menemukan vaksin dari virus corona.

Amerika Serikat salah satunya, dilaporkan AS mulai melakukan percobaan klinis untuk virus pandemi dunia ini.

China juga dilaporkan tengah melakukan upaya yang tidak jauh berbeda.

Tak hanya dua negara besar tersebut, Jerman, salah satu negara yang dianggap baik dalam sisi kesehatannya juga mempersiapkan vaksin virus corona.

Ashanty Tulis Curhatan Haru Soal Virus Corona, Istri Anang Hermansyah: Pulanglah Sebelum Ramadhan

Gegara Corona, Maia Estianty Ambil Sikap Tegas, Pisah dari Irwan Mussry & Ogah Sentuhan dengan Anak

Seorang anak mengenakan masker mengendarai skuternya melewati seorang polisi (kanan) yang mengenakan alat pelindung di luar Rumah Hong Mei di Cheung Hong Estate, Hong Kong (11/2/2020), setelah evakuasi lebih dari 100 orang dari perumahan dan empat warga di dua apartemen berbeda dinyatakan positif terkena virus corona.
Seorang anak mengenakan masker mengendarai skuternya melewati seorang polisi (kanan) yang mengenakan alat pelindung di luar Rumah Hong Mei di Cheung Hong Estate, Hong Kong (11/2/2020), setelah evakuasi lebih dari 100 orang dari perumahan dan empat warga di dua apartemen berbeda dinyatakan positif terkena virus corona. (ANTHONY WALLACE / AFP)

Persiapan vaksin virus corona China

Pada Selasa (17/3/2020), pembuat vaksin CanSino Biologics di Tianjin, timur laut China siap mencari relawan untuk percobaan klinis selama enam bulan.

Dilaporkan vaksin virus corona ini telah dikembangkan bersama Academy of Military Medial Sciences.

"Vaksin tidak mengandung zat-zat infeksius, sangat aman, dan stabil, serta hanya membutuhkan satu inokulasi," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hubei (CDC) sebagaimana dikutip South China Morning Post (SCMP).

Vaksin tersebut menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA) yang menyalin kode genetik virus dan bukan virus sebenarnya.

Hingga saat ini, belum ada vaksin mRNA yang dicoba pada manusia.

Calon vaksin mRNA China, yang dikembangkan bersama dengan CDC China, Tongji University, dan Stermina di Shanghai, tengah menjalani uji coba pada hewan dan diperkirakan akan memasuki frase klinis pada pertengahan April mendatang.

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino dan Academy of Military Medical Sciences ini adalah yang terdepan dari 9 vaksin yang tengah dikembangkan oleh China.

Semuanya sedang dalam proses penyelesaian studi uji praklinis dan akan memasuki uji klinis pada bulan April.

Beberapa diharapkan dapat berkembang dengan cepat daripada vaksin yang lain.

"Penelitian dan pengembangan vaksin oleh China akan virus corona secara umum yang paling maju di dunia," kata seorang ahli dan akademisi di Chinese Academy of Sciences, Wang Junzhi.

Menurut Wang, perkembangan vaksin China tidak akan lebih lambat daripada negara-negara lain.

Harapan pun muncul dengan upaya pengembangan vaksin ini, terutama bagi kelompok rentan seperti orang tua dalam menghadapi epidemi yang belum ditemukan obatnya ini.

Fakta Pasien Positif Corona yang Meninggal di Solo, Kondisi Jasad Hingga Proses Pemakaman Ditiadakan

Gara-gara Corona, Kekayaan Bos Djarum Budi Hartono Berkurang Rp 71 Triliun, Ternyata Ini Rinciannya

WASHINGTON, DC - 02 MARET: (Kiri) Wakil Presiden AS Mike Pence dan Presiden AS Donald Trump (Kanan) memimpin pertemuan dengan tim khsus virus corona AS dan eksekutif farmasi di Ruang Kabinet Gedung Putih pada 2 Maret 2020 di Washington, DC. Presiden Trump dan tim khusus virus corona bertemu dengan perwakilan perusahaan farmasi yang secara aktif bekerja untuk mengembangkan vaksin COVID-19.
WASHINGTON, DC - 02 MARET: (Kiri) Wakil Presiden AS Mike Pence dan Presiden AS Donald Trump (Kanan) memimpin pertemuan dengan tim khsus virus corona AS dan eksekutif farmasi di Ruang Kabinet Gedung Putih pada 2 Maret 2020 di Washington, DC. Presiden Trump dan tim khusus virus corona bertemu dengan perwakilan perusahaan farmasi yang secara aktif bekerja untuk mengembangkan vaksin COVID-19. (Drew Angerer / Getty Images / AFP)

Persiapan vaksin virus corona di Amerikas Serikat (AS)

Uji coba vaksin virus corona resmi dilakukan terhadap 45 sukarelawan resmi dimulai Senin (16/3/2020), demikian keterangan otoritas kesehatan AS.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Dr Anthony Fauci mengatakan, propritas mereka adalah menemukan vaksin yang efektif dan aman.

"Studi Fase 1, yang dilakukan dalam kecepatan mengagumkan, merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan," terang Fauci.

Otoritas AS menggandeng perusahaan bioteknologi Moderna, dan mengembangkan vaksin virus corona menggunakan urutan genetik si patogen.

Institut Kesehatan Nasional (NIH) menjabarkan 45 relawan yang dipilih adalah 45 pria dan satu perempuan yang tidak sedang hamil antara 18-55 tahun.

Uji coba tersebut dilangsungkan di Institut Penelitian Kesehatan Kaiser Permanente Washington di Seattle, di mana wabah virus corona pertama kali terjadi di AS.

Dilansir New York Times dan CNBC, meski hasil tes menunjukkan perkembangan positif, terbukti aman dan efektif, vaksin itu belum diproduksi dalam waktu setahun.

Pakar kesehatan dunia dikutip CNBC mengatakan, tim farmasi membutuhkan waktu lama untuk mengembangkan, mencoba, dan meninjau dampak yang ditimbulkan.

Para ahli itu berkaca dari wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang teridentifikasi pada November 2002, dan membunuh hampir 800 orang di seluruh dunia.

Peter Hotez, co-director Texas Children’s Hospital Center for Vaccine Development berujar, waktu setahun itu terjadi jika skenario baik terjadi.

Antara lain peneliti menemukan senjata untuk melumpuhkan virus corona, uji coba binatang mengonfirmasi khasiatnya, serta tidak ada efek samping ketika disuntikkan ke manusia.

Pernyataan Hotez itu diperkuat keterangan Fauci, yang menjelaskan bahwa vaksin untuk Covid-19 belum siapa selama 12-18 bulan ke depan.

Aktor Korea Moon Ji Yoon Meninggal Dunia, Pemakaman Digelar Tertutup Lantaran Waspada Virus Corona

POPULER Lihatlah Penampakan Covid-19 Saat Diperbesar Ribuan Kali, Mirip SARS

Foto pada (11/3/2020) menunjukkan teknisi laboratorium yang mengerjakan tes antibodi penetral virus corona (MERS) di laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan.
Foto pada (11/3/2020) menunjukkan teknisi laboratorium yang mengerjakan tes antibodi penetral virus corona (MERS) di laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di International Vaccine Institute (IVI) di Seoul, Korea Selatan. (ED JONES / AFP)

Persiapan vaksin virus corona di Jerman

Dilansir dari NewYorkPost pada (18/3/2020), perusahaan biotek Jerman telah mengumumkan dua kolaborasi untuk memajukan pengembangan vaksinnya.

Tentu pengembangan vaksin virus corona ini bertujuan untuk memulai pengujian pada manusia pada akhir April mendatang seperti AS dan China.

Perusahaan ini telah membentuk kemitraan dengan Fosun Pharma untuk mempercepat upaya di China, dan dengan Pfizer untuk luar China, lapor CNBC.

Sementara itu, saingan perusahaan di Jerman, CureVac, berharap untuk meminta persetujuan untuk mulai menguji vaksinnya pada manusia pada bulan Juli mendatang.

CureVac mengatakan pada hari Senin bahwa ia “sedang berupaya memperluas kapasitas produksi untuk dapat menyediakan hingga miliaran dosis untuk situasi wabah seperti Covid-19,” lapor CNBC.

Komisi di Benua Eropa menjanjikan biaya sekitar 80 juta euro (Rp 1,3 miliar) untuk membantunya menyebarkan vaksin di pasar di seluruh benua Eropa. (*).

Simak juga soal Corona:

 
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaChinaJermanvaksinberita vaksin virus corona terbaru hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved