Virus Corona
Waspada! 7 Benda Rumahan Ini Bisa Ketempelan Corona, Perhatikan Durasi Bertahannya, Bisa 5 Hari
Selain menular karena kontak fisik, virus corona bisa menular melalui berbagai jenis benda.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Selain menular karena kontak fisik, virus corona bisa menular melalui berbagai jenis benda.
Pandemi virus Corona masih menyebar di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Oeganisasi Kesehatan Dunia atau WHO bahkan mengumumkan bahwa virus corona atau COVID-19 sebagai pandemi global.
Virus corona bisa menginfeksi secara cepat dan luas, bahkan negara-negara didunia memiliki kasus positif corona yang banyak.
Karena penyebarannya yang luas dan cepat, beberapa negara melakukan kebijakan untuk menangkal penyebaran virus corona ini dengan berbagai tindakan, mulai dari lockdown hingga social distancing.
DI Indoensia sendiri, pemerintah juga mengimbau untuk melakukan social distancing, dengan meliburkan sekolah-sekolah dan memberlakukan bekerja dirumah untuk mengurangi penyebaean virus corona.
• UPDATE Virus Corona Indonesia, 227 Positif, 11 Sembuh, 19 Meninggal, Studi: 86% Tak Tahu Terinfeksi
• Penelitian: 86% Orang Tak Tahu Telah Terinfeksi Virus Corona, Diduga Penyebab Cepatnya Penyebaran

Penelitiian yang dilakukan oleh Ilmuwan di National Institutes of Health, University of California, Los Angeles, Amerika Serikat mengklaim bahwa virus corona tidak hanya bertahan di udara selama beberapa jam, namun juga pada permukaan benda yang sering disentuh oleh orang.
Dilansir dari Wired, dalam penelitian tersebut, ilmuwan melakukan ujicoba dengan memberikan virus SARS CoV-2 penyebab COVID-19 ke sejumlah permukaan bernda mati yang sering kali ada dalam rumah.
Hasilnya adalah, mereka menenukan bahwa virus tersebut bisa bertahan pada benda mati dalam waktu yang cukup lama.
Bahkan, virus bisa bertahan hingga berhari-hari pada permukaan benda mati yang terbuat dari stainless steel dan plastik.
Percobaan juga dilakukan pada benda lain seperti alumunium dan sarung tangan medis.
Dilansir dari Wired, berikut ini adalah beberapa benda mati yang mejadi tempat bertahannya virus corona.
- Alumunium (2-8 jam)
- Sarung tangan medis (8 jam)
- Stainless Steel (2 hari)
- Kayu (4 hari)
- Kaca (4 hari)
- Kertas (4-5 hari)
- Plastik (5 hari)
Dilansir dari MedScape, meski ditemukan bahwa virus corona bisa bertahan selama itu pada permukaan tertentu, para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa COVID-19 serupa dengan jenis virus corona lainnya yang menyebabkan penyakit SARS dan MERS.
Virus corona lebih bertahan lama jika dibandingkan dengan flu, sebab flu hanya mampu bertahan selama 48 jam.
Meski bisa bertahan lama, virus corona bisa dihilangkan dengan suhu yang lebih dari 30 derajat celcius, selain itu juga bisa dibasmi dengan deinfektan atau alkohol yang mudah ditemukan di pasaran.
(TribunStyle.com/Anggie)
• Perbedaan ODP, PDP dan Suspect dalam Penanganan Virus Corona di Indonesia
• POPULER 5 Cara Bikin Hand Sanitizer dari Kayu Manis hingga Lemon, Lawan Corona dengan Bahan Herbal
• AS Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona Pada Manusia untuk Pertama Kalinya

Perbedaan Social Distancing, Isolasi Diri dan Karantina dalam Mencegah Penyebaran Virus Corona
Diberitakan sebelumnya, berbagai langkah untuk meminimalisir penularan virus corona bisa dilakukan, seperti social distancing, isolasi diri dan karantina.
Dalam menghadapi wabah virus corona, pemerintah meganjurkan untuk membatasi kontak antar individu.
Bahkan, berbagai daerah memberlakukan belajar mandiri untuk sekolah-sekolah selama dua minggu untuk mengurangi kontak langsung antar individu.
Karena penyebarannya yang sangat cepat dan luas, maka banyak yang menganjurkan konsep social distancing, karantina dan isolasi diri, dimana ketiga konsep tersebut adalah konsep baru untuk masyarakat.
• 12 Hari Bertapa, Jared Leto Tak Tahu Soal Pandemi Virus Corona yang Sebabkan Banyak Wilayah Lockdown
• Perbedaan ODP, PDP dan Suspect dalam Penanganan Virus Corona di Indonesia
Masyarakat akan sulit memahami perbedaan dari ketiga konsep tersebut.
Dilansir dari Insider, berikut ini adalah perbedaan dari social distancing, isolasi diri dan karantina.
- Social distancing

Social distancing adalah membatasi kontak dengan individu lainya sebisa mungkin untuk mengurangi risiko penyebaran virus.
Hal ini bisa dilakukan dengan bekerja dirumah, menutup sekolah, dan membatalkan pertemuan yang melibatkan lebih dari 50 orang.
Menurut Centers of Disease Control and Prevention, Hal ini adalah strategi kesehatan masyarakat untuk membatasi interaksi manusia agar terhindar dari penyakit menular.
Orang yang melakukan social distancing masih bisa melakukan kegiatan di tempat umum, akan tetapi harus membatasi bertemu dengan orang lain.
Selain itu, social distancing bisa dilakukan dalam satu keluarga, dan tidak berkumpul dengan orang lain diluar keluarga itu.
Pemerintah di seluruh dunia merekomendasikan untuk melakukan social distancing, karena hal ini dipercaya bisa membendung penyebaran virus di China.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang tanpa gejala apapun bisa menyebarkan virus, karena itu menjauhi tempat ramai dengan banyak orang bisa saja membawa virus.
- Isolasi diri

Isolasi diri berbeda dengan social distancing, orang yang mengisolasi diri tidak boleh meninggalkan rumah setidaknya selama tujuh hari sejak ditemukan gejala, apapun gejalanya dan seberapapun ringannya gejala.
CDC merekomendasikan untuk siapapun yang mengisolasi diri hanya boleh keluar rumah dalam keadan darurat saja.
Selain itu, persediaan makanan juga harus tersedia dan jika ingin membeli makanan disarankan secara online.
Meski demikian, kontak dengan orang lain juga sebaiknya tidak dilakukan termasuk yang mengirimkan barang atau makanan ke rumah.
Menjaga kebersihan juga perlu dilakukan walau tidak melakukan aktivitas apapun dan kontak dengan siapapun.
Tetaplah mencuci tangan dan mandi serta menjaga kebersihan ruangan yang digunakan untuk isolasi diri.
- Karantina

Karantina biasanya dilakukan selama 14 hari setelah melakukan kontak dengan orang yang positif terjangkit virus corona.
Selain itu, jika pulang dari negara yang memiliki kasus virus corona yang tinggi atau curiga bahwa diri sendiri membawa virus corona, maka disarankan menjalani karantina selama 14 hari untuk melihat apakah gejalanya berkembang.
Karantina berbeda dengan social distancing, menurut CDC, karantina berarti kita dilarang keluar atau meklakukan kontak dengan orang lain, termasuk yang tinggal di rumah.
Selalin itu, orang yang menjalani karantina haru menjaga jarak setidaknya 2 meter dari siapapun.
Bila memungkinkan, karantina sebaiknya dilakukan di satu rumah sendirian selama dua minggu.
(TribunStyle.com/Anggie)
Simak juga soal Corona: