Sejarah Hari Ini
17 Maret dalam Sejarah: Gunung Agung di Bali Meletus, Langit Gelap Gulita, Kepanikan Dihantui Kiamat
17 Maret dalam sejarah: Gunung Agung di Bali meletus, sempat tertidur selama 120 tahun. Bagaimana kronologi meletusnya?
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - 17 Maret dalam sejarah: Gunung Agung di Bali meletus, sempat tertidur selama 120 tahun. Bagaimana kronologi meletusnya?
Tepat hari ini 17 Maret, 57 tahun lalu, Gunung Agung di Bali meletus.
Di tahun 1963, tanggal 17 Maret, Gunung Agung meletus dengan Indeks Letusan sebesar VEI 5.
Letusan itu diketahui setara dengan letusan Gunung Vesuvius, Italia.
17 Maret 1963, langit Pulau Dewata mendadak gelap gulita, sinar matahari tertutup tebalnya kabut dan asap erupsi Gunung Agung.
Terdengar gemuruh dan menggelegar dari puncak gunung.
Ribuan warga panik dan mengungsi. Rumor kiamat bakal segera tiba menambah ketegangan saat itu.
Begitulah, hari itu, Gunung Agung menyemburkan abu vulkaniknya ke udara, setinggi hingga 10 kilometer.
• 16 Maret Dalam Sejarah, Lahirnya Dian Sastrowardoyo, Opick, Hingga Presiden Ke-4 Amerika Serikat
• 14 Maret dalam Sejarah, Hari Pi Sedunia, Ini 5 Fakta tentang Perayaan Tahunan Ilmuwan Matematika
• 15 Maret dalam Sejarah, Produsen Mobil Rolls-Royce Berdiri, Kate Middleton Gunakan Ini Saat Menikah
Inilah puncak erupsi yang amat menakutkan karena letusannya berdampak ke berbagai negara, bahkan di luar kawasan Asia.
Erupsi atau letusan masih terjadi beberapa kali dalam pekan-pekan berikutnya.
Gunung Agung memuntahkan lahar dingin di sepanjang lereng selatan, tenggara, dan utara, yang menghancurkan banyak bangunan
Penelitian M.T. Zen dan Djajadi Hadikusumo bertajuk “Preliminary Report on the 1963 Eruption of Mountain Agung in Bali” dalam Bulletin Volcanologique (1964) menyebutkan, tidak kurang dari 1.500 orang meregang nyawa.
Ini belum termasuk yang luka-luka, juga rumah, ternak, dan tanaman yang hangus terbakar, serta ratusan unit bangunan yang rusak parah.
Gunung Agung sendiri merupakan gunung tertinggi di Bali dengan ketinggian 3.031 mdpl.
Gunung tipe strato volcano ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang terkadang mengeluarkan asap dan uap air
Masyarakat di Bali percaya bahwa Gunung Agung merupakan tempat bersemayamnya dewa-dewa.
Tak heran jika Gunung Agung pun dianggap sebagai tempat kramat bagi masyarakat di Bali.
TribunStyle rangkum dari berbagai sumber, yuk simak informasi menarik terkait meletusnya Gunung Agung!
Catatan sejarah

Catatan sejarah mengungkapkan bahwa gunung ini mulai muncul di tahun 1808.
Kala itu, Gunung Agung meletus disertai dengan uap dan abu vulkanik.
Di tahun 1821, Gunung Agung kembali meletus namun letusannya tak sedahsyat di tahun 1808.
Gunung Agung meletus lagi di tahun 1843.
Sebelum Gunung Agung meletus, sempat terjadi sejumlah gempa bumi.
Setelah itu, Gunung Agung memuntahkan abu vulkanik, pasir, dan batu apung.
• 14 Maret Dalam Sejarah, Bung Hatta Wafat, Berselisih dengan Presiden Soekarno Semasa Hidup
Tertidur 120 tahun
Gunung Agung sempat tertidur selama 120 tahun sebelum kembali meletus.
Di tahun 1963, Gunung Agung meletus selama hampir satu tahun.
Diketahui, gunung tersebut meletus dari Februari 1963 hingga Januari 1964.
Letusan di tahun 1963 jadi letusan yang sangat dahsyat hingga menewaskan ribuan orang.
Ratusan orang juga dikabarkan mengalami luka-luka.
Kronologi meletusnya Gunung Agung

Sejumlah orang di daerah Kampung Yehkori merasakan gempa bumi ringan pada 16 Februari 1963.
Setelah itu, terdengar suara gemuruh dalam tanah yang berasal dari pantai utara pada 18 Februari 1963.
Gumpalan asap dan bau gas belerang kemudian mulai muncul pada dini hari.
Tak sampai di situ saja, awan yang berhembus dari kepundan tampak bergumpal-gumpal.
Dua jam kemudian mulai terdengar dentuman untuk pertama kalinya.
Batu-batu sebesar kepalan tangan lalu muncul dan disusul semburan asap berwarna kelabu kehitam-hitaman.
Kondisi udara di sekitar gunung tampak diliputi kabut dan abu juga mulai turun.
Masih di bulan Februari, tepatnya 24 Februari 1963, lahar mengalir turun dari bagian utara gunung.
Lahar itu diketahui terus mengalir selama 20 hari.
Gunung Agung kemudian meletus dengan Indeks Letusan sebesar VEI 5 pada 17 Maret 1963.
Pada 16 Mei 1963, paroksisma kedua diawali dengan letusan pendahuluan, yang semula lemah kemudian bertambah kuat.
Pada saat itu, awan letusan mencapai tinggi kira-kira 10.000 m di atas puncak.
Setelah itu, hujan lapili pun mulai turun dari pukul 17.15 hingga pukul 21.13.
Warna asap letusan berubah menjadi putih mulai November 1963.
Letusan berasap hitam tebal muncul dari tiga buah lubang pada 26 Januari 1964.
Seluruh pinggir kawah juga tampak tertutup oleh awan.
Kegiatan Gunung Agung dikabarkan berhenti pada 27 Januari 1964.
(TribunStyle.com/Tiara Susma)
• 16 Maret Dalam Sejarah, Lahirnya Dian Sastrowardoyo, Opick, Hingga Presiden Ke-4 Amerika Serikat
• 15 Maret dalam Sejarah, Produsen Mobil Rolls-Royce Berdiri, Kate Middleton Gunakan Ini Saat Menikah