Virus Corona
Ada 368 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia, Rekor Jumlah Korban Corona Harian Terbanyak
Italia mencatat ada 368 orang meninggal dalam sehari karena virus corona, rekor jumlah korban harian terbanyak.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Italia mencatat ada 368 orang meninggal dalam sehari karena virus corona.
Berdasarkan data dari Worldometer, sebanyak 368 orang di Italia meninggal dalam sehari, Minggu (15/3/2020).
Ini merupakan rekor jumlah pasien meninggal harian terbanyak yang disebabkan oleh COVID-19.
China, sebagai negara tempat virus pertama kali menyebar saja, memiliki angka kematian per hari sebanyak 150 orang.
Italia merupakan negara urutan kedua setelah China untuk total kasus COVID-19 terbanyak.
Hingga hari ini, Senin (16/3/2020), total kasus corona yang terkonfirmasi di Italia ada sebanyak 24.747 orang.
Dari data tersebut, diketahui 1.809 orang meninggal dan 2.335 orang dinyatakan sembuh.
• Kebijakan Social Distancing Virus Corona Dipertanyakan, Foto & Video Transjakarta Penuh Sesak Viral
• Apa Itu Social Distancing? Upaya yang Disebut-sebut sebagai Langkah Ampuh Cegah COVID-19
Dilansir dari Reuters, Pemrerintah Italia sedang bekerja dan mendesak untuk pengadaan lebih banyak alat perlindungan.
Perdana Menteri Italia, Guiseppe Conte, mengatakan bahwa tambahan perhatian telah maksimal untuk membantu Lombardy, wilayah utara tempat virus muncul lebih dari tiga minggu lalu.
"Prioritas kami adalah menjaga keamanan dokter, perawat dan semua tenaga kesehatan kami," kata Conte dalam sebuah pernyataan seminggu setelah pemerintah memberlakukan lockdown di Italia.
Lombardy, daerah berpenduduk padat di sekitar ibukota keuangan Milan, telah menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya dengan mencatatkan 1.218 kematian.
Dari jumlah tersebut, 252 tercatat dalam 24 jam terakhir.
Italia memiliki populasi lansia terbanyak di Eropa, dengan hampir seperempatnya berusia 65 tahun ke atas.
Kondisi ini menjadikannya rentan terhadap penyakit yang sebagian besar telah membunuh orang tua.
Kepala otoritas perlindungan sipil, Angelo Borelli, mengatakan bahwa Lombardy telah memindahkan 40 pasien ke daerah lain.