Virus Corona
Inilah Perbedaan Pneumonia yang Disebabkan Oleh Virus Corona dan Pneumonia Biasa
Virus corona diketahui menyebabkan gejala seperti penyakit pneumonia, berikut ini adalah perbedaan pneumonia dan virus corona.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Virus corona diketahui menyebabkan gejala seperti penyakit pneumonia, berikut ini adalah perbedaan pneumonia dan virus corona.
Virus corona atau COVID-19 yang berasal dari Wuhan, China kini sudah menyebar ke seluruh dunia.
Berbagai negara melaporkan kasus infeksi virus corona di wilayahnya dan semakin meluas di seluruh dunia.
Virus corona diketahui menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa yang sering kali diabaikan.
Gejala awal dari virus corona ini adalah suhu tubuh yang naik, demam, batuk, pilek dan radang tenggorokan.
Meskipun gejala awalnya tergolong ringan dan tidak membahayakan, virus corona bisa menimbulkan gejala yang lebih serius.
Gejala yang lebih serius dari virus corona adalah mirip dengan pneumonia atau radang pada paru-paru.
• Benarkah Virus Corona Akan Hilang Saat Cuaca Menghangat? Begini Penjelasannya Menurut Ahli
• Baru Saja Dirilis Ilmuwan, Begini Potret Paru-paru Penderita Corona Kronis, Rusak & Muncul Tanda Ini
Karena mirip dengan gejala pneumonia, gejala virus corona ini menimbulkan banyak pertanyaan.
Tetapi, ternyata ada perbedaan antara gejala pneumonia dan infeksi virus corona.
Perbedaan pneumonia biasa dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona.
Secara umum, pneumonia yang terjadi di Wuhan dan beberapa negara lain akibat virus corona sama dengan pneumonia biasa.
Yang menjadi pembeda adalah bakteri yang menyebabkan pneumonia tersebut.
Dilansir dari Antara, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Feni Fitriani menjelaskan bahwa pneumonia akibat virus corona ini sama dengan pneumonia biasa.

Gejala yang ditimbulkan juga sama yaitu demam dan infeksi saluran pernapasan.
Pneumonia biasanya disebabkan oleh streptococcus dan langionella.
Tetapi pneumonia yang terjadi di Wuhan diketahui tidak berasal dari kedua bakteri tersebut, tetapi berasal dari virus corona.
Virus corona sebelumnya juga pernah diidentifikasi menyebabkan munculnya penyakit pernapasan sepertu SARS dan MERS.
Selain itu, pneumonia yang disebabkan oleh virus corona ini ada beberapa kriteria penentunya, yaitu:
- Mengalami infeksi saluran pernapasan akut berat dengan riwayat demam dan batuk serta penyebab yang belum pasti
- Mengunjungi atau bekerja di Wuhan dan memiliki riwayat kontak dengan hewan di sana
- Dalam 14 hari ke belakang, melakukan kontak erat dengan orang yang memiliki riwayat terjangkit coronavirus
- Sesak napas dan tidak sadarkan diri dalam waktu yang cepat
Pneumonia yang disebabkan oleh virus corona ini juga perlu ditangani dengan cara yang berbeda dengan pneumonia biasa.
Akan tetapi, vaksin pneumonia yang disebabkan oleh virus corona ini berbeda dengan pneumonia biasa karena penyebabnya yang berbeda.
Bahkan, vaksin corona virus ini belum ditemukan, maka sangat dianjurkan untuk menghindari berbagai hal yang berisiko terpapar virus corona ini. (TribunStyle.com/Anggie)
• Istri Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Sophie Gregoire Positif Terinfeksi Virus Corona
• Foto Terbaru Tom Hanks Positif Corona, Suami Rita Wilson Tersenyum: There is No Crying in Baseball
• Satu Pasien Positif Corona di Solo Meninggal, Pemakaman Sesuai Prosedur, Jenazah Dibungkus Plastik

Mengenal Gejala & Penyebab Pneumonia, Ini 7 Upaya Pencegahannya, Istirahat hingga Konsumsi Kafein
Diberitakan sebelumnya, satu pasien isolasi virus corona yang meninggal punya riwayat penyakit pneumonia akut, kenali gejala, penyebab, serta langkah pencegahannya.
Pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso itu meninggal dunia pada Kamis (12/3/2020).
Sebelumnya, diketahui bahwa pasien tersebut telah mengenakan alat bantu pernapasan atau ventilator sebelum dipastikan apakah terjangkit COVID-19 atau tidak.
Hingga saat ini, pihak rumah sakit belum bisa memastikannya karena masih menunggu hasil laboratorium.
Sementara ini, pneumonia menjadi dugaan penyebab meninggalnya pasien itu.

• Selain Covid-19, Demam Berdarah Juga Mengancam Indonesia, Cegah DBD dengan Berbagai Cara Berikut Ini
• Pasien Isolasi Virus Corona yang Meninggal Diduga Disebabkan oleh Penyakit Pneumonia, Apa Itu?
Apa itu pneumonia?
Berdasarkan informasi dari situs resmi WHO, pneumonia adalah infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru.
Infeksi tersebut menyebabkan kantung-kantung kecil di dalam paru-paru (alveoli) dipenuhi dengan nanah dan cairan sehingga pernapasan terasa menyakitkan.
Kondisi tersebut juga membuat asupan oksigen menjadi terbatas.
Penyebab pneunomia beragam, bisa karena bakteri, virus, atau jamur.
- Bakteri
Jenis pneunomia bakteri paling umum disebut pneunomia pneumokokus.
Ini disebabkan oleh kuman Sreptococcus penumoniae, yang biasanya hidup di salurah pernapasan bagian atas.
Pneunomia bakteri bisa muncul dengan sendirinya atau berkembang setelah seseorang terserang virus flu.
- Virus
Virus yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas juga dapat menyebabkan pneumonia.
Virus influenza merupakan penyebab paling umum dari radang paru-paru pada orang dewasa.
- Jamur
Pneumonia jamur paling umum terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang melemah.

Gejala Pneumonia
Gejala radang paru-paru dapat bervariasi dari yang sangat ringan, yang tanpa disadari, hingga sangat parah sehingga diperlukan rawat inap.
Mengenai bagaimana tubuh merespons pneumonia, itu tergantung pada jenis kuman penyebab infeksi, usia, dan kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Tanda dan gejala pneumonia dapat meliputi beberapa hal berikut ini.
- Batuk, yang dapat menghasilkan lendir kehijauan, kuning atau bahkan berdarah.
- Demam, berkeringat dan menggigil kedinginan
- Sesak napas.
- Napas cepat dan dangkal.
- Nyeri dada yang tajam atau menusuk yang memburuk saat Anda bernapas dalam atau batuk.
- Kehilangan nafsu makan, energi rendah, dan kelelahan.
- Mual dan muntah, terutama pada anak kecil.
- Kebingungan, terutama pada orang tua.
Upaya Pencegahan Pneumonia
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia adalah sebagai berikut.
1. Menjaga kebersihan

Cara pencegahan yang pertama dan paling utama adalah menjaga kebersihan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
Sering-seringlah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir untuk menghilangkan bakteri dan virus yang menempel di permukaan kulit.
2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik dapat mengurangi risiko banyak penyakit.
Maka dari itu, minumlah air putih dengan jumlah yang cukup.
Minum air putih yang banyak juga dapat mengurangi jumlah lendir atau dahak di dalam paru-paru.
3. Istirahat yang cukup

Jika terjangkit pneumonia, usahakan jangan banyak beraktivitas dulu.
Cukupkan waktu untuk beristirahat, terlebih ketika suhu badan sedang tinggi.
Meski sudah merasa baik pun, jangan lakukan aktivitas yang membuat tubuh menjadi lelah.
Hal ini dilakukan agar sistem kekebalan tubuh tidak turun.
4. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok dapat membuat saluran pernapasan terinfeksi, termasuk paru-paru.
Dengan berhenti merokok, risiko terjangkit penyakit pneumonia akan menurun.
Terlebih jika tubuh sudah terdiagnosis mengidap penyakit pneumonia, sebaiknya segera berhenti merokok karena kebiasaan ini bisa memerparah pneumonia.
5. Berkumur dengan air garam

Berkumur dengan air garam dapat membantu menyingkirkan lendir di tenggorokan yang menyebabkan batuk.
Larutkan garam secukupnya ke dalam segelas air hangat, lalu gunakanlah untuk berkumur selama sekitar 30 detik.
Lakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.
6. Kompres dahi dengan air hangat

Untuk menurunkan demam, kompres dahi untuk membantu mendinginkan suhu tubuh.
Kompreslah dengan air hangat karena penggunaan air dingin justru bisa menyebabkan kedinginan akibat adanya perubahan susu mendadak antara tubuh dengan kompresan.
Mengompres dengan air hangat membantu menetralisir suhu tubuh secara bertahap.
Pengobatan pneumonia alami ini digunakan bukan untuk menggantikan perawatan medis.
Akan tetapi bisa dikombinasikan untuk membantu meringankan gejala pneumonis.
Jika cara mencegah dan mengobati pneumonia secara alami ini tidak membantu, segeralah konsultasikan ke dokter.
7. Mengonsumsi kafein

Seseorang yang terkena pneumonia biasanya mengalami pernapasan yang lebih cepat dan pendek.
Ada pula kemungkinan sesak napas bahkan saat tidak sedang melakukan pekerjaan berat.
Salah satu cara untuk mengatasi napas pendek adalah dengan mengonsumsi kafein.
Kafein mengandung senyawa yang disebut teofilin yang mirip dengan obat bronkodilator, yaitu obat untuk memperlancar pernapasan.
Oleh karenanya, mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya kafein seperti kopi dan teh dapat membantu melegakan saluran pernapasan. (TribunStyle.com/Panggayuh Gigih)