Virus Corona
KONDISI Terbaru Wuhan China, Terus Dirundung Kerepotan Akibat Virus Corona, Limbah Masker Menumpuk
KONDISI Terbaru Wuhan China, Terus Dirundung Kerepotan Akibat Virus Corona, Limbah Masker Menumpuk
Editor: Agung Budi Santoso
Yang menjadi kekhawatiran adalah kenyataan bahwa sebagian besar fasilitas untuk mengatasi limbah medis yang dibangun pada masa wabah SARS 17 tahun lalu saat ini mendekati akhir masa operasinya.
China sendiri dikenal sebagai pencemar dan penghasil sampah terbesar di dunia dengan 2 juta ton limbah medis pada 2018.

Akan tetapi belum mengeluarkan standar terkait pengendalian pencemaran khusus untuk limbah klinis.
Menurut Southern Metropolis Daily sebagaimana dikutip SCMP, Wuhan menghasilkan lebih dari 200 ton limbah medis pada 24 Februari, naik dari 109 ton pada lima hari sebelumnya.
Menurut Ketua Pejabat di Kementerian Lingkungan, angka tersebut jauh melebihi 50 ton sehari yang bisa ditangani oleh fasilitas pembuangan limbah medis khusus kota.
Eric Liu, seorang spesialis limbah beracun di kantor Greenpeace Beijing mengatakan China memiliki kekurangan besar dalam fasilitas pembuangan limbah.
Khususnya yang mampu menangani limbah klinis.
Menurut Liu, pembuangan masker bisa dikategorikan menjadi tiga.
Masker dari orang yang positif terinfeksi seharusnya dibuang di fasilitas pembakaran khusus
Kedua, masker yang digunakan orang sehat bisa diatasi dengan cara yang sama dengan mengatasi limbah rumah tangga yang dibakar di tungku industri.
Akan tetapi tantangannya adalah limbah yang digunakan oleh orang-orang yang ditempatkan di bawah karantina rumah atau orang lain dengan gejala ringan.
"Ada area abu-abu di atas masker bekas semacam ini, yang tidak berada di bawah yurisdiksi institusi medis tetapi harus diperlakukan sesuai dengan standar untuk limbah medis." imbuhnya.
Limbah medis keliling
Permasalahan limbah medis tengah diupayakan diatasi.
China bergegas melakukan pembangunan pabrik pengolah limbah di dekat tiga rumah sakit darurat.