Breaking News:

Virus Corona

Setelah Masker, Kini Kondom Ludes Diborong Gegara Virus Corona, Bukan Buat Hubungan Badan, Tapi Ini

Setelah Masker, Kini Kondom Ludes Diborong Gegara Virus Corona, Bukan Buat Hubungan Badan, Tapi Ini

Istimewa
Ilustrasi kondom 

Kemudian, demamnya pun hilang.

"Di sisa minggu, aku baik-baik saja," kata Julie.

"Aku tidak mengalami apa-apa, bahkan pilek atau batuk sekalipun," imbuhnya.

Julie, seorang warga Singapura yang telah sembuh dari virus Corona, menceritakan pengalamannya, mulai dari mengalami gejala hingga dinyatakan sembuh.
Julie, seorang warga Singapura yang telah sembuh dari virus Corona, menceritakan pengalamannya, mulai dari mengalami gejala hingga dinyatakan sembuh. (BBC)

Namun, pada 7 Februari 2020, Julie terbangun pagi-pagi sekali.

Dia merasa seolah kamarnya berputar.

Keesokan harinya, Julie didiagnosis positif terjangkit Covid-19.

Julie ditempatkan di ruang isolasi.

Saat menjalani perawatan, ia juga sempat mendokumentasikan perkembangannya di dalam ruang isolasi.

Julie menceritakan, ruang isolasi yang dia tempati seperti ruangan pada umumnya.

Ruangan memiliki empat dinding dengan sebuah pintu.

Makanannya pun ditempatkan di dalam kotak tembus pandang khusus yang aman dan steril.

Begitu pula dengan obat-obatan, pakaian, dan handuk yang ia terima.

Makanan, pakaian, obat, hingga handuk yang diterima Julie selama isolasi dilindungi oleh sistem pengamanan yang steril.
Makanan, pakaian, obat, hingga handuk yang diterima Julie selama isolasi dilindungi oleh sistem pengamanan yang steril. (BBC)

Selain itu, Julie juga menjelaskan bagaimana interaksi yang dia hadapi di ruang isolasi.

Julie menyebut, dirinya diperbolehkan untuk menggunakan ponsel, baik untuk mengirim pesan maupun video call.

Namun, dia tidak melakukan kontak langsung dengan manusia.

"Aku hampir merasa seperti ingin mengetuk dinding dan berbicara dengan pasien di ruangan sebelah, hanya untuk ngobrol dengan manusia," ujar Julie.

Perjuangannya tak hanya sampai di situ.

Julie juga sempat mengalami masa kritis.

"Satu hal sulit yang aku hadapi adalah bernapas," ungkapnya.

"Paru-paruku menjadi sesak, benar-benar berusaha untuk bernapas," sambung Julie.

Ketika masa kritis, hari-harinya seketika berubah.

Dia bahkan tidak sadar bagaimana dirinya berusaha bernapas.

"Itu sangat melelahkan, mencoba bangun dari ranjang ke kamar mandi sekitar lima meter," ucapnya.

"Hanya berjalan ke kamar mandi saja butuh perjuangan," imbuh Julie.

a
Jalan dari ranjang ke kamar mandi membutuhkan perjuangan bagi Julie. (BBC)

Kala itu, yang Julie rasakan hanyalah tidak mampu berjalan lama-lama.

Sebab, untuk bernapas pun dia tersengal-sengal.

Jika Julie lelah, ia segera duduk.

"Itu adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi padaku sebelumnya," kata Julie.

Setelah sembilan hari dirawat, Julie dinyatakan sembuh.

Ia pun diperbolehkan dokter untuk pulang.

"Aku hanya berpikir bahwa ini adalah flu yang sedang menjadi pusat perhatian dunia," ucapnya.

"Orang-orang khawatir karena mereka tidak tahu apa pun saat itu, mereka hanya tahu sedikit saja (tentang virus corona)," tambah Julie.

Di akhir video, Julie berpesan bahwa ketakutan seseorang justru melahirkan banyak ketidaktahuan dan prasangka.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Tags:
berhubungan badanvirus coronakondom
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved