Wisata Ranu Manduro Alias Feeling Good Ditutup, Dodit Mulyanto Sesalkan Kondisi Savana saat Ini
Wisata Ranu Manduro alias Feeling Good yang terletak di Mojokerto kini ditutup oleh pemilik lahan, Dodit Mulyanto menyesali kondisi savana saat ini
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Tengah viral, lokasi wisata Ranu Manduro alias wisata Feeling Good di Dusun Manduro, Mojokerto yang disebut mirip New Zealand kini ditutup.
Indahnya pemandangan Ranu Manduro yang sempat viral, kini ditutup untuk umum.
Banyak pengunjung yang ingin menikmati pemandangan alam Ranu Manduro.
Wisata Feeling Good terlihat indah di musim penghujan ini.
Pasalnya, banyak tanaman yang tumbuh subur dan mewarnai lokasi tersebut sehingga berwarna hijau segar.
Ranu Manduro yang terletak tepatnya di Dusun Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini ditutup untuk umum sejak Jumat (28/2/2020).
Lokasi ini sebenarnya bekas pertambangan PT Wira Bumi.
Padang savana penuh kesegaran tersebut ditutup oleh pemilik lahan.

Lokasi ini sempat viral dan mengundang banyak orang untuk datang dan menikmati pemandangan 'hijau' tersebut.
Banyak netizen yang menyebut Ranu Manduro dengan sebutan 'Feeling Good'.
Hal ini dikarenakan video yang memperlihatkan keindahan tempat mirip New Zealand tersebut menggunakan backsound lagu yang kini juga tengah viral.
Lagu tersebut milik Surfaces dengan judul Sunday Best.
Hal tersebut yang membuat Ranu Manduro memiliki julukan lain yakni wisata Feeling Good.
Komika Dodit Mulyanto pun ikut menanggapi video yang memperlihatkan suasana wisata yang penuh dengan 'lautan manusia' tersebut.
Melalui sosial media Twitter pribadinya, ia menyayangkan lokasi wisata yang hijau tersebut tak seindah sedia kala.
Komika yang terkenal sering membawa biola ini mengunggah empat video kondisi Ranu Manduro yang penuh sesak pengunjung yang datang.
Ia juga mengomentari kondisi terkini Ranu Manduro yang tercemar dengan adanya bangunan terpal dan galvalum.
Komika 34 tahun ini juga menyertakan sebuah cuitan di video yang diunggahnya tersebut.
"#mesaknefeelinggood, apik-apik ijo malah ketambahan terpal, pemudik karo bangunan galvalum," tulis Dodit.
Dilansir dari Surya.co.id, wisata Feeling Good yang viral tersebut kini telah ditutup oleh pemilik lahan.
Pada papan pengumuman yang terpasang, tertulis 'Dilarang Keras Wilayah Pertambangan Tanpa Izin'.
Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firaansyah, membenarkan bahwa kawasan padang savana tersebut ditutup oleh pemilik lahan.
"Iya ditutup (PT Wira Bumi, Red)," ujarnya singkat saat dikonfirmasi SURYA.co.id, Minggu (1/3/2020).
Menurutnya, warga telah berkomunikasi dengan pemilik lahan agar berkenan membuka kembali kawasan Ranu Manduro alias Feeling Good tersebut.
Warga berkomunikasi dengan pemilik lahan demi kepentingan warga sekitar.
Pasalnya, dengan banyaknya pengunjung, warga sekitar dapat menuai penghasilan.
"Saya masih bantu warga minta izin perusahaan di Surabaya," ungkapnya.
Belum ada keterangan resmi dari pemilik lahan terkait penutupan kawasan Ranu Manduro yang merupakan bagian dari bekas area pertambangan tersebut.
Penutupan ini berselang satu hari setelah tim Divisi Pariwisata dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemkab Mojokerto yang meninjau langsung ke lokasi Ranu Menduro.
Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo, menjelaskan bahwa Pemkab Mojokerto bukan yang menutup kawasan Ranu Manduro tersebut.
"Itu bukan dari Pemkab Mojokerto keliatannya (Penutupan, Red) yang punya lahan," jelasnya.
Ia mengatakan, dari hasil kajian di lapangan pihaknya memastikan bahwa lahan Ranu Manduro ini merupakan milik perusahaan swasta.
"Iya mas itu ternyata lahan milik swasta kalau dijadikan tempat wisata ya terserah saja namun agar segera diurus perizinannya," terangnya.
Masih kata Susilo, pihaknya tidak melarang ada masyarakat maupun pengunjung yang berada di Ranu Manduro.
Terpenting, mereka harus waspada dan berhati-hati lantaran tempat itu merupakan lokasi bekas tambang.
"Untuk pengunjung juga harus hati-hati karena bekas galian dikhawatirkan tanahnya masih labil apalagi sekarang cuaca hujan masih ekstrem," celetuknya.
Ditambahkannya, pihaknya juga memberikan kesempatan seluas-luasnya dan mempersilahkan dari yang bersangkutan bermaksud membuka lokasi itu menjadi tempat wisata.
Pemkab Mojokerto secara internal untuk sementara tidak menutup tempat ini kecuali ada yang keberatan dan melanggar aturan.
"Terserah yang punya lahan kalau akan dijadikan wisata harus mengurus perizinannya," tandasnya. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim,Surya.co.id/Alif Nur Fitri Pratiwi)
• Sambil Makan Bakso, Dodit Mulyanto Lamar Kekasih di Pinggir Jalan, Endingnya Justru Tak Terduga
• Jarang Terekspos, Pengakuan Tak Biasa Kekasih Dodit Mulyanto, Tak Pernah Dikasih Makan Saat Lapar