Sakit Kehilangan Ashraf Sinclair, Sang Ayah Kagum Dengan Ketegaran BCL dan Noah: Wanita Luar Biasa

TRIBUNSTYLE.COM - Ayah Ashraf Sinclair, Mohamed Sinclair mengakui ketegaran hati BCL dan Noah.

Meski masih sakit hati kehilangan putra tercinta, Mohamed Sinclair kagum dengan BCL dan Noah.

Hampir dua minggu berlalu setelah Ashraf Sinclair meninggal dunia, suasana pilu dan duka masih menyelimuti orang-orang terdekatnya.

Tak terkecuali bagi ayahanda Ashraf, Mohamed Anthony John Sinclair.

Ia membeberkan rasa sakit kehilangan Ashraf masih terasa dan terkadang meneteskan air mata.

• Kini Harus Bangkit Tanpa Ashraf Sinclair, BCL: Tidak Menyangka Secepat Ini Kehilangan Cinta Sejati

• Kesedihan BCL Perdana Menyanyi Tanpa Ditemani Ashraf Sinclair, Momen yang Tak Pernah Terbayangkan

Namun, dirinya mengaku mengagumi menantunya, Bunga Citra Lestari ( BCL) dan sang cucu Noah, yang bisa begitu tegar menghadapinya.

"Jika seperti itu bagi saya, lalu bagaimana itu bisa untuk Bunga, perempuan luar biasa dan kuat, dan Noah yang berusia 9 tahun?" tulis Mohamed Sinclair dalam akun Instagram @marmalademagician, yang dikutip Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Dari penuturan sejumlah rekan artis, banyak yang mengakui BCL sangat tegar menghadapi cobaan ini.

Bahkan, pada 28 dan 29 Februari lalu, BCL telah kembali manggung demi profesionalitasnya memenuhi pekerjaannya sebagai penyanyi.

Mohamed Sinclair sendiri mengaku sudah mulai bisa tersenyum dan bersenda gurau dengan teman. 

Namun, ia merasa warna dalam hidupnya seakan hilang.

"Saya dapat beraktivitas dari hari ke hari, tetapi banyak warna dari hidup saya yang hilang. Saya dapat tertawa, tersenyum, bercanda dengan teman dan keluarga dan berpose untuk wefie di tahlilan, tetapi banyak dari ini dilakukan karena itu harus dilakukan; senyum saya tadi malam lebih dipaksakan dari biasanya," ujar Mohamed Sinclair.

Selain itu, ia mengaku tersentuh dengan sikap banyak orang yang ditunjukkan kepada Ashraf.

Mohamed Sinclair menerima banyak kesan tentang bagaimana Ashraf telah memengaruhi kehidupan mereka dengan berbagai cara.

"Seseorang meluangkan waktu untuk menulis surat yang indah dan menyentuh kepada saya melalui email, dia tidak mengenal Ashraf atau Bunga, tetapi dia mengenali rasa sakit seorang ayah yang kehilangan putranya dan dia meluangkan waktu untuk menjangkau saya. Terima kasih, Pak," kata Mohamed Sinclair.