Breaking News:

Virus Corona

4 Fakta Ibu Anak WNI yang Positif Terinfeksi Virus Corona, Tinggal di Depok & Tertular Warga Jepang

Fakta-fakta dua orang Indonesia di Depok yang tertular virus corona dari warga negara Jepang, kini dirawat intensif.

Pixabay/surya/Irwan Syairwan
Ilustrasi ruang isolasi 

TRIBUNSTYLE.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus corona, Senin (2/3/2020).

Dua WNI ini ternyata tertular oleh warga negara Jepang.

Hingga saat ini, kedua WNI positif virus corona tersebut sudah ditangani secara intensif di rumah sakit.

Kabar ini tentu menjadi heboh, dan memunculkan beberapa fakta.

Berikut fakta-fakta 2 WNI yang positif virus corona atau Covid-19 tersebut:

1. Tertular dari orang Jepang

Presiden Joko Widodo menyampaikan tanggapan tentang situasi Wamena di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/9/2019). Presiden meminta seluruh masyarakat menjaga ketertiban dan keamanan bersama di Papua serta memeriksa kebenaran kabar yang tersebar guna menjaga stabilitas Indonesia bersama.
Presiden Joko Widodo 

Jangan Panik! Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona, dari Demam Hingga Sering Cuci Tangan

Waspadai Penularan Virus Corona, Berikut Adalah Orang yang Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19

Menurut Jokowi, dua WNI itu tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Warga Jepang itu terdeteksi Virus Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.

"Orang jepang ke Indonesia bertamu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena Virus Corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.

2. Tinggal di Depok

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut dua orang warga negara Indonesia yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.

"Daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Menurut Terawan, dua orang tersebut merupakan ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun.

Keduanya tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok.

Warga Jepang itu baru terdeteksi positif corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Setelah itu, Kemenkes melakukan penelusuran dan dipastikan ibu dan anak yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu juga positif corona.

2. Dirawat di RS Sulianti Saroso

Dokter Terawan Murka Petinggi BRI Sebut Ada Karyawan Kena Virus Corona, Setelah Dicek Ternyata
Dokter Terawan Murka Petinggi BRI Sebut Ada Karyawan Kena Virus Corona, Setelah Dicek Ternyata (Youtube Tribunnews dan bbc.co.uk)

Dua orang Indonesia yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

“(Sekarang dirawat) di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso di ruang khusus yang tidak terkontak dengan yang lain,” kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

 “Sudah melakukan isolasi rumah. Terkenanya di Depok,” kata dia.

Keduanya, imbuh dia, terdeteksi sejak 1 Maret 2020.

“Begitu kita dengar berita. Kita langsung lakukan pemeriksaan,” ujarnya.

4. Pemerintah didesak bentuk crisis center

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendukung Komisi I DPR RI membentuk Panita Kerja (Panja Kerja) Ketahanan Nasional untuk wabah virus corona.

Dasco mengatakan, selain Komisi I DPR RI, komisi yang membidangi kesehatan, yaitu Komisi IX juga akan membentuk panja serupa.

"Sehingga nantinya para wakil rakyat ini bisa menyampaikan ke konstituen masing-masing masyarakat agar masyarakat juga tidak terlalu panik dengan isu-isu yang ada di luar," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dasco juga meminta pemerintah untuk membentuk pusat krisis atau crisis center virus corona.

Menurut dia, lintas kementerian dapat bekerja sama untuk membentuk crisis center virus corona tersebut.

"Saya pikir, melihat situasi di luar semakin maraknya virus corona, mungkin bagusnya menteri PMK mengambil alih, kemudian lintas kementerian untuk mengorganisir membentuk crisis center untuk corona," ujar dia.

Dasco mengatakan, pembentukan crisis center virus corona bukan untuk membuat masyarakat panik dan membuat para investor menurun.

Namun, menurut dia, langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona serta sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakatnya.

"Untuk mencegah tersebar virus corona dan meyakinkan juga pada investor luar negeri dan pelaku ekonomi bahwa pemerintah tidak tinggal diam saja untuk melindungi negara dan rakyat Indonesia terhadap virus corona," ujar dia.

Di samping itu, Dasco mengatakan, dirinya juga mendorong Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) untuk membentuk desk virus corona.

Menurut Dasco, hal ini diperlukan, agar Kemendagri dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau perkembangan masyarakat terkait penyebaran virus corona.

"Ini pentingnya itu kemudian untuk hasilnya bisa dikoordinasikan dengan Kementerian kesehatan," ucap dia.

Lebih lanjut, Dasco menyakini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak akan menutup-nutupi apabila ada warga negara yang terdampak virus corona.

"Komunikasi kami dengan Kementrian kesehatan kemudian Kementerian yang terkait, saya pikir tidak ada maksud menutup-nutupi atau upaya menutup-nutupi terdampak virus corona ini," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 4 FAKTA 2 WNI Positif Virus Corona di Depok, Ibu Anak yang Dikunjungi Warga Jepang & Kondisinya Kini

Waspada Virus Corona Masuk Indonesia, Simak Langkah Awal Melindungi Diri Sendiri dari Paparan Virus

5 Fakta Kasus Virus Corona Pertama di Indonesia, Ibu & Anak, Sempat Kontak dengan Warga Jepang

Sumber: Surya
Tags:
update virus corona di Indonesiavirus coronaJepangDepok
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved