Breaking News:

Viral Hari Ini

Isi Catatan Siswi SMP yang Dibunuh Ayahnya Sendiri, Ingin Jadi Polwan & Tak Mau Membebani Ibunya

Kasus siswi SMP di Tasikmalaya, Jawa Barat berinisial DS (13) yang ditemukan meninggal dunia di gorong-gorong sekolahnya membuat publik geram.

Editor: Galuh Palupi
TribunJabar.id/Firman Suryaman (kiri) dan Kompas.com/Irwan Nugraha (kanan)
Sebelum wafat dibunuh ayah kandungnya sendiri, DS pernah membuat catatan. 

Rupanya, sebelum wafat dibunuh ayah kandungnya sendiri, Budi Rahmat alias BR (45) dan jasadnya ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020), DS pernah membuat catatan.

 

Catatan yang ditunjukkan oleh Wati itu berisi mengenai curahan hati DS, mulai dari cita-citanya hingga mengenai sekolahnya.

DS menulisnya di kertas dengan tulisan tangan.

Ternyata, gadis ABG malang itu ingin menjadi Polwan.

Ia menulis ingin menjadi polisi karena berharap bisa memberantas kejahatan.

DS juga berjanji akan belajar dengan tekun agar cita-citanya tercapai.

"Bila besar nanti saya ingin menjadi Polwan."

"Mengapa saya ingin menjadi Polwan karena saya ingin memberantas kejahatan dan kejahatan akan berkurang."

"Di SMP saya akan belajar dengan tekun agar tercapai cita-cita saya saat besar nanti dan bila di kelas SMP saya akan mendengarkan bila ibu guru meneragkan."

"Bila bu guru memberi tugas di rumah saya akan mengerjakannya degan senang hati agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat," tulisnya, dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Viral di Facebook Foto-foto Bocah Lelaki Menjadi Mata untuk Kedua Orangtuanya yang Buta

Di catatan itu, tertulis juga DS tak ingin memberatkan orang tuanya karena biaya ongkos.

Wati Fatmawati (46), ibunda mendiang Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di dalam gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020).
Wati Fatmawati (46), ibunda mendiang DS (13) siswi SMP di Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di dalam gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020). (KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA)

"Pertama, Saya ada dikelas 6 sebentar lagi saya akan melaksanakan perpisahan dan keluar dari SDN 2 Lewo."

"Setelah saya keluar dari SDN 2 Lewo, saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri bila diterima, mengapa Saya akan meneruskan ke SMP 6 Negeri Kerena jaraknya dekat dari rumah dan tidak perlu buang-buang uang untuk biaya ongkos angkutan umum."

"Dan tidak perlu diberi uang yang hanyak oleh orangtua cukup uang saku saja," tulisnya.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
TasikmalayaJawa BaratBandung
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved